A-MW. 06

69.9K 3.3K 58
                                    

Jadi kalau gak suka skip!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi kalau gak suka skip!

Kalau suka boleh divote atau di komen, biar sama-sama enak💓

_________

Alix terlihat heran dan sedikit takut dengan kedatangan Arga kekamarnya. Pria tampan itu tidak pernah kekamar Alix sebelumnya. Jadi wajar saja Alix merasa takut dan heran.

"Jangan takut," ujar Arga saat mengetahui anaknya ketakutan.

"Papi," lirih Alix.

Arga tersenyum tipis lalu pria tampan itu berjalan kearah anaknya dan duduk dipinggiran kasur berhadapan dengan Alix.

Mata Alix berkaca-kaca melihat senyuman Arga, untuk pertama kalinya dia bisa melihat senyuman sang Papi. Biasanya tatapan Arga terlihat dingin dan tajam.

"Papi senyum?" Pertanyaan polos itu keluar dari mulut Alix membuat pria itu ikut meneteskan air matanya. Hatinya bener-bener hancur melihat keadaan putranya.

"Iya, sayang. Setelah ini kamu akan sering melihat Papi senyum," ucap Arga sembari mengusap pipi Alix yang basah akibat air mata.

"Papi panggil Alix, sayang? Papi sayang Alix? Bukannya papi gak say--"

"Shuttt. Papi sayang Alix," potong Arga.

Alix tersenyum lalu menghambur kedalam pelukan Arga. Bocah itu menangis tersedu-sedu menumpahkan semua rasa senangnya. "Yeayy p-papi sayang Alix."

Arga membalas pelukan Alix tak kalah erat. "Maafin papi ya, sayang?"

"Iya Papi, maafin Alix juga!"

"Alix gak salah," balas Arga lalu melepaskan pelukan Alix dengan pelan.

"Mau tidur bersama?" Tawar Arga dengan senyum yang mengembang.

Sontak Alix mengangguk antusias. "Mau Papi!"

Arga tersenyum lalu menuntun Alix untuk merebahkan tubuhnya. "Tidur, besok sekolah."

"Papi antar ya," pinta Alix menatap Arga penuh harap.

Dari dulu Alix ingin sekali diantar Arga pergi kesekolah tapi pria itu selalu menolak dengan tegas.

Arga tersenyum lalu mengangguk.

Alix bersorak bahagia mendapat respon dari Arga.

"Makasih papi!"

"Tidak masalah, sekarang Alix tidur agar besok tidak kesiangan," ujar Arga yang dapat anggukan dari Alix.

Arga merubah posisi duduknya lalu bersandar dikepala ranjang. Tangan pria itu mengelus-ngelus rambut Alix lembut.

Sejak tadi Adeeva memperhatikan keduanya dengan perasaan haru dan senang. Entah perbuatan apa yang dia lakukan hingga do'anya terkabul, agar Arga bisa menerimanya dan juga Alix.

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang