85

1.9K 250 34
                                    

Usai merakit lego yang Shani beli, kini  keduanya sudah berada di atas kasur dengan posisi Shani bersandar pada headborad dan Gracia yang duduk di pangkuan Shani. Mereka berdua hanya berbincang santai sambil menikmati momennya.

"rambut kamu mulai panjang aku suka"Shani membelai rambut Gracia.

"jadi kemarin pas aku potong rambut kamu ga suka sebenarnya?"Gracia menatap Shani dengan sinis.

"tetap suka gee, tapi aku kan udah jelasin sama kamu aku lebih suka kamu yang rambutnya panjang enak buat di elusnya"jelas Shani sambil membelai rambut Gracia dari atas sampai ujung rambut.

"halah alasan"

"bener gee"

"benel gee"ledek Gracia saat mendengar ucapan R Shani yang tidak jelas.

"ngeledek?"Shani menaikkan alisnya.

"kagak bjil"lagi Gracia tambah mengejek Shani.

"ge ah"

"kenapa anjill"kekeh Gracia

"ge kamu ya udah ngomong kasar gitu terus ngeledek aku lagi"protes Shani

"kasal canii"jelas Gracia saat Shani tidak benar dalam mengucapkan kata 'kasar'.

"berani ya kamu heem?"tantang Shani

"beLani doang"Gracia tertawa sendiri saat dia menekan huruf L pada pengucapannya.

"oooh"Shani mengambil ancang-ancang dan itu membuat Gracia was-was.

"mau apa kamu"tunjuk Gracia

Dengan tiba-tiba Shani menyerang pinggang Gracia.
"kaaakkk gelii"teriak Gracia saat Shani menggelitiknya.

Shani tidak mendengar dia tetap menggelitik Gracia hingga posisinya rebahan dan Shani berada di atasnya.

"haha kak stop"pinta Gracia

"kak haha kamu-"tawa Gracia semakin menjadi bahkan sekarang sudah mengeluarkan air di sudut matanya.

"kamu haha mainnya gelitikin teruss"ucap Gracia

"bilang ampun dulu"suruh Shani masih dengan menggelik Gracia.

"haha iyaa ampun"

"janji kamu ga ngeledek aku lagi"

"hahaha"Gracia tidak menjawab karena meledek Shani adalah salah satu kegiatan yang seru untuknya.

"oooh gamau janji heem?"Shani menambah kecepatannya.

"hahaha iya iya udaaaah"jerit Gracia

"kakkkk"jerit Gracia lagi

bruk

Shani menghentikan aktivitasnya, mereka berdua menoleh ke arah pintu yang di buka dengan kencang sampai membentur dinding.
Posisi masih sama, Shani berada di atas Gracia menduduki kaki milik Gracia.

"Shani kamu apain Gracia"Salsa berdiri di depan pintu Shani dengan tangan yang berada di pinggang.

Salsa berjalan cepat ke arah Shani dan Gracia sedang keduanya hanya diam melihat Salsa.

"turun ga kamu"Salsa menarik ujung baju milik Shani, menyuruhnya agar turun dari atas Gracia.

Mau tidak mau akhirnya Shani turun, jika tidak bisa di robek nanti bajunya.
"bunda kenapa?"tanya Shani bingung.

"kamu apain Gracia hah?"Salsa menarik telinga Shani.

"awsh"ringis Shani

"jawab ga, kamu mau macem-macem kan? ngapain Gracia kamu tindih sampe teriak-teriak"Salsa makin memperkencang tarikan pada telinga Salsa.

Thank you SHANI!!!Where stories live. Discover now