bab 19

5.7K 419 6
                                    

Hari hari berlalu lagi, jam menit dan detik silih berganti ke arah depan bukqn nya mundur ke belakang. Hari hari aurora hanya di iai oleh kemalasannya saja seperti biasa.
Jalan malas, belajar malas, bergerak malas, makan malas, bicara malas, bahkan untuk sekedar bernafas saja pun aurora malas.

Metong dong master kalo begitu?- komentar al

Hari ini, seperti hari hari sebelumnya. Lagi lagi aurora merasa malas dengan keadaannya yg saat ini sedang bersantai seperti biasa di atas pohon,tempat kesukaannya. Monyet emang dia.

Tadi setelah selesai memasuki class yg merepotkan. Ahirnya ia terdampar di tempat nya saat ini. Tangah memantau para tokoh tokoh ml yg sedang berkumpul di satu tempat. Sepertinya sedang mengadakan pesta teh antar pria.
Di temani cemilan seperti biasa yg selalu setia menemaninya di setiap keadaan santai,

Aurora menajamkan pendengarannya guna menguping apa yg sedang di bicarakan para pria tampan itu.

Bukannya nguping ya, hanya saja aurora gabutz dan gak punya kerjaan. Jadi apa salahnya dia limpahin ke hal hal yg mungkin berguna begin. Hanya sekali kali saja kok.

===========================

''Bagaimana pembicaraan kalian dengan yg mulia raja?'' tanya oliver tho the poin, mewakili datta yg juga ingin menanyakan pertanyaan yg sama

Evan dan arya sama sama terdiam selama beberapa detik sambil meminum ter yg tersaji dengan anggun sesuai tata krama bangsawan yg sedah mereka pelajari sedari kecil.

''Yg mulia berkata, bahwa ada kabar orang dari kerajaan teratai hitam masuk ke dalam kademi ini'' ucap evan dengan naa serius diselingi raut datar dan dinginnya

Setelah seminggu kemarin ia dan adiknya di suruh pulang ke istana. Kini mereka berdua telah kembali dengan titah dan informasi yg ayah mereka beritahu kepada mereka berdua

''Dan dia memberikan perintah untuk mencarinya'' ucap arya menimpali ucapan evan

''Heh, apa waktu bersantai ku akan menjadi menarik?'' batin aurora menyeringai dari sisi lain tempat itu

''Hmm, ayah juga berkata begitu di dalam suratnya'' ucap oliver yg mendapat anggukan juga dari datta pertanda dia juga mendapatkan titah yg sama dari gurunya yg tidak lain adalah master menara terdahulu.

''Jadi, siapa orang kerajaan teratai hitam dari banyaknya siswa baru yg menjadi murid baru di akademi britania tahun ini?'' ucap datta menatap lurus ke depan

''Entahlah, yg jelas dia pasti orang yg hebat. Raja berkata jika orang itu adalah salah satu orang berpangkat tinggi di kerajaan itu'' celutuk evan menanggapi

''Diantara murid baru tahun ini, ada banyak yg menonjol. Menurutmu yg mana dia'' ucap oliver

''Yg pasti cepat atau lambat kita pasti mengetahuinya'' ucap arya datar sebelum beranjak dari sana meninggalkan tiga orang pria lainnya yg masih sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

=================

''Kau dengar itu al?'' ucap aurora dengan senyum yg mengembang. Ah tidak, lebih tepatnya sebuah senyum semirik

''Hmm, jadi apa rencana master kedepannya?'' angguk al lalu menatap masternya meminta jawaban

''Tidak ada, biarkan saja mereka. Biarkan semuanya mengalir seperti yg takdir inginkan'' acuh aurora mulai memejamkan matanya mulai masuk ke alam mimpi

''Tidak master, sepwrtinya mulai dari sini. Situasi akan mulai berubah dan jam santai master akan perlahan terkikis'' batin al menatap lamat masternya itu. Lalu menghilang entah kemana seperti biasanya

Ngomong ngomong soal calvin, sudah satu minggu ini ia menghilang dan tak menampakkan batang hidungnya lagi, setelah terahir kali datang dan menerobos kamar asrama aurora dalam keadaan demam dan dengan entengnya bersikap manja kepada aurora. Entah dimana bocah itu saat ini, hanya tuhanlah ug tau. Karna mimin pun tak tau dirinya dimana saat ini.

==============================

Brak

''Kakak!'' pintu kamar asrama tiba tiba di buka oleh seorang gadis. Dia memasuki kamar itu tanpa merasa bersalah sedikit pun

''Kenapa kau di sini'' ucap calvin dingin. Dia menatap hadis lancang yg sayangnya adalah adiknya itu dengan tatapan sangat dingin

''Tidak, aku hanya ingin mengantarkan titipan ayah'' cuek bianca meletakkan sebuah surat di atas meja lalu pergi begitu saja
Ya, gadis yg memasuki kamar calvin dengan lancangnya siapa lagi kalau bukan bianca. Adik dan putri satu satunya keluarga duke rose

''Apa yg di inginkan pria tua itu kali ini'' gumam calvin tajam menatap lurus ke arah depannya













********†**********************

Yeiyyyyyyyy ahirnya mimin up juga hehehehe. Seperti yg mimin bilang di bab sebelumnya mimin bakalan double up.

Ada yg nunggun gak sih? Heheheh

Makasih lo sama yg udah nungguin dan berharap mimin bakalan double up hari ini.

Dan makasih juga sama readers yg sedah setea membaca novel mimin sampai part ini.

Ok kata'' ampe itu aja. Pokoknya ampe ketemu lagi di part selanjutnya^•^ yg pastinya di hari tanggal merah...

Papay........










































































Btw kalo mimin rajin mimin bakalan up di hari biasa.hehehehe

The aurora Where stories live. Discover now