Tujuh

1K 368 253
                                    

Arka dan Gilang tertawa nyaring setelah mendengar cerita dari Ken, lebih tepatnya tentang Ken yang menjadi kambing conge di antara Cindy dan Raja kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Arka dan Gilang tertawa nyaring setelah mendengar cerita dari Ken, lebih tepatnya tentang Ken yang menjadi kambing conge di antara Cindy dan Raja kemarin. Kedua mata sahabatnya itu sampai berair saking terbahaknya.

"Seneng banget lo, dasar sialan!" Ken menyumpal mulut Gilang yang tertawa paling lebar dengan roti, hingga tawanya berganti menjadi kunyahan sesuap roti isi cokelat.

"Ternyata percintaan Pangeran sekolah juga nggak mulus-mulus amat ya," ujar Arka saat tawanya mulai reda.

"Iya," kata Gilang setuju. "Sekarang udah nyerah kan lo, Pangeran bucin?" ejeknya.

"Nggak lah, gimana Indonesia mau maju kalo cowok-cowoknya gampang ambyar?" sahut Ken penuh semangat.

Arka dan Gilang terkekeh lagi, kali ini terdengar lebih prihatin, "Terserah lo dah," jawab keduanya kompak.

Ken mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin. Dia belum menemukan sosok Cindy di sana, hanya melihat dua sahabatnya yang berbincang dengan beberapa gadis lain sambil sesekali melirik ke arahnya.

"Ngomong-ngomong, kok gue belum lihat Tuan Putri sama sekali ya?" tanya Ken.

"Palingan lagi belajar. Bukannya nanti siang ada seleksi tim olimpiade?" Arka mengingatkan.

"Oh iya, lo nggak belajar juga? Katanya mau ngalahin Raja," imbuh Gilang.

"Halah, belajar kalo perutnya kosong juga nggak bakal dapet apa-apa," jawab Ken ringan sambil meneguk minumnya dengan malas.

Arka dan Gilang tidak kaget mendengarnya. Untuk Ken yang sudah dianugerahi kemampuan belajar dengan cepat, tentu bukan hal sulit meski belajar dalam waktu singkat.

Dua detik kemudian, Ken mendadak bangkit berdiri, membuat Arka dan Gilang terperanjat kaget dan nyaris menjatuhkan makanannya masing-masing.

"Kalem dong," sembur Gilang sambil memegangi gelasnya yang hampir tumpah.

"Mau kemana lo?" tanya Arka.

"Belajar lah, gue kan ada tes nanti," jawab Ken sok serius. Tanpa mempedulikan Arka dan Gilang yang terheran mendengar kalimatnya, dia segera melangkah pergi.

**

Perpustakaan jadi cukup ramai hari ini, beberapa anggota tim olimpiade kelas sepuluh dan sebelas tampak sedang belajar dengan serius. Tak butuh waktu lama untuk Ken menemukan sosok Cindy di sana. Gadis itu berada di pojok perpustakaan, tempatnya biasa belajar sendirian.

"Pstt," bisik Ken memanggil siswi berkacamata tebal yang belajar di sebelahnya.

"Boleh minta kertas nggak?" tanya Ken. Gadis itu mengangguk dan memberikan sebuah sticky note berwarna hijau.

"Pinjem bolpoin juga dong," pinta Ken hampir terlupa. Dia kemudian menulis sesuatu dan menempel sticky note itu pada sebungkus roti yang sejak tadi dibawanya.

Unperfect PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang