A-MW. 18

45.3K 2.4K 31
                                    

Adeeva membuka gorden kamarnya dan tampaklah air hujan yang muncul dari langit. Bunyi titik-titik air yang jatuh ketanah mengisi keheningan pagi.

Wanita itu pun berjalan kearah sang suami yang masih tertidur. Dan dia pun memutuskan untuk kembali merebahkan tubuhnya, untung saja hari ini Adeeva maupun Arga mengambil cuti satu hari.

Adeeva memosisikan tubuhnya menghadap kearah Arga, dipandangnya wajah pria itu yang terlihat seperti sebuah lukisan yang sempurna.

"Tampan sekali," guman Adeeva.

Jadi tidak heran jika rupa Alix yang begitu sempurna. Karena perpaduan antara wajah Arga dan Adeeva.

Cup!

Adeeva mengecup bibir Arga sekilas. "I love you!" Setelah itu dia masuk kedalam pelukan suaminya.

Selang beberapa menit Arga terbangun dari tidurnya. Pria tampan itu menatap Adeeva yang tertidur pulas dipelukannya.

Pria itu mengusap lembut rambut Adeeva, rasa bersalah terus menghantuinya terlebih dia tau jika Adeeva tidak menjebaknya. "Mungkin kata maaf tidak cukup, Eva. Tapi aku bener-bener tulus."

"Aku janji akan berusaha membahagiakan mu dan juga Alix," lanjutnya.

Arga menatap jendela kamarnya, dilihatnya hujan semakin lebat saja. Seketika pria itu meningat anaknya yang kini tengah berada di rumah Gibran dan Asri. Jelas saja Arga merindukan Alix.

Lalu Arga sedikit melepaskan pelukan Adeeva untuk merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar dikepala ranjang. Pria itu meraih handphone diatas nakas untuk menghubungi Alix, bocah itu pasti sangat susah dibangunkan.

Tapi pandangannya teralihkan saat melihat nomor tidak dikenal mengirimnya pesan.

0823132+++
Terakhir dilihat hari ini pukul 03.22

Kak Arga, ini aku Monic.

Kak aku bisa jelasin tentang Zira dan juga pria itu

Kak😭

Aku mohon kasih kesempatan untuk aku bicara😭

Kak Arga..

Kak, aku mohon temui aku besok pagi di***

Asal kak Arga tau, aku beneran cinta sama kakak🥺💓

Aku tidak akan datang!
Blok.


Arga menghela napasnya kasar, lalu dia mencari kontak Mamahnya dan mulai menghubungi wanita baya itu dengan panggilan video.

"Ar."

"Mah, Alix libur saja sekolahnya, diluar hujan begitu lebat," ucap Arga yang langsung to the point.

'Alix memang tidak berangkat kesekolah, dia sekarang lagi main dikamarnya dengan Lia," ucap Asri terlihat antusias.

Dahi Arga mengerut. "Siapa Lia?"

"Anaknya Emak!"

Arga mengangguk mengerti.

"Aku mau bicara sama Alix, Mah."

"Tunggu!"

Asri berjalan menaiki anak tangga untuk mencapai kamar cucunya. Wanita paruh baya itu tampak senang membuat Arga yang melihatnya kebingungan.

"Mamah terlihat senang hari ini," celetuk Arga.

Asri mengangguk membenarkan ucapan Arga. "Mamah berencana menjodohkan Alix dan Lia, bagaimana menurutmu?"

"Mamah!" Kesal Arga. Jelas saja pria itu terkejut dengan keinginan sang Mamah. Apakah wanita itu tidak belajar dari pengalaman? Jelas saja dia menolak dengan sangat tegas.

"Denger Arga, setelah melihat keadaan kamu mamah jadi sadar. Pilihan kamu salah tentang Monic dan lihatlah pilihan Papah? Mamah hanya tidak ingin Alix sepertimu!"

Arga hanya geleng-geleng kepala melihat mamahnya sekarang. Wanita itu benar-benar berubah.

"Alix masih kecil," lirih Arga. Bisa-bisanya Asri berfikir jauh seperti itu disaat usia Alix masih lima tahun.

"Papiii," teriakan nyaring itu menyadarkan Arga dari lamunannya.

Arga kembali menatap handphone lalu tersenyum saat melihat Alix dan bocah perempuan memenuhi layar handphone nya.

"Papi, Alix rindu Papi sama Mami. Kapan jemput Alix?"

"Sore Papi jemput kamu, sayang." Balas Arga sembari tersenyum begitu tampan persis seperti Alix.

"Yeayyyy!"

"Papi-papi, Alix punya teman baru! Namanya Lia," seru Alix sembari menatap bocah disebelahnya yang tampak tersenyum malu.

"Halo, papi nya Alix. Aku Lia!" Lia memperkenalkan diri.

"Hai, Lia!"

Alix bercerita banyak pada Arga tentang Lia dan juga kesehariannya disekolah. Arga dengan senang hati mendengarkannya sesekali menimpali. Arga begitu gemas pada anaknya saat melihat ekspresi wajah lucunya.

"Sayang," suara Adeeva terdengar ditelinga Arga membuat pria itu mengalihkan pandangannya.

"Maaf, kebangun ya? Tidur lagi kalau masih ngantuk," ucap Arga yang tangannya terulur mengelus rambut Adeeva.

"Sayang, udah dulu ya telpon nya, kamu lanjut main sama Lia," ucap Arga kembali menatap layar ponselnya.

Disebrang sana Alix mengangguk. "Iyaa, Papi. Dadahh!"
_______________

Aku up🥳
Next chap Arga sm Adeeva pergi honeymoon🔥😌

Adem-ayem dulu sebelum menuju konflik lagi. Tenang, bukan tentang orang ketiga lagi. Cukup Monic saja🤣

 Cukup Monic saja🤣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Where stories live. Discover now