bab 12

7.1K 447 0
                                    

''Apa kau sudah menemukan jati diri penguasa kerajaan teratai hitam itu tian?''tutur theodore- raja dari kerajaan emperor- tanpa melirik lawan bicara ia bahkan membelakangi tian di balik kursi yg ia duduku

''Hormat saya yg mulia. Saya belum tahu siapa sebenarnya penguasa dari kerajaan itu. Tapi saya mendapat informasi bahwa saat ini dia sedang berada di dalam akademi britania'' jelas tian sambil menunduk sopan. Ia tak berani dan tak mampu berdiri tegak melawan tekanan yg di keluarkan oleh theodore.

'Ho, benarkah? Kalau begitu ini bakalan menarik'' ucap theodore tersenyum smirik

''Ah~ aku penasaran bagaimana sebenarnya tampang dari penguasa kerajaan teratai hitam yg. Ini akan sangat menarik'' ucapnya tak bisa berhenti tersenyum

Sedangkan di belakang tengah menahan gidik karena merinding menedengar tawa sang raja yg penuh tekanan

'' tian kirim surat ini pada evan dan arya. Suruh mereka segera pulang ke istana'' titah theodore

''Baik yg mulia'' tunduk tian lalu menghilang ke gelapnya malam dan tanpa jejak seolah ia tak pernah berada disana.

''Oh~ ini sangat menarik. Aku dengar dia itu seorang gadis yg masih umur 19 tahun. Mungkin dia bisa menjadi kandidat yg baik untuk menjadi menantu kita. Benarkan sayang?'' senyom theodore menatap hangat sang istri

''Tidak, aku tidak ingin menjodoh jodohkan anak kita. Biarlah mereka sendiri yg memilih pasangan untuk diri mereka'' ucap emma tak setuju. Namun menatap dan membelai lembut suaminya

''Hahaha, kau benar sayang. Mari kita biarkan anak anak kita memilih sendiri pasangan mereka. Lagian siapa yg berani menentangnya ia kan'' tawa theodore lembut memeluk sang istri posesif

''Hmm, aku hanya berharap mereka mendapatkan pasangan yg tepat dan baik'' ucap emma memeluk balik sang suami.

********

#guild informasi RIS

''Wah apa yg ku lihat ini. Penguasa kerajaan teratai hitam yg sangat misterius itu berada di dalam akademi britania?'' ucapnya menatap tak percaya lembaran informasi yg ia lihat

''Apa maksudmu?''tanyanya tak mengerti

''Maksudmu kerajaan teratai hitam yg itu kn?'' tanyanya memastikan

''Hmm'' dia menganguk membenarkan

''Lalu apa yg ingin kau lakukan?'' ucapnya menatap serius orang yg ada di depannya ini

''Tidak ada, aku hanya akan melihat lihat saja'' ucapnya acuh

''Lagian aku cukup tertarik pada ug satu ini'' lanjutnya tersenyum misterius

''Hah~ terserah kau saja lah. Yg pasti jangan tinggalkan aku dengan semua tugas merepotkan mu ini'' ucapnya tak main main

''Hahaha, ayolah kau itu sekretaris ku apalagi kerjamu jika bukan an. Aku sudah menggaji mahal mahal loh'' ucapnya mencoba mengelak

''Aku tak peduli itu. Pokoknya kau harus menyelesaikan semua tugasmu dulu baru kau boleh pergi bermain main'' tolaknya mentah mentah dengan raut datar dan dingin

''Huh, kau sangat dingin an'' dengusnya sebal

''Hmm kira kira bagaimana ya rupa orang yg menjadi penguasa kerajaan teratai hitam. Ah~ aku jadi ingin mencoba seberapa tingi kekuatannya''

''.........''

''Gilanya keluar lagi''

*******

''Al apa kau tidak merasa kedinginan?'' ucap aurora memeluk dirinya sendiri dengan erat

''Tidak, aku malah kepanasan master'' jawab al acuh sambil meminum esnya guna menetralkan suhu panas yg menyengat.

''Benar juga cuaca hari ini memang panas'' batin aurora

Memang hari ini matahari terasa sangat panas, apalagi ini mendekati musim gugur

''Sepertinya ada yg sedang membicaraiku'' celutuk aurora merasa curiga dengan suhu dingin dan bulu kuduknya yg berdiri tiba tiba

''Mungkin, kn master memiliki banyak dosa'' jawab al acuh tak acuh

''Maksudmu!'' aurora menatap tajam al

''Ah.ha.ha. tidak tidak master pasti salah dengar. Maksudku siapa memang orang yg berani membicarai master ku yg hebat ini'' jawab al gelagapan

''Sebaiknya memang begitu al'' ucap aurora penuh peringatan

The aurora Место, где живут истории. Откройте их для себя