A-MW. 15

49.5K 2.6K 78
                                    

Arga nyesel bukan cuma nyesel aja, dan Adeeva pasti punya rasa kecewa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arga nyesel bukan cuma nyesel aja, dan Adeeva pasti punya rasa kecewa. Cm disini kalian gak sabar kayaknya, kalau aku bikin tiba2 Arga jatuh cinta sama Adeeva dan segampang itu ngelupain Monic kek aneh banget gasih? Tapi gakpapa aku sneng kalian komen kekesalan kalian😄🔥

________________________________

Setelah menjemput Alix, Arga memutuskan membawa Alix kerumah Gibran dan Asri. Malam ini dia perlu waktu berdua dengan Adeeva untuk menyelesaikan masalahnya agar cepat selesai. Arga juga sudah menyiapkan mental dan hatinya jika Adeeva memaki dan membencinya.

"Papi dan Mami gak ikut?" Keluh Alix.

"Lain kali ya, sekarang kamu nginep dirumah nenek dan kakek, mereka sangat merindukan Alix," ucapnya dengan satu tangan kirinya mengelus rambut Alix sekilas.

"Oke papi," balasnya.
___________

Bugh, bugh, bugh.

Arga terduduk dilantai dengan luka memar yang memenuhi wajahnya setelah mendapat pukulan bertubi-tubi dari Gibran.

Setelah sampai dirumah kedua orang tuanya Arga memutuskan menceritakan kebrengsekannya pada Gibran dan Asri.

"Brengsek!" Desis Gibran lalu menarik kerah baju Arga dan kembali melayangkan pukulannya.

"Papah, udah!" Pekik Asri lalu berjalan mendekat kearah anaknya.

"Anak mama," tangis Asri pecah melihat keadaan anaknya.

Arga memegang tangan Asri yang mengusap lukannya. "Arga pantas dapat ini," ucapnya.

Asri menuntun Arga agar duduk dikursi.

Wanita itu memang kecewa dengan cerita Arga tadi, tapi melihat anaknya terluka seperti ini Asri merasa sakit.

"Sialan, kau yakin anak itu bukan anakmu?" Tanya Gibran menatap Arga penuh amarah.

Arga mengangguk yakin. "Aku yakin pah, kalau papah gak percaya besok Aku kasih hasil tes DNA nya! Malam ini aku mau ngejelasin dulu pada Eva," balas Arga.

Gibran memijat pelipisnya merasa pusing dengan kelakuan anaknya ini. Sudah dia katakan sebelumnya jika Monica bukan wanita baik-baik. Tapi Arga begitu tolol karena dibutakan oleh cintanya pada Monica.

"Kalau saja kamu nurut pada Papah, Ar," celetuk Gibran.

"Maaf," lirih Arga.

Dulu Arga memang salah, tapi dia tidak suka dengan cara Adeeva yang menjebaknya dan Gibran yang memaksanya. Tapi jika tidak begitu mungkin saat ini dia akan merasakan penyesalan yang lebih dari ini.

"Ar, jangan salahkan Eva," ujar Gibran.

Arga mendongak menatap Papahnya.

"Malam itu Papah yang menjebak kalian. Papah yang memasukan obat perangsang pada minuman kamu dan Eva," lanjut Gibran yang perkataannya ini membuat Arga terkejut begitupun dengan Asri. "Papah tidak punya cara lain untuk memisahkan kamu dan Monic."

Arga mengepalkan tangannya setelah mendengar penjelasan sang Papah.

"Pah, astaga!" Asri menatap suaminya tak habis pikir.

Asri beralih menatap sang anak yang terlihat menahan emosinya, wanita paruh baya itu mengelus lengannya lembut untuk menenangkannya.

"Sayang, Mama tau papah kamu sangat salah. Tapi jika tidak melakukan ini kemungkinan besar kamu akan menikah dengan Monic dan kamu akan kebih menyesal," ujar Asri.

Arga termenung membenarkan ucapan sang Mama.

"Mama mohon, terima dan cintai Eva. Dia wanita sabar dan kuat, kalau semisalnya mama diposisi dia mungkin sudah dari lama mama pergi meninggalkan kamu," Asri benar-benar merasa kasihan pada Adeeva dengan sikap Arga yang terbilang keterlaluan.

Arga menatap Asri lalu menghambur kedalam pelukan wanita itu dan menangis tersedu-sedu. Hatinya sakit, sangat sakit.

"Mah, cinta Arga begitu besar dan tulus pada Monic bahkan Arga rela mengabaikan Alix dan Eva demi menjaga perasaan Monic, tapi kenapa Monic berkhianat?" Tangis Arga begitu menyayat hati Asri sedangkan Gibran berdecih sinis melihat itu.

"Kamu masih mencintainya, Ar?" Tanya Asri.

"Arga tidak tau," lirih Arga.

Asri menghela napasnya pelan lalu melepaskan pelukan sang anak. Asri meraih wajah Arga dan mengusap air matanya. "Minta maaf sama Eva, Ar. Kamu tidak berhak membencinya. Eva tidak menjebak kamu, disini Papah yang salah!"

"Mungkin pengkhianatan Monic itu karma untuk kamu." Lanjut Asri.

'Tuhan, aku benar-benar brengsek dan tidak tau diri. Seharusnya aku tidak perlu sesedih ini karena pengkhianatan Monic. Mulai sekarang aku akan belajar iklas dan menerima semuanya. Eva, maafkan aku. Ternyata kamu tidak salah.'

Arga benar-benar semakin merasa bersalah pada Adeeva, ternyata wanita itu tidak bersalah.
___________________

Aku up🥳
Vote sama komennya monggo😄

Guys, aku mau cerita. Kejadiannya udah lama sih. Aku ada tmn cwo suka sm temen cwe aku, dia maksa aku buat minta di deketin sm temen aku itu, maksa bangett anjirr. Dia dulu suka cerita juga tntng gebetannya sm aku. Eh bbrp bulan dia bilang suka sm aku🙂 pas aku tanya. "Bukannya lo suka dia?" Dengan wajah ngeselinnya dia jwb. "Gw suka kalian," setelah ngomong itu dia pergi gtu aja dr depan aku. Stlh bbrp hri ngomong gtu, sikap dia biasa2 aja sm aku kek gk prnh ngomong gtu🙂 Malah makin ngeselin. Dan makin parah deketin temen aku. Disitu aku bodoamat soalnya aku ga suka sm dia. Gtu aja sihh haha🤣

Adeeva😍

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Where stories live. Discover now