A-MW. 30

39K 2.3K 139
                                    

Aku gakpapa kalau kalian mau hate komen karakter  tokoh di cerita ini! Karena aku sadar dengan karakter disini tuh pada ngeselin. Tapi satu hal, jangan nyinggung hal2 lain yang bikin aku badmood! Katanya aku bikin tokoh Arga menye2 untuk narik pembaca! Coba tanya deh sama pembaca yang udh lama nemenin aku, kalau aku bikin cerita yang sudut pandangnya lebih ke Ml itu hampir sama karakter Ml/Fl nya. 

Yaudah sih, pergi dari cerita ini! Jangan bikin aku badmood! Dikira nulis gampang! Yaudah sana nulis sendiri bikin tokoh se-perfect mungkin.

Oke, guys aku punya beberapa cerita yang ML nya, insyaAllah bener.

SAYA FIGURAN? (bukan fantasi)

MAS DUDA

INSECURE GIRL

OBSESSION  WITH BEING BEAUTIFUL
_____________________________________

Seminggu ini Arga sibuk di kantor sebab dia harus meng-handle semuanya. Sementara itu, Dian tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya.

Sama hal nya dengan Adeeva, wanita itupun tengah sibuk-sibuknya, terlebih dia terlalu sering meminta izin, untung saja Pak Beni sebagai atasannya sangat baik.

"Eva," panggil Pak Beni hingga memberhentikan langkah wanita itu.

"Ah, iya pak? Ada yang bisa saya bantu?" Eva tersenyum sopan.

"Tidak-tidak, saya hanya ingin mengajak makan siang bersama, apakah bisa?"

Meski bingung Eva membalas perkataan pak Beni dengan sopan. "Maaf sebelumnya pak, saya akan makan siang bersama suami dan anak saya," ucapnya.

Bukan hanya sekali pak Beni mengajak Adeeva makan siang bersama, tapi beberapa kali bahkan disaat hubungannya dengan Arga tidak baik. Namun, Adeeva selalu menolak dengan halus.

"Baiklah tidak apa-apa, kita bisa lain kali," jawab Pak Beni yang dapat senyuman kikuk dari Adeeva. 

Dan kata-kata itu juga yang sering pak Beni katakan jika Adeeva menolaknya. Sejujurnya Adeeva tidak enak, tapi dia tidak ingin membuat Arga salah paham. Meski saat itu juga Arga tidak pernah peduli.
______________

Cup!

"Maaf lama," sesal Arga setelah mengecup dahi sang istri.

Adeeva mengangguk lalu matanya melirik kearah Alix yang sepertinya tengah kesal.

"Kenapa, sayang?" Tanya Adeeva.

"Alix ngambek, kamu gak ikut jemput," balas Arga.

Tangan Adeeva terulur mengelus rambut anak kesayangannya lembut. "Sayangnya Mami, maafin Mami ya? Besok Mami jemput, janji!"

"Iya Mami," balas Alix.

"Jangan cemberut dong, senyum!"

Alix menunjukan senyumannya membuat Arga dan Adeeva ikut mengembangkan senyumannya. 

Setelah menunggu sepuluh menit, akhirnya pesanan mereka tiba. Alix terlihat sangat antusias, terutama dengan makanan kesukaannya, udang bakar madu.

ARGANTARA|•| MENGULANG WAKTU (SELESAI)Where stories live. Discover now