69

3.1K 245 24
                                    

"eehh ge bentar"

Shani terus di tarik oleh Gracia, bahkan ada Abi dan Elma pun di lewati begitu saja.

"tante, om maaf"ucap Shani tidak enak karena Gracia yang terus menariknya menuju kamar.

Padahal Shani belum mencium tangan kedua orang tua Gracia. Tapi ya sudahlah mereka pasti mengerti dan hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah anaknya itu.

"astaga gee, tadi ada orang tua mu looh"ucap Shani saat mereka berdua sudah berada di kamar.

"aku mau nagih janji kamu yang sebagai permintaan maaf itu"

"iyaa aku tau, tapi ga gitu juga gee tadi aku ngelewatin orang tua kamu gitu aja looh ga sopan"

"maaf"Gracia menundukkan kepalanya.

"aku ga marahin kamu, aku cuma bilangin aja okee"ucap Shani dengan lembut.

Gracia yang masih menundukkan kepalanya mengangguk.

"angkat kepala mu"suruh Shani

Shani menangkup kedua pipi Gracia dengan tangannya.
"janji ga gitu lagi?"

"iyaa"

"pintar"Shani mengacak rambut Gracia.

Shani benar-benar seperti menasehati anak kecil yang harus pelan dan sabar, juga tidak boleh naik nada sedikit pun. Karena jika Shani naik nada sedikit pun Gracia pasti akan berkecil hati, maka dari itu Shani begitu hati-hati dalam menasehati Gracia.

"sekarang ayo"Gracia merentangkan tangannya.

Shania mengangkat Gracia ke dalam gendongannya, lalu di bawa duduk di atas kasur.

"terserah kamu mau ngapain, aku diam"ucap Shani yang memangku Gracia.

Kalian mau tahu apa yang Shani bisikkan pada Gracia sebelum nonton?. Shani membisikkan 'kamu mau ciuman? tapi maafin aku dulu' yaa begitu lah kira-kira

"yakiin kamu bakal diam?"Gracia menyunggingkan senyumnya.

Shani bergidik ngeri melihat Gracia yang menaikkan sudut bibirnya ke atas.

"ga boleh kelewat batas okee"

"ga janji"

"yaudah gausah kalau gitu"Shani hendak mengangkat Gracia untuk menurunkan dari pangkuannya.

"iiih iyaa ga kelewat batas"ucap Gracia cepat agar Shani tidak memindahkannya.

"heem"

"sini"Gracia memegang kepala Shani.

Shani memejamkan kedua matanya saat Gracia mulai mendekat, bibir keduanya sudah saling bersentuhan.

Gracia tersenyum miring melihat Shani yang memejamkan matanya. Gracia akui dia lebih agresif jika hal menyangkut hal seperti ini, tetapi dia belum pernah melihat Shani lebih agresif untuk hal ini.

Dengan sengaja Gracia menaruh tangannya di dada sebelah kanan Shani untuk mengecek detak jantungnya, dan benar dugaan Gracia jantung Shani berdetak begitu cepat padahal Gracia belum memulai untuk bermain di bibirnya.

Gracia mulai menggerakkan bibirnya untuk bermain di bibir bawah milik Shani, dia tidak terlalu tertarik pada bibir atas Shani.

10 menit Gracia bermain di sana akhirnya melepaskan tautannya.

"udah?"tanya Shani

"belum"Gracia menggeleng

"kamu bobo an"Gracia menyuruh Shani untuk tiduran.

Thank you SHANI!!!Where stories live. Discover now