62

3.4K 259 23
                                    

"Gracia"

Gracia membuka matanya saat mendengar suara yang dari kemarin-kemarin membuatnya terus kepikiran.

"kak Shani"panggil Gracia pelan

Shani memasuki kamar Gracia dengan bubur di tangannya.

Shani memegang dahi Gracia, dan ternyata sangat panas.

"makan Gracia"ucap Shani saat sudah duduk di kasur dan saling berhadapan dengan Gracia.

"gege bukan Gracia"protes Gracia

"heem"

"gege kak"Bibir Gracia mulai melengkung.

"makan"

"gege gege gege"Gracia menggoyangkan tangan Shani yang tidak memegang bubur.

"nih"Shani menyerahkan bubur pada Gracia.

"gege"airmata Gracia turun karena Shani tidak meresponnya.

"makan atau aku pulang"ucap Shani tanpa ekspresi.

Gracia menundukkan kepalanya dan bahunya mulai bergetar.

"aku minta maaf"ucap Gracia

Shani mengelus bahu Gracia yang bergetar, dirinya tidak bisa jika melihat Gracia menangis.

"mau memperbaikinya?"tanya Shani

Gracia mengangkat kepalanya lalu mengangguk cepat.

"makan dulu"

Shani memilih untuk menyuapi Gracia. Selama Gracia makan keduanya hening tidak ada pembicaraan apapun.

"minum obatnya"Shani menyerahkan obat pada Gracia.

Gracia menutup mulutnya, lalu menggeleng.

"oke gausah bicara setelah ini, aku pulang"ancam Shani pada Gracia yang tidak mau minum obat.

Dengan cepat Gracia mengambil obat yang berada di tangan Shani lalu memasukkan ke dalam mulutnya.

"minum"

Gracia memejamkan matanya karena merasakan pahit dari obat.

"udah ayo bicara, kita perbaiki semuanya"ucap Gracia

"heem"

Harusnya Shani masih mempunyai waktu sendiri untuk hari ini, dan niatnya besok dia akan menemui Gracia untuk membahas apa yang sudah terjadi.

Shani bersandar di kepala ranjang dan Gracia yang duduk di hadapannya. Mereka berdua saling menatap.

"kok diem"ucap Shani

Gracia naik ke atas pangkuan Shani, lalu memeluk.

"bentar aku kangen sama kamu"

Shani membiarkan Gracia memeluk tubuhnya tanpa membalas pelukannya.

"yaah ga dibales"batin Gracia sedih

"udah?"tanya Shani pada Gracia yang sudah selesai memeluknya.

Namun Gracia masih duduk di pangkuannya.

"turun"suruh Shani

"gamau"ucap Gracia dengan muka yang sedih.

"aku minta maaf"Gracia memainkan kancing kemeja Shani.

Membukanya lalu kembali mengancingkan nya lagi. Sejujurnya Shani takut Gracia membuka seluruh kancing kemejanya, namun sepertinya aman dia hanya memainkannya saja.

"aku mau jelasin semuanya"

"heem"tangan Shani berada di pinggang Gracia untuk menjaganya agar tidak terjatuh.

Thank you SHANI!!!Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu