A-MW. 02

87.7K 5K 195
                                    

"Tolong, pergi dari hidup aku, Hito!"

"Mana mungkin aku pergi dari hidup kalian," balas pria yang bernama Hito itu sembari menggenggam tangan wanitanya yang memakai selang infus.

"Kamu lupa dengan perjanjian kita, sayang?" Tanya Hito sembari mengelus rambut Monica lembut yang langsung ditepis wanita itu. 

Monica langsung menatap Hito tajam. "Aku udah bilang sebelumnya, lupakan perjanjian itu! Aku cinta sama Arga. Lagian, aku tidak rugi hidup dengan Arga. Arga tampan dan kaya," balas Monica yang tidak sadar akan ucapannya membuat pria didepannya marah.

"Ingat Monic, Zira anak aku! Kamu dan Zira milik aku! Penjanjian awal kita tetap sama. Setelah kamu menguasai harta Arga, kamu tinggalkan pria bodoh itu!" Tekan Hito.

"Tap--"

"Kalau kamu ngeyel, aku akan bongkar semua kebusukan kamu pada Arga, jika Zira itu bukan anaknya dan kamu cuma mau hartanya saja," ancam Hito tidak main-main.

Monica yang mendengar itu membulatkan matanya. "Gila kamu!" Marah Monica.

Sial, Monica tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Bagaimanapun Arga adalah miliknya.

Sayanya, tanpa mereka sadari Arga mendengar ucapan mereka. Mata pria itu memerah dengan tangan yang mengepal erat. Saat ini emosi tengah menguasainya.

BRAK

Arga mendobrak pintu kamar inap Monica dengan kasar hingga mengagetkan Monica dan Hito.

Wajah Monica sudah pucat pasi melihat keberadaan Arga dengan wajah penuh amarahnya.

"A-ar," lirih Monica.

"Brengsek!" Marah Arga.

"Aku bisa jelasin, Ar."

"Jawab dengan jujur, apa yang dikatakan pria itu benar?!" Mata Arga menyorot tajam.

"Itu gak benar!" Jawab Monica yang sudah ketakutan.

Arga berdecih sinis lalu matanya menatap Zira yang tengah tertidur di sofa. Pantas saja Zira tidak ada kemiripan dengan dirinya.

"Aku dan Monic sepasang kekasih yang saling mencintai. Sayangnya, dia berselingkuh dariku saat keuanganku dalam keadaan krisis. Lalu beberapa bulan dia datang lagi padaku memohon maaf dan meminta balikan, dia berselingkuh denganmu hanya memanfaatkan uang mu saja. Monica menjelaskan itu padaku--"

"HITO!" Jerit Monica saat mendengar ucapan Hito pada Arga.

Hito tersenyum miring pada Monica. "Aku sih iya saja, apalagi wanita yang kau agung-agungkan menjanjikan akan mengusai hartamu, lalu setelah itu dia pergi bersamaku. Sayangnya, dia pembohong!"

Arga semakin mengepalkan tanganya saat mendengar penjelasan Hito. Tiba-tiba saja ingatannya berputar pada Alix dan Adeeva yang memohon kasih sayang padanya. Mengingat hal itu hatinya merasa sakit dan perih.

"Dan kau tidak perlu sedih Ar. Bayi Monic yang keguguran itu bukan anak kamu, dia anak aku."

"Zira juga bukan anak kamu Ar--"

"STOP!" Teriak Arga. Sudah cukup! Hatinya terlalu sakit mendengar penjelasan Hito.

Jadi selama ini Zira, anak yang dia sayangi sepenuh hati bukan anaknya? Mengingat hal itu Arga marah, kecewa dan menyesal.

Arga langsung menatap Monica yang sudah menangis. "Ar, aku bisa jelasin!"

"Aku talak kamu, Monica!" Tegas Arga.

"ENGGAK!" Teriak Monica.

Arga tidak peduli, pria itu langsung keluar meninggalkan ruang rawat Monica. Saat ini Arga ingin bertemu anak serta istrinya yang selalu dia sakiti. Air mata Arga mengalir deras saat mengingat perlakuannya dulu pada Alix.

"Papi, aku mau dipeluk," rengek Alix.

"Pelukan saya hanya untuk Zira!" Tegas Arga.
_____

"Papi, mau jalan-jalan."

"Saya sibuk!"

______

"Papi, aku ulang tahun."

"Saya tidak peduli!"

______

"Papi, aku menyayangimu. Apa papi juga menyayangiku?"

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Lahirnya kamu adalah kesalahan! Kamu tidak pantas mendapatkan kasih sayang dari saya!"
_______

"Papi, aku sakit!"

"Saya tidak peduli. Ingat ini, mau sakit, mati atau apapun itu, saya tidak peduli!"

Arga meremas dadanya yang terasa begitu sesak. "Alix maafin Papi."

"Papi datang nak," Arga bergegas pulang. Pria itu sudah tidak sabar ingin bertemu Alix.

💧💧💧

Saya up
Kalau kalian suka vote dan komen guys.

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora