bab 36

3.3K 208 6
                                    

Tak terasa hari-H tiba begitu saja, hari di mana aurora dan arya akan bertunangan.
Semua pekerja istana menjadi sangat sibuk untuk mempersiapkan acara yg sangat spesial ini,mereka ingin membuat acara spesial ini menjadi sangat dan sangat tak ada yg boleh kurang

Di lain sisi, sang empu yg men jadi pemeran utama masih nyaman terlelap dari balik selimutnya.

BRAK

''Selamat pagi yg mulia ratu, anda harus bangun ratu. Anda harus bersiap siap untuk acara nanti malam '' ucap kepala pelayan membuka selimut nyaman aurora.
Tanpa menunggu respon aurora, kepala pelayan segera memerintahkan para dayang untuk segera mempersiapkan aurora dengan mata gadis kebo itu yg masih tertutup. Parah sih, walau dengan semua pelayanan yg para dayang lakukan terhadap aurora gadis itu masih bisa saja menutup rapat matanya, sama sekali tak terusik.emang dasar kebo sejati ya gini.

Detik berganti menit, menit berganti jam. Tak terasa kini jam sudah menunjukkan pukul 19.00 pm, semua tamu juga mulai berdatangan ke istana untuk menghadiri pertunangan dari yg mulia pangeran arya dan ratu dari kerajaan teratai hitam yg misterius. Semua tamu menantikan serta penasaran dengan calon tunangan pangeran arya, lebih tepatnya ratu dari kerajaan teratai hitam itu.

''Hah~lelahnya. Al, cepetan tolongin gue gue laper banger njir!!'' desah aurora lelah setengah mati. Bayangin aja deng, bisa bisanya dia berrias dari pagi ampe jam 19.00 pm!!!! Mana dia gak di kasi makanan lagi sama sekali.
Ini sih the real nyiksa orang mati kelaparan

''Heleh, mastermah segitu doang dah capek. Lemah~~'' ucap al dengan nada main mainnya menatap remeh aurora

''Kepala kau itu lemah, coba aja deh lu jadi gue. Gue sleding juga lo lama lama ya''kesal aurora

''E..emmmm~ macak? Al jadi takut ih~'' ucap al dengan ekspresi takut yg di buat buat

''Hufth..serah kau lah al serah'' ucap aurora menghela nafas lelah.

''Pokoknya gue gak mau tau. Cepat ambilin gue makannan gue dah lapar banget ini'' ucap aurora serius tak mau di bantah

''Okey okey karna al adalah anak yg baik,sopan san rajin menabung. Al akan bantu master yg malang ini'' ucap al dengan ekspresi yg, ugh...... Mimin gak tau kayak mana mau mendeskripsiinnya.

Tak sampai lima detik semua makanan yg di inginkan aurora segera tertata rapi di atas meja dan siap untuk di santap

Aurora hanya memutar bola matanya malas melihat segala tingkah narsis al, lalu memakan makanan itu tanpa mau berdebat lagi dengan si sistem al.

TOK
TOK
TOK

''permisi yg mulia ratu'' ijin maid

Cklek

''Salam yg mulia ratu aurora, sang bulan paling terang kerajaan teratai hitam. Acaranya segera di mulai yg mulia, hamba di suruh ibu suri (juliet) untuk menghantarkan yg mulia ke aula pesta'' ucap maid itu penuh kesopanan

''Hmm'' dehem aurora sembari bangkit dari duduknya dan berlalu menuju tujuannya malam ini

Aurora menaiki kereta kuda yg sudah di siapkan istana dengan spesial untuk pergi ke aula pesta. Karna jujur, jarak dari istanan yg aurora tempati dengan aula pesta berjarak cukup jauh hingga memerlukan kereta kuda agar sampai ke tempat tujuan.

****************

''Selamat malam ora, kau terlihat sangat cantik dan bersinar malam ini'' ucap arya menatap dan mengecup ujung tangan aurora lembut walaupun wajahnya hanya menampilkan raut datar saja. Sedari tadi ia sudah menunggu di pintu masuk untuk menunggu kedatangan calon tunangan cantiknya itu

''Hm, selamat malam juga arya'' jawab aurora sekenanya

Btw, malam ini aurora mengenakan gaun berwarna biru netral (tidak tua,tidak juga muda) dengan beberapa detail di bagian bawah serta pinggang gaun. Juga, menggunakan saputangan berwarna putih dan mahkota kecil yg tertengger indah di atas rambutnya yg reurai indah. Dan tak lupa juga topeng setengah wajah berwarna senada dengan gaun yg ia kenakan.

''Apa anda siap ora?'' arya tersenyum manis untuk pertama kalinya di hadapan aurora hanya untuk aurora tak ada yg lain.

''Kau adalah cinta pertama juga terahirku ora. Jika kita memang di takdirkan bersama itu akan menjadi hal paling indah yg terjadi di hidupku yg gelap ini, tetapi jika yg terjadi sebaliknya, mungkin kau akan menjadi luka ku yg kesekian kalinya dan yg paling menyakitkan untukku'' -arya

The aurora Where stories live. Discover now