Lima Puluh

44 7 0
                                    

Raja dan Cindy berencana untuk menemui adik kelas, yang akhirnya Cindy ketahui bernama Mika, sepulang sekolah. Itu sebabnya Cindy buru-buru memasukkan seluruh bukunya ke dalam tas karena takut kalau Mika sudah pulang duluan.

"Lo mau kemana sih? Buru-buru banget." Kayla bingung melihat sahabatnya yang sedang tergesa-gesa.

"Ada acara. Gue duluan ya," pamit Cindy lalu pergi meninggalkan bangkunya.

Rupanya Raja telah menunggu di ujung koridor kelas IPA. Mereka kemudian berjalan bersisian memasuki koridor kelas sepuluh. Belum sampai ke kelas yang dituju, Cindy dan Raja menemukan Mika baru keluar dari pintu kelasnya sambil bermain ponsel.

Dengan cepat Raja menghadang Mika, membuat gadis itu terkejut. "Gue mau ngomong sama lo," kata Raja pelan tapi tajam.

Cindy tersenyum kikuk pada gadis itu agar tidak takut melihat wajah Raja yang tidak bersahabat sama sekali. "Kita ngobrol baik-baik kok," kata Cindy.

Seluruh pasang mata kini memandang ke arah mereka, tapi tidak lama. Semuanya langsung takut ketika menemukan Raja ada di sana. Rumor tentang Raja adalah mantan pembully di SMA Nusantara, menyebar dengan cepat hingga ke adik kelas mereka.

Cindy jadi merasa tak enak hati, rasanya seperti sedang melabrak adik kelas. Meski sebenarnya Cindy hanya ingin menanyakan tujuan Mika memotret dirinya, tetapi keberadaan Raja membuat mereka tampak seperti ingin menjahati Mika.

Untungnya Mika tidak berusaha melakukan perlawanan, dia menurut ketika Raja memintanya untuk masuk ke dalam kelasnya lagi saat seluruh siswa di kelas itu sudah keluar.

"Ngapain lo motret Cindy?" tanya Raja to the point begitu mereka sudah berada di dalam kelas.

Mika menunduk dalam, takut mendengar suara Raja.

"Em.. gue nggak akan marah kok apapun jawaban lo. Jadi, buat apa lo motret gue diam-diam?" suara Cindy yang terdengar lebih ramah membuat Mika menoleh padanya.

"Nggak buat apa-apa kok Kak," jawab Mika pelan.

"Bohong!" bentak Raja membuat Mika terlonjak kaget.

"Bisa nggak sih lo tenang dikit? Jangan semuanya lo atasi pakai emosi," tegur Cindy pada Raja.

"Tapi dia bakal bohong terus kalau nggak lo tegasin," protes Raja.

"Dia juga bakal takut buat ngomong kalau lo bentak-bentak terus," balas Cindy.

"A-aku cuma pengen niruin Kak Cindy," ucap Mika terbata-bata di tengah-tengah perdebatan Cindy dan Raja. "Aku pengen ngikutin gaya Kakak, karena orang yang aku suka, katanya suka sama Kakak," lanjutnya

Mendengar jawaban itu Cindy langsung menatap Mika dari ujung kepala hingga kaki. Kalau dilihat-lihat, gaya gadis itu memang mirip Cindy. Dia menguncir rambutnya seperti ekor kuda dan menata poninya mirip seperti poni Cindy, bahkan model sepatunya juga mirip dengan milik Cindy hanya saja corak dan merknya yang berbeda.

"Siapa yang lo suka?" tanya Raja masih dengan intonasi yang jauh dari kesan ramah.

"Kak Ken," jawab Mika. "Aku baru tau kalau Kak Ken suka sama Kak Cindy karena dia nyanyiin lagu buat Kakak waktu classmeeting kemarin. Terus waktu pembagian rapot sisipan aku nyoba cari Kak Cindy dan aku foto Kakak dari jauh. Maaf ya Kak," jelasnya.

Cindy agak kaget sekaligus kasihan mendengarnya. Ternyata Mika hanya ingin bergaya seperti Cindy agar menarik perhatian Ken. Sedangkan Raja hanya diam memperhatikan.

"Hapus foto Cindy yang ada di hp lo," pinta Raja terdengar seperti perintah.

"Udah aku hapus kok." Mika mengulurkan ponselnya yang langsung dirampas oleh Raja.

Unperfect PrincessWhere stories live. Discover now