55

3.1K 245 41
                                    

"gre mau kemana lu buru-buru banget?"tanya Sisca yang melihat Gracia terburu-buru memasukkan buku ke dalam tasnya.

"kak Shani mau tanding basket"jawab Gracia tanpa melihat Sisca.

"serius?"tanya Sisca

"iya"

"gua juga mau nonton"Sisca dengan asal memasukkan bukunya.

"ay, nin ikut ga lu?"tanya Sisca

"ikut lah"jawab keduanya

"yuk buru, si gre udah duluan noh"tunjuk Sisca pada Gracia yang sudah keluar dari kelas.

"gasss"

***

"kak"panggil Gracia saat sudah sampai di depan Shani yang berdiri di pinggir lapangan.

"lari hm?"Shani mengusap keringat di dahi Gracia.

"takut kamu udah tanding"jawab Gracia

"belum, mantan kamunya belum datang"

"oh"jawab Gracia dengan malas saat Shani menyebutkan mantan.

"ge"

"apa"

"aku butuh semangat dari kamu, kalau aku minta peluk di depan orang banyak gini kamu mau ga?"Shani menatap Gracia yang lebih pendek darinya.

Ya memang sekarang kondisi lapangan begitu ramai. Karena pertandingan Shani dan Agam sudah terdengar oleh semua siswa. Siapa juga yang tidak mau nonton dua orang populer itu. Yang satu ketua osis kesayangan dan yang satunya lagi ketua ekskul basket.

Gracia tertawa mendengar pertanyaan Shani, lucu sekali pacarnya itu takut dirinya merasa tidak nyaman jika berpelukan di depan orang banyak. Padahal Gracia sudah tidak perduli sekarang dengan pandangan orang sekitar.

"peluk aku dimanapun kalau kamu mau"Gracia melingkarkan tangannya pada pinggang Shani.

Shani yang di peluk oleh Gracia pun tersenyum dan membalas pelukannya.

"makasih"bisik Shani tepat di telinga Gracia.

"yaelah, baru juga datang udah di kasih liat yang beginian aja"ucap Aya

Gracia terkekeh mendengar ucapan Aya tanpa mau melepaskan pelukannya.

"semangat kak, aku yakin kamu pasti menang"ucap Gracia yang bersandar pada bahu Shani.

"aku takut kalah, dan yang lebih bikin aku takut ngeliat kamu sama dia lagi"lirih Shani

"aku percaya sama kamu, kamu pasti menang. Kalo pun kamu kalah aku ga akan mau sama dia lagi, aku maunya cuma sama kamu"ucap Gracia.

"gee"

"heem"

"aku pengen di kiss kamu"bisik Shani

Gracia tertawa kecil, dia pikir Shani akan manja disaat sedang sakit saja, ternyata di saat merasa takut dan gelisah pun Shani akan manja dan Gracia baru tau hal tersebut.

"mau dimana?"Gracia mengangkat kepalanya untuk menatap mata Shani.

"di pipi"

Thank you SHANI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang