A-MW. 41

27.4K 1.3K 64
                                    

"Maafkan aku," Arga mengusap air mata Adeeva yang semakin deras mengalir. "Seharusnya aku tidak membantu Dian," lanjutnya.

Adeeva menggeleng pelan, rasa sesak dan sesal menghampirinya. Seharusnya dari awal dia meminta penjelasan dulu pada Arga bukan langsung mengambil kesimpulan. Ini seperti bukan dirinya.

"Jangan merasa bersalah, Eva. Setelah apa yang terjadi selama ini, itu salah aku," ujar Arga.

Arga meraih pergelangan tangan Adeeva sembari menatap wajah cantik wanita itu. "Apakah kamu masih mencintaiku?"

Jantung Adeeva seketika berdetak tak karuan saat mendapati pertanyaan itu, bahkan wajahnya merah merona.

Rasa itu masih ada.

Adeeva hanya membalas dengan anggukan kecil.

Dalam sekejap, ketakutan di hati Arga lenyap saat melihat respon Adeeva, tanpa ragu, ia memeluk Adeeva dengan penuh kehangatan.

"Terimakasih karena masih mencintaiku, Eva!" Ucap Arga sembari melayangkan kecupan-kecupan kecil di kepala Adeeva.

"Sayang, aku lebih mencintaimu!" Arga melepaskan pelukannya agar bisa kembali menatap wajah Adeeva yang kini tengah tersenyum lembut kearahnya.

"Maaf untuk semua kesalahanku, Eva," lanjut Arga.

"Aku tau anak plakor itu ada bersama kamu, Ar!" Celetuk Adeeva tiba-tiba membuat pria itu sedikit terkejut.

"Ev---"

"Kamu mengajak aku untuk kembali, tapi kamu masih memelihara anak itu! Jangan harap, Ar! Aku benci dia!" Ucap Adeeva menatap Arga tajam.

Setiap kali melihat Zira, Adeeva selalu teringat dengan Monica. Sebab wajah keduanya begitu sangat mirip membuat Adeeva benci.

"Sayang, dengarkanlah aku! Aku tidak pernah mengambil dia, percayalah padaku, hm," bisik Arga, sambil tangannya lembut mengelus pipi Adeeva.

"Papah yang merawatnya karena wasiat dari Dian, maaf sayang, itu di luar kendali aku! Tapi, kita bisa pergi jauh jika kamu merasa tidak nyaman, sehingga anak itu tidak akan bisa menemui kita!"

Adeeva menghela napasnya pelan. "Tidak usah pergi, asal jangan sampai dia menemui kita!"

"Aku janji!"

Flashback on.

Dua hari lagi Adeeva akan memberikan jawaban yang pasti untuk Beni, selepas Beni menjelaskan masalah masalalu pria itu. Tapi hatinya merasa tak nyaman dengan jawaban yang akan dia berikan pada Beni.

Tring!

Tiba-tiba saja ponsel wanita itu berbunyi tanda pesan masuk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besoknya.

"Mama," sapa Eva sambil memeluk erat Asri.

"Wah, Eva,  kamu semakin cantik ya," puji Asri seraya melepaskan pelukan.

Adeeva tersenyum dan mengajak Asri masuk ke dalam rumah.

"Mama mau minum apa? Biar Eva buatkan," tawar Adeeva seraya menatap Asri penuh kehangatan.

"Apa saja, sayang," jawab Asri sambil tertawa kecil.

Adeeva melangkah ke dapur, siap menyajikan minuman dan snack sehat untuk Asri.

Setelah menghabiskan waktu 10 menit, Adeeva kembali dengan membawa minuman dan snack yang disiapkan bersama asisten rumah tangganya.

"Makasih Bi, bibi bisa kebelakang lagi," ucap Adeeva yang dapat anggukan dari wanita tua itu.

"Ma, diminum. Alix sama Lexa lagi mandi bareng Gea," ucap Adeeva.

"Tidak apa, Eva. Mama tunggu mereka," balasnya.

Hening seketika, hingga Asri berceletuk. "Kondisi Arga tidak baik-baik saja setelah kamu dan Alix pergi." 

"Mungkin ini saatnnya kamu tau, Eva," lanjut Asri sembari menatap Adeeva serius.

"Arga dan Monic tidak menikah! Dian yang menikah dengan Monic, Arga murni hanya membantu Dian." 

Adeeva mendongak, wajahnya mencerminkan kebingungan yang mendalam, dan ekspresi terkejut menghiasi tatapannya.

"Ma?" Lirih Adeeva.

"Maaf Eva , ini semua salah kami. Kami tau semuanya, tapi kami menutup mulut hanya ingin memberikan pelajaran untuk Arga yang begitu kejam pada kamu, tapi dia dengan mudahnya mendapat maaf dari kamu, Eva."

"Kedua orang tua kamu ingin kamu pisah dengan Arga agar kamu bisa membuka hati untuk pria lain, tapi nyatanya sampai sekarang kamu masih memikirkannya," tambah Asri sembari menggenggam tangan Adeeva, mata wanita tua itu sudah di penuhi air mata.

"Maafkan anak Mama ya, sayang!" Asri mengelap air matanya.

"Mama bukan belain Arga, tapi setelah mama lihat kondisinya sekarang, dia benar-benar nyesel dengan perbuatannya. Tapi pilihan di tangan kamu Eva, jika suatu saat Arga datang menjemput kamu!"
______________

Aku up😊

Guyss ada beberapa dari kalian yang mau Arga dan Adeeva bersama ada juga yang ingin mereka pisah (Sad ending)

Maaf ya jika nanti endingnya mengecewakan.

Aku rencananya mau bikin sequelnya😓
Tapi minin konflik😊

IG: ranisit_0

Aku up Cast yaa di IG🔥

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang