78

2.6K 269 26
                                    

"mamah ada bundanya kak Shani nih"teriak Gracia

Mendengar teriakan Gracia, Salsa dan Shani saling pandang lalu menggelengkan kepalanya kompak melihat tingkah Gracia.

"ajak ke dalam gre sini"balas teriak Elma.

"ayoo bunda cepet"Gracia menarik Salsa menuju dimana Elma berada.

"bunda kenalin ini mamah aku"ucap Gracia saat sudah di depan Elma.

Salsa menjulurkan tangannya di depan Elma untuk berjabat tangan.
"Salsa bu bundanya Shani"ucap Salsa dengan ramah.

Elma pun membalas jabatan tangan Salsa.
"Elma mamahnya Gracia"

"pantes Gracia cantik soalnya keturunan mamahnya"puji Elma

"makasih bu, tapi puji nya saya aja Gracia jangan di ajak nanti narsis anaknya"canda Elma

"diih mamah apaansi"Gracia melirik Elma dengan ujung matanya.

"oh iya bu saya ada oleh-oleh nih"Salsa menyerahkan satu tas jinjing pada Elma.

"waah terimakasih jadi ngerepotin"

"mah, bun aku ajak kak Shani ke atas dulu ya"izin Gracia

"yaudah sana tapi jangan kamu apa-apain Shani nya"

"iya-iya emngnya mau di apain si"dumel Gracia

Walaupun terus mendumel Gracia tetap menarik Shani menuju kamarnya.

"eeeh bentar gee"tahan Shani saat Gracia ingin menjatuhkannya ke kasur.

"kenapa?"tanya Gracia

"bentar yaa aku cuci kaki sama tangan dulu, kamu tunggu disini dulu yaa"Shani menyempatkan untuk menepuk kepala Gracia sebelum masuk kamar mandi.

Seperti anak kucing yang begitu nurut pada induknya, Gracia tidak bergerak selangkah pun dari tempatnya berdiri. Karena Shani bilang 'tunggu di sini' maka dia akan menunggu di sini sampai Shani selesai dengan urusannya untuk membasuh kaki juga tangannya.

"pinter banget sii"ucap Shani bangga saat melihat posisi Gracia yang sama seperti tadi sebelum dia memasuki kamar mandi.

"sekarang udah boleh?"tanya Gracia

"boleeeh ge"

Mendengar mendapatkan izin, Gracia langsung mendorong tubuh Shani sampai jatuh di atas kasur.

Gracia menaiki tubuh Shani untuk melepaskan rasa rindu yang seminggu ini dia rasakan.

"kangen bangeet"ucapnya dengan manja.

"sama aku jugaa"Shani menaik-turunkan tangannya pada punggung Gracia.

"udah yaa kamu jangan pergi-pergi lagi"pinta Gracia

"insyaallah ge"

Kepala yang tadi berada di dada Shani langsung terangkat.
"kok insyaallah?"protes Gracia

"aku kan gatau kedepannya gimana siapa tau ayah mau ajak aku kemana lagi"jelas Shani

"ya iya sii"

"sekarang akuu mau cium kamu, kamu diem"Gracia langsung menyerbu wajah Shani.

Dari pipi, pelipis, hidung, mata, dagu Shani. Semua basah kecupan dari Gracia.

"hahaha gee basaah muka ku ge"tawa Shani saat merasakan wajahnya basah.

"sekarang tinggal yang ini belum"Gracia mengelus bibir bawah Shani dengan ibu jarinya.

Shani yang merasakan elusan pada bibirnya merasakan sensasi geli di dadanya. Apalagi dengan tatapan sayu milik Gracia, seperti ingin memakan habis dirinya.

Thank you SHANI!!!Kde žijí příběhy. Začni objevovat