A-MW. 08

56.9K 2.8K 96
                                    

Karena sedari tadi Monica menahan emosi akibat Arga yang tidak memberi kabar, ditambah Alix yang benar-benar menguji kesabarannya. Wanita itu reflex membentak Alix hingga bocah tampan itu menangis.

"Miss, ada masalah?" Tanya Miss Mela.

"Sedikit," balasnya. Lalu Monica berjalan kearah Alix yang masih menangis sembari memanggil-manggil Papi dan Mami.

"Alix, maafin Miss ya?" Monica membawa Alix kedalam pelukannya.

"Kalau dibilangin Miss itu harus denger, jangan ngeyel. Alix kan udah kelas B," lanjut Monica lalu melepaskan pelukannya.

"M-maaf," lirih Alix.

Monica tersenyum lalu mengangguk. "Iya, Miss maafin. Maafin Miss juga ya udah bentak Alix."

Alix mengangguk lalu kembali memeluk Monica.

"Nanti dijemput Papi ya?" Tanya Alix mendongak menatap Monica.

Monica mengangguk. "Iya, nanti di jemput Papi."

Monica begitu gemas pada Alix, bocah itu begitu tampan mirip dengan Arga. Alix itu ibaratnya Arga waktu kecil.

"Yaudah, sekarang Alix makan siang dulu yuk," ajak Monica.

Alix sontak menggeleng. "Enggak mau makan! Mau makan sama Papi!" Alix langsung melepaskan pelukan Monica dan berlari jauh.

"Astaga, baru aja dibilangin! ALIX!"

_____________

Tadinya saat ini Arga ingin langsung menjemput Alix, tetapi Adeeva mengajak makan siang terlebih dahulu.

Kini keduanya sudah berada di resto yang cukup terkenal dikota ini.

Adeeva begitu sangat senang, karena baru kali ini Arga tidak menolak keinginannya. Adeeva harap Arga selalu seperti ini.

"Eva," tegur Arga saat melihat Adeeva malah melamun sembari menatapnya.

"Eh, maaf."

"Mas suami," panggil Adeeva.

"Ya?"

"Aku seneng kamu berubah," ujarnya.

Arga sedikit terkejut saat Adeeva menggenggam satu tangannya yang berada diatas meja. Tetapi dia pun tidak menolak itu, biarkan Adeeva melalukannya sesuka hati.

Saat ini juga Arga akan membuka hati untuk Adeeva.

"Aku cinta kamu," ucap Adeeva bersungguh-sungguh.

"Jangan tinggalin aku," lanjutnya, kini suara Adeeva terdengar lirih.

Arga menggeleng pelan lalu dia membalas genggamanan Adeeva. "Jangan memohon seperti itu, Eva. Jangan memohon pada lelaki brengsek seperti saya," balas Arga.

"Aku takut," ucapnya.

Arga menghela napasnya pelan, sebenarnya pembicaraan ini tidak cocok ditempat umum seperti ini.

"Sebaiknya kita langsung jemput Alix," ujar Arga mengalihkan pembicaraan.

Adeeva menghela napasnya kasar lalu dia pun mengangguk setuju. Mungkin lain kali dia akan mengajak Arga untuk sering-sering menghabiskan waktu berdua.

'Aku akan menyakinkanmu Eva, tapi tidak ditempat umum ini.' Batin Arga.

Ting.

Ms. Mela
Online

Selamat siang, Mami Alix

Mami, Alix belum makan siang

Dari td rewel terus

Alix jg dorong2 temennya.

Astaga

Alix gak akan dorong-dorong
Kalau orangnya ga cari2 mslh

Saya kesana skrng!

Adeeva meletakan handphone nya kasar.

"Kenapa?" Tanya Arga melirik sekilas Adeeva. Pria itu tengah menyetir.

"Katanya Alix dorong-dorong temennya, aku yakin deh Mas kalau temannya itu yang nakalin Alix duluan," ujar Adeeva.

Sering terjadi memang jika Adeeva mendapat keluhan dari pihak sekolah tentang Alix, hanya saja Adeeva selalu menutup mata tentang kesalahan Alix.

"Jangan gitu Ev, nanti aku tanya langsung Alix sekalian nasehatin dia. Nanti Alix kebiasaan dorong-dorong gitu sama temannya," balas Arga.

"Iyadeh."
_______________________

"Aku menolak!" Tegas Arga menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Kenapa? Gara-gara wanita itu kamu menolak perjodohan ini?" Tanya Gibran sembari menatap anaknya tajam.

Sudah terhitung lima tahun Arga selalu menunggu kedatangan Monica yang tidak kunjung datang. Pria tampan itu benar-benar menunggu gadis cantik itu dan akan selalu menunggunya, bahkan dia juga selalu mengabaikan Adeeva yang selalu mengejar-mengejarnya.

"Pah, tolong ngertiin aku! Aku gak cinta sama Adeeva!"

"Papa tetap akan nikahkan kamu dengan gadis pilihan Papa! Ingat ya Ar, Wanita bernana Monica itu tidak akan datang!" Tegas Gibran.

"Ar, dengerin apa kata Papamu nak," sahut Asri, Mama dari Arga.

Wanita itu menatap anaknya sendu, sebenarnya dia tidak tega pada Arga yang harus menerima perjodohan ini, hanya saja itu lebih baik daripada Arga harus menunggu Monica.

Arga menggeleng. "Terserah!"

______

Sorry telat up guys.
Akhir2 ini aku sibuk😭
Pokonya kalau lupa alur baca ulang🥺

Aku ga masalah kalian komen apapun untuk ngelampiasin emosi disini haha.

Komen sama Votenya guyss🙏🏻

Komen sama Votenya guyss🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monica


ADeeva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADeeva

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang