A- MW. 16

49.5K 2.5K 72
                                    

"Mas suamiiii," Adeeva berlari kearah Arga yang baru saja datang, lalu dia memeluk pria tampan itu dengan sangat erat. Tubuhnya bergetar akibat menangis.

Sepulang dari rumah sakit Adeeva begitu sakit hati mendengar ucapan-ucapan Monica. Wanita itu seperti sengaja memanasinya.

Sedangkan Arga jelas terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari Adeeva.

Adeeva mendongak menatap Arga. "Mas sua--- YATUHAN!" Adeeva langsung melepaskan pelukannya saat melihat wajah Arga yang penuh dengan lebam.

"Hiks, ini kenapa?" Adeeva mengelus pipi sang suami yang terdapat luka lebam.

Arga meringis pelan lalu memegang tangan Adeeva yang berada diwajahnya. "Aku tidak apa-apa, kamu jangan khawatir."

"Bagaimana aku gak khawatir, lihat wajah kamu?" Kesal Adeeva lalu menarik tangan pria itu untuk mengikutinya.

Sedangkan Arga hanya menurut saja. Terlebih melihat Adeeva yang menangis membuatnya tidak tega.

Adeeva membawa suaminya kedalam kamar, dia akan mengobati lukanya disana. 

Arga memadangi wajah Adeeva yang serius mengobatinya, sesekali dia meringis. Arga akui Adeeva begitu sangat cantik, bukan hanya cantik, wanita itu pintar dan berpendidikan, pria mana yang tidak mau dengannya? Mungkin dirinya sendiri.

"Eva," panggil Arga.

"Kenapa?" Tanya Adeeva yang terlihat fokus dengan kegiatannya.

"Ajari aku mencintaimu," ucap Arga begitu sangat yakin.

Gerakan tangan Adeeva terhenti setelah mendengar ucapan mengejutkan dari Arga. Apakah Adeeva tidak salah dengar?
_____________

Alix bermain dihalaman belakang bersama nenek dan kakeknya. Bocah itu terlihat senang dengan mainan yang baru saja dipesan oleh sang kakek.

"Cucu kita begitu tampan ya, Pah? Mirip sekali dengan Arga waktu kecil," celetuk Asri yang tak lepas menatap kearah Alix yang tengah tertawa.

Gibran mengangguk membenarkan ucapan istrinya. Alix meski umurnya baru lima tahun tapi ketampanan dan pesonanya sudah terlihat. Terlebih Adeeva selalu turun tangan dengan penampilan Alix membuat bocah itu terlihat fashionable.

"Papa harap sikap brengsek Arga tidak menurun padanya, sayang sekali dengan wajah tampannya itu," ujar Gibran.

"Mama yakin, Alix akan menjadi laki-laki yang baik dan menghargai seorang perempuan, terlihat dari sikap dia pada ibunya," balas Asri.

Alix sosok bocah tampan itu begitu sangat menyayangi sang Mami lebih dari apapun. Menurutnya Adeeva pahlawan sesungguhnya. Disaat Arga membencinya hanya Adeeva yang mencintai dan mengurusnya. Tapi tak ayal, Alix pun sangat haus kasih sayang dari Arga, dan sangat menyayangi pria itu.

"Nenek, itu siapa?" Tanya Alix pada Asri sembari menunjuk seorang anak kecil yang sepertinya seumuran dengan Alix.

Asri tersenyum lalu mengelus rambut Alix. "Dia anaknya Mak Ayu, namanya Lia. Ajak main gih."

Mata Alix berbinar. "Boleh?"

"Ya boleh dong sayang," ucapnya.

"Yeayyy Alix punya teman," Alix pun lalu berlari kearah bocah perempuan itu yang kini tengah bermain boneka-bonekaan.

Dilain tempat, kini Arga dan Adeeva tengah duduk berhadap-hadapan dengan mimik wajah serius. Pria itu telah selesai diobati dan saatnya dia menjelaskan semuanya pada Adeeva.

"Eva, aku mau jujur. Kejujuran ini mungkin akan membuat kamu kecewa," Arga menarik tapasnya kasar sebelum dia melanjutkan ucapannya.

Sedangkan Adeeva sudah menangis karena dia tau apa yang akan dijelaskan suaminya.

"Kamu akan menikah lagi?" potong Adeeva.

Pria itu terkejut dengan ucapan Adeeva. "Ev--"

"Aku tau kamu akan menikah lagi dengan wanita bernama Monic, Mas! Bahkan kalian sudah berhubungan sebelum kita menikah, parahnya kamu sudah punya anak dengan wanita jalang itu!" Adeeva memalingkan wajahnya setelah mengucapkan itu, hatinya benar-benar hancur dan nyeri. Tapi rasanya sulit untuk melepaskan Arga.

"Aku izinkan! Tapi jangan tinggalin aku dan Alix!" Ucapan itu keluar dari mulut Adeeva membuat pria itu terkejut. Diluar dugaan, dia pikir Adeeva memintanya untuk bercerai.

Bodoh, Arga memaki Adeeva yang begitu bodoh karena ucapannya tadi. Tidak seharusnya wanita itu mengemis, yang harus mengemis itu dirinya!

Arga menarik Adeeva dan membawanya kedalam pelukan. Pria itu ikut menangis melihat keadaan Adeeva karena kebrengsekan dirinya.  Sial, kenapa Tuhan harus mendatangakan Adeeva dan Monica dalam hidupnya? Adeeva terlalu baik untuk dirinya yang brengsek.

"Maaf, maaf, maaf," Arga mengeratkan pelukannya saat tangis Adeeva semakin histeris.

"J-jahat, tapi aku cinta sama kamu Ar!"

Setelah sepuluh menit tangis Adeeva sudah mulai reda, Arga melepaskan pelukannya perlahan. Dipandangnya wajah cantik itu yang kini menatapnya dengan tatapan terluka. Tangan Arga terulur mengusap sisa-sisa air mata diwajah Adeeva.

"Ar--"

"Aku tidak punya anak dengan Monic, Eva. Kamu harus percaya!" Potong Arga lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

Adeeva mengambil hasil tes DNA itu dari tangan Arga dan mulai membacanya. 

Arga meraih kedua tangan Adeeva setelah wanita itu selesai membacanya. Pria itu mulai menjelaskan semuanya awal hubungannya dengan Monica.

"Tapi sekarang aku sadar, tidak seharusnya aku mempertahankan hubunganku dengan wanita itu. Tapi semuanya aku serahkan padamu Eva. Kamu berhak meninggalkan pria kotor dan brengsek ini, kamu berhak bahagia tanpa aku Eva," ucap Arga lalu kembali menghapus air mata Adeeva yang mulai berjatuhan kembali.

"Seharusnya kamu tidak usah menangisi pria brengsek seperti aku," Arga mendongak keatas untuk menahan air matanya agar tidak turun. 

"I will stay with you, my husband," pada akhirnya Adeeva hanya mengucapkan itu. Nyatanya Adeeva tidak bisa melepaskan cintanya begitu saja. Arga sudah berubah, bukankah ini keinginannya? Terlebih pria itu sudah meninggalkan Monic dan Zira jelas bukan anak Arga. "Aku akan membuat kamu mencintaiku, Mas. Lebih dari aku mencintaku."
_________________

Satu konflik hampir selesai😏
Sabarr ya

Satu konflik hampir selesai😏 Sabarr ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Where stories live. Discover now