Selesai Nadila memerintah peserta MOS untuk meminta tanda tangan Shani langsung pergi menuju ruang osis, alasannya adalah dirinya merasa sangat malas jika harus dikerumuni untuk di mintai tanda tangan.
Lagi pula yang mendapatkan tanda tangannya akan di berikan hadiah kalau Shani memberikan banyak tanda tangan akan rugi nanti pengurus osis.
Lumayan lama untuk Shani menghabiskan waktu di dalam ruang osis sekarang dirinya mulai merasa bosan dan Shani memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli minum kebetulan juga tenggorokan terasa kering.
Saat Shani sudah memasuki kantin dia melihat 3 peserta MOS yang sedang meminta tanda tangan pada rekan nya.
Di lihatnya dua orang mulai menyoretkan tanda tangan pada buku tapi sepertinya ada masalah sedikit saat satu rekannya tidak mau memberikan tanda tangannya.
" ck berasa artis"batin Shani saat melihat nya.
"em maaf kak boleh minta tanda tangannya?"
"boleh tapi kasih gua WA lu ya"
"tapi kak"
"mau ga, kurang satu lagi kan pas 20"
"yaudah deh"begitulah kira-kira yang Shani dengar
Sebelum Gracia memberikan ponselnya Shani mengambil pulpen yang berada dalam sakunya lalu di lempar ke rekannya dan tepat sasaran mendarat pada kepala Akbar sang rekannya.
"kasih"setelah mengucapkan kata itu Shani berjalan melanjutkan niatnya untuk membeli minum.
"gua aja belum dapet WA nya"gumam Shani pelan
Selesai membeli minum Shani keluar dari kantin tepat saat keluar matanya melihat di depannya ada Gracia dan temannya.
Dirinya melihat Gracia berpisah dengan kedua temannya akhirnya Shani memilih untuk mengikuti nya.
"oh toilet"batin Shani saat tau arah tujuan Gracia
Gracia sudah masuk ke dalam toilet sedangkan Shani menunggu di luar.
"duh taruh dimana ya"samar-samar Shani mendengar suara Gracia dari luar.
"lagian kenapa gua bawa si kenapa ga gua titip aja tadi sama Anin atau ga Sisca"
"taruh sini aja deh semoga aja ga ilang"
Mendengar Gracia yang sudah memasuki bilik toilet Shani memutuskan untuk masuk ke dalam.
Shani tersenyum melihat buku Gracia yang berisi tanda tangan yang telah di kumpulkan. Shani berniat untuk menyalipkan tanda tangannya pada buku Gracia.
Dirinya mengambil buku dan pulpen milik Gracia dan mulai menyoretkan tanda tangannya di lengkapi dengan tulisan SHANI di bawahnya. Setelah selesai Shani menaruh kembali buku dan pulpen Gracia di atas wastafel.
Shani tak langsung keluar dia menunggu Gracia selesai dengan urusan buang airnya karena Shani takut jika nanti ada murid iseng yang mengambil buku Gracia dan berakhir dengan Gracianya di hukum eh Gracia doang bukan Gracianya.
Memikirkan Gracianya shani jadi senyum-senyum sendiri bisa-bisanya dirinya bilang Gracia adalah Gracianya.
Mendengar di dalam bilik Gracia sudah tidak lagi terdengar suara air Shani buru-buru keluar dari sana.
***
Gracia sudah sampai di lapangan dirinya sedang bingung mencari keberadaan Sisca dan Anin di sebelah mana.
"gre sini"teriak Sisca dengan melambaikan tangannya
Gracia pun berjalan menghampiri dimana temannya itu berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/346935772-288-k388304.jpg)
YOU ARE READING
Thank you SHANI!!!
Teen Fiction"ge aku hanya menjaga mu sampai kamu menemukan laki-laki yang tepat laki-laki yang benar-benar tulus mencintaimu seperti diriku" shani dengan segala kesempurnaan cinta tapi hanya bisa dinikmati sesaat karena ini soal norma dunia dan akhirat