Satu

4.2K 613 689
                                    

Seluruh pasang mata terfokus pada permainan bola basket yang ada di hadapan mereka. Bagi para siswi, pertandingan ini mendadak jadi menarik karena ada salah satu cowok paling dicari di SMA Tunas Bangsa.

Ken.

Namanya menjadi perbincangan banyak siswa sejak tahun ajaran baru dimulai. Sifatnya yang supel dan ramah ditambah dengan wajah superganteng membuat Ken sukses menjadi pusat perhatian para siswi. Belakangan ini, diketahui fakta baru bahwa Ken ternyata juga memiliki otak yang cerdas.

Kabarnya, di sekolah lamanya Ken pernah menjadi juara olimpiade Fisika, ia pun membuktikan dengan nilainya yang selalu bagus di setiap kuis yang diadakan di kelas. Tak salah kalau para guru langsung menunjuknya sebagai anggota tim olimpiade SMA Tunas Bangsa meski baru sebulan bersekolah di sana.

"Yeayyyy!" sorak riuh dari penonton terdengar ketika Ken berhasil mencetak point sebagai tanda kemenangan timnya. Para pemain pun kembali ke pinggir lapangan karena jam olahraga sudah berakhir, berganti dengan bel tanda istirahat.

"Baru kali ini gue main basket ditonton banyak cewek gini" ucap Gilang melihat banyaknya siswi yang menonton di pinggir lapangan.

"Mereka nontonin Ken, bukan lo" Arka sukses membuat senyuman lebar Gilang hilang seketika.

Ken hanya tertawa melihat perubahan ekspresi Gilang. Pandangan Ken seketika beralih pada seorang gadis yang sedang berjalan ke arahnya sambil membawa sebotol air mineral.

Gadis itu sesekali merapikan poninya yang berterbangan tertiup angin. Dia berjalan mendekati Ken yang masih belum berkedip memandanginya. Tangan kanan Ken hampir terangkat meraih botol yang dibawanya kalau saja gadis itu tidak segera berjalan melewati tempat Ken berdiri. Ken pun segera membalikkan badan.

"Makasi, Cin" ucap Raja saat melihat gadis yang dikenal sebagai Cindy itu menjulurkan botol air mineral.

Raja memang tidak sepopuler Ken. Cowok itu dikenal cenderung cuek. Beberapa siswi bahkan takut untuk memulai pembicaraan dengan Raja. Mereka seperti berhadapan dengan malaikat maut jika harus berurusan dengannya. Namun sikap itu sepertinya tak berlaku bagi gadis yang berada di depannya sekarang. Raja bahkan bisa tersenyum dan tertawa di depan gadis bernama Cindy itu.

"Ayo ke kantin" ajak Raja. Cindy pun menurut. Mereka berjalan beriringan meninggalkan panasnya lapangan basket.

"Cewek itu siapa?" tanya Ken sebelum Cindy benar-benar tak terlihat di kerumunan para siswa.

"Cantik ya? Dia pernah jadi Mayoret paling favorit dulu" goda Arka.

"Namanya Cindy, anak 11 IPS 1" sahut Gilang.

"Cindy?" Ken mengulangi. Arka dan Gilang kompak mengangguk.

"Gue nggak kaget kalo lo naksir sama dia. Hampir separuh cowok di angkatan kita juga pada deketin" ucap Arka.

"Tapi gagal" Gilang menambahi, "Gue kasih tau ya. Cindy orangnya cuek banget. Liat aja, dia nggak sadar sama kehadiran lo di sekolah ini, padahal cewek-cewek lainnya lagi pada caper sama lo" pandangan Gilang beralih kepada dua siswi yang malu-malu meletakkan botol air mineral di dekat tempat duduk Ken.

"Lo liat cowok yang tadi dia samperin?" Tanya Arka. Ken mengangguk sebagai jawaban iya.

"Itu namanya Raja anak 11 IPA 1. Dulu gue heran kenapa mereka bisa deket, secara mereka beda jurusan dan sama cueknya. Ternyata mereka akrab sejak sama-sama gabung di tim olimpiade tahun kemarin. Bahkan cowok se-dingin Raja aja bisa naksir sama Cindy" jelas Arka.

"Eh Raja bakalan satu bidang sama lo. Dia yang dapet juara olimpiade Astronomi kemarin" tambahnya. Ken memang tergabung dalam tim bidang Astronomi, bukan Fisika, karena anggota tim Fisika sudah cukup banyak katanya.

Unperfect PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang