bab 22

5.2K 408 16
                                    

Hari hari berlalu, aurora. Gadis itu melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Kalo gak masuk class ya bersantai, apa lagi?

Tak terasa tinggal 5 hari lagi pesta ulang tahun ke 18 antagonis akan di adakan. Sebelum itu pula, aurora tak pernah lagi menonton adegan dalam novel. Karna adegan akan di mulai lagi pada acara pesta ulang tahun bianca di adakan

Pesta pasangan, dimana setiap undangan wajib membawa pasangan atau patner masing masing untuk masuk ke dalam pesta itu. Di sceen ini, pada bab ke 21. Sang ml yaitu putra mahkota akan hadir bersama dengan fl, sedangkan bintang pesta harus hadir sendiri karna tak ada yg mau menjadi patnernya apalagi tunangannya malah hadir bersama gadis lain.

para tamu mulai berbisik bisik menggosipi si antagonis, gadis yg tak dianggap oleh tunangannya yg memilih hadir bersama gadis lain dan bukannya dengan dirinya. Merasa harga dirinya tersakiti saat melihat sang fl hadir bersama ml, antagonis pun mengamuk dan memukul fl tanpa ampun yg berani beraninya merusak acara ulang tahunnya.

Melihat pujaan hatinya di pukul, ml marah besar dan malah menampar antagonis dengan kuat di hadapan semua tamu. lalu, menggendong fl ala bridalstyle meninggalkan acara pesta itu. Sedangkan antagonis hanya bisa menangisi sikap tunangan yg sangat ia cintai menghancurkan acara ulang tahunnya.

''Ck,ck,ck. Emang dasar novel murahan. Alurnya sangat gak bermutu'' cibir aurora kejam setelah mendengar penjelasan al tentang alur novel yg akan terjadi di acara ulang tahun ke-18 antagonis

''Gitu, gitu pembacanya banyak loh master, dan salah satunya adalah master sendiri'' ucap al menatap malas masternya itu

''Gak ya,gue bukan salah satu dari orang orang dugu itu. Gue gak pernah baca melainkan hanya mendengarkan lo menjelaskan alur novelnya'' ucap aurora tak terima di samakan dengan orang orang yg membaca novel itu. Lagian yg aurora katakan itu benar kan?

'' ia deh iya, master selalu benar dan al selalu salah'' ucap al malas. Ia fikif jika meladeni masternya ini ceritanya bakal panjang dan gak bakal kelar kelar.

''Btw master, babu no 1 master nyusul kesini'' ucap al langsung mengambil perhatian aurora

''Maksud lo?'' tanya aurora tak mengerti

''Itu loh, babu no 1 master yg dari kerajaan'' jelas al dengan nada julitnya

''Jonathan?'' ucap aurora memastikan

''Hmm''angguk al membenarkan

''Ngapain?''

''Ntah, mungkin nyusulin master buat tanggung jawab ama tugas kerajaan'' jawab al asal

''Ck, sialan. Bakal repot nih'' decak aurora kesal saat membayangkan tugas tugasnya menyebalkannya sebagai ratu sebuah kerajaan.
Karna tugas itu pula lah salah satu alasan aurora memilih masuk ke akademi ini, dan melimpahkan semua tugas tugaknya kepada para tangan kanannya.

''Hahaha, master sih. Punya tugas malah gak di tanggung jawab-in. Repot sendiri kan jadinya. Hahahah''tawa al menatap aurora dengan tatapan mengejek.

''Sialan lo, salah siapa juga yg nyuruh gue jadi ratu hah'' ucap aurora menatap al tajam

''Hahahahah''

=================

Syuttttttttt.....

''Salam kepada sang matahari kekaisaran. Hamba yg rendah ini ingin melapor yg mulia'' ucap tian membungkuk hormat di hadapan theodore. Yg tiba tiba datang entah dari mana

''Lanjutkan'' titah theodore, menyuruh tian melanjutkan ucapannya.

''Lapor yg mulia. saya mendapat kabar bahwa, ternyata sang ratu lah yg berada di dalam akademi britania saat ini'' ucap tian masih dengan gaya hormatnya di hadapan theodore

''Benarkah? Hahaha ini sungguh mengejutkan. Lalu?'' ucap theodore agak terkejut dengan apa yg baru saja ia dengar

''Benar yg mulia. Bahakan tangan kanan sang ratu saat ini sedang berada di akademi itu'' lanjut tian menjelaskan laporannya

''Hahahahaha...ini akan sangat menyenangkan. Ternyata sang ratu lah yg keluar? Apa yg akan dia rencanakan? Hah, aku sungguh penasaran'' tawa theodore puas akan informasi yg ia dapatkan

''Tian, kirimkan surat undangan makan malam ini pada sang ratu. Akan sangat tidak sopan jika tidak menjamu kedatangan orang penting seperti dirinya ke dalam kekaisaran ini kan?'' ucap theodore menyerahkan sebuah amplop berwarna emas yg sudah di beri cap kekaisaran pada tian

''Siap, yg mulia. Hamba mohon ijin pamit.'' ucap ijin pamit pada theodore

''Hmm pergilah'' ucap theodore,
Tian yg sudah mendapat persetujuan langsung menghidang dari sana tanpa jejak seolah ia tak pernah datang

''Aku menantikan kedatanganmu, yg mulia ratu'' gumam theodore menatap lurus ke arah depan












**********************************

Wow da sampe tripel up kan? Jadi mimin dah tepatin janji

Kalo gitu mimin ijin pamit, ketemu lagi di tgl merah selanjutnya

Babayyyyyyy

Btw part yg ini pendek kan?
Soalnya otak mimin lagi mumet gak tau mau lanjut nya kayak gimana.

Hah~(°-°)




The aurora Where stories live. Discover now