A-MW. 07

62.6K 3.1K 81
                                    

Adeeva benar-benar tidak bisa menyembunyikan raut bahagianya begitupun dengan Alix. Keduanya begitu senang melihat perubahan Arga yang tak disangka-sangka dan begitu mendadak.

Terlebih lagi pagi ini Arga menyiapkan keperluan sekolah Alix dan membuat bekal untuk nya.

"Papi, bekal nya bakal Alix habisin," seru Alix yang kini tengah duduk dikursi belakang.

Arga yang tengah menyetir melirik sekilas kearah Alix lewat kaca lalu tersenyum.

"Alix bisa bagi-bagi sama teman," ujar Arga.

"Siap Papi!" Balas Alix sembari mengangkat tanganya, hormat.

Arga terkekeh begitupun dengan Adeeva.

"Jangan nakal ya, " celetuk Adeeva.

"Iya mami, Alix tidak akan nakal!" Balasnya.

Adeeva tertawa kecil lalu wanita itu beralih menatap Arga yang tengah terkekeh. Lagi-lagi Adeeva dibuat terpesona oleh pria yang berstatus suaminya itu.

"Mas suami," panggil Adeeva.

"Hm?" Arga menoleh sekilas.

"Aku mencintaimu," ungkapnya yang kesekian kali.

Arga tersenyum miris. Setelah apa yang dia perbuat dulu, Adeeva masih mencintainya? Terkadang dia berpikir, hal apa yang membuat wanita itu mencintainya sebegitu dalamnya? 

"I know, adeva."

"Aku harap bisa mendengar ungkapan itu dari mulut kamu. I really expected that," ucap Adeeva menatap Arga begitu intens.

Arga hanya tersenyum tak lagi membalas ucapan Adeeva. Sejujurnya dia juga berharap bisa mencintai Adeeva dan bisa melupakan Monica begitupun Zira.

Meskipun Zira bukan anak kandungnya, tapi sejak dalam kandungan hingga sebesar ini, Arga ikut mengurus serta melimpahkan semua kasih sayangnya pada Zira. Sangat sulit untuk melupakan dan menerima fakta itu. Tapi Arga berjanji dia akan melupakan Zira serta Monica, dan kasih sayang dan cintanya akan dia berikan pada Alix begitupun pada Adeeva.

Arga harap semuanya berjalan sesuai harapan. 

Setelah menempuh jarak lima belas menit akhirnya ketiganya sampai ditempat Alix menuntut ilmu. Alix bersekolah di TK *** kelas B, dan tahun depan akan masuk Sekolah Dasar. Sedangkan umur Alix baru menginjak lima tahun.

Digerbang sekolah sudah ada dua Miss yang menunggu kedatangan para anak-anak. Termasuk Monica. Arga baru ingat jika Monica ngajar disekolah anaknya.

Arga dan Adeeva barengan membuka pintu mobil.

Monica yang menyadari keberadaan Arga, kekasihnya jelas terkejut.

"Ayo sayang," Arga menuntun Alix untuk turun.

"Selamat pagi, Alix." sapa Miss Mela berjalan mendekat kearah Alix.

Alix tersenyum. "Selamat pagi juga Miss Mela."

Monica hanya diam memantung tanpa menyapa Alix seperti biasanya. Wanita itu masih terkejut dengan keberadaan Arga yang tiba-tiba mengantarkan Alix kesekolah, terlebih lagi dengan Adeeva, membuat wanita itu marah dan cemburu.

Mela sedikit menyenggol Monica saat melihat sikap tidak sopan wanita itu.

Monica tersadar lalu dia beralih menatap Alix dengan senyum manisnya. "Selamat pagi, tampan."

Alix menganggu. "Selamat pagi Miss Monic."

Adeeva menatap Monica tak suka saat melihat tatapannya sebegitu pada Mas suaminya.

"Titip anak saya Miss, kalau kami telat jemput, gakpapa ikut sama kelas sore," ujar Adeeva menatap Miss Mela tersenyum lalu mengangguk.

"Siap, Mami."

"Ayo Alix salim dulu sama Papi mami nya," ujar Miss Mela pada Alix.

Alix pun mencium tangan Adeeva lalu Arga. "Papi usahain jemput kamu siang," ucap Arga lalu mengecup dahi anaknya.

"Dadahhhh Papi, Mami!"

"Dahhh."

Miss Mela dan Alix sudah masuk kedalam, sedangkan Monica masih berdiri didepan Arga dengan tatapan rindu, kesal, marah dan cemburu.

Sedangkan Arga mengabaikan Monica.
"Ayo, kita pergi," ajaknya pada Adeeva.

Adeeva tersenyum lalu mengangguk.

'Kak, pokonya setelah kita menikah aku ingin kamu meninggalkan anak serta istri jalang kamu!' 
__________

"Adeeva, stop gangguin saya!" Tegas Arga dengan tegasnya. Cukup sudah dia selama ini diam, sekarang tidak lagi.

"Kamu bilang apa ke anak-anak?"

"Kamu pacar aku," balasnya dengan tampang polos dan tak berdosa.

Arga menggeram marah mendengar balasan tersebut. "Kita tidak pacaran, Adeeva!"

"Kenapa? Aku cinta kamu Ar!"

"Saya tidak!" Balas Arga.

"Ar-"

"Saya sudah milik perempuan lain. Jadi stop gangguin saya! Saya sedang menjaga perasaannya sekarang." Setelah mengucapkan itu Arga pergi meninggalkan Adeeva dengan kesedihannya.

Tak lama wajah Adeeva kembali cerah. "Belum nikah kan? Masih bisa ditikung lah," gumamnya.

___________

___________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ADEEVA

MONICA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MONICA

MONICA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALIX

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Where stories live. Discover now