Dua

2K 531 356
                                    

Hari ini beberapa siswa yang tergabung dalam tim olimpiade disuruh berkumpul di laboratorium. Pertemuan kali ini jadi sedikit berbeda karena adanya Ken sebagai anggota baru di tim olimpiade SMA Tunas Bangsa.

Para siswi yang ada di sana terus berbisik satu sama lain membicarakannya, kecuali Cindy. Dia pura-pura sibuk memainkan ponsel meski yang dilakukan hanya berputar-putar di bagian menu. Baginya, topik tentang Ken sama sekali tidak menarik. Ia sudah tau betapa menyebalkannya cowok itu dan tidak mau berurusan lagi dengannya.

"Eh, kemarin ada yang ngeliat Ken bareng cewek di perpus" bisik Shely dari tim bidang Kimia, memulai topik baru. Ini sudah gosip ketiga yang mereka bahas.

"Katanya mereka ngobrol lama banget sampe sore!" lanjutnya.

"Gue tau itu! Kata temen gue ceweknya bukan anak IPA, soalnya dia pegang buku Ekonomi" seru Nanda dari tim bidang Biologi. Kali ini tatapan segerombolan cewek itu berpindah pada Cindy.

"Apa?" Cindy tau kalau yang digosipkan adalah dirinya, tapi ia tidak berminat untuk membicarakannya. Memalukan kalau sampai mereka tau Ken telah membodohinya kemarin.

"Emang mereka pacaran ya?" kali ini Devi yang satu tim dengan Shely ikut bersuara.

"Masih pdkt mungkin"

Cindy mendengus pelan. Gosip macam apa itu, ia menyesal tidak membawa earphonenya ke sini.

Kedatangan Pak Dani akhirnya berhasil membuat suasana kembali kondusif. Cindy pun segera mengalihkan fokusnya pada pembina olimpiade yang sekarang berdiri di depannya.

"Selamat siang semua" sapa Pak Dani yang langsung dibalas sapaan yang sama oleh semua siswa.

"Hari ini Bapak mau menginfokan kalau dua bulan lagi akan ada olimpiade tingkat nasional. Kabar baiknya, sekolah kita masih terpilih menjadi salah satu perwakilan provinsi. Tapi, khusus untuk olimpiade ini bapak akan fokuskan pada siswa kelas 11 karena adik kelas kalian akan disibukkan juga dengan lomba cerdas cermat di tingkat provinsi"

"Kabar buruknya, Pak?" tanya Bima tiba-tiba. Sepertinya dia yang paling ingin pertemuan ini lekas berakhir dan pergi untuk makan siang di kantin.

"Nah, ternyata ada perubahan peraturan untuk olimpiade tahun ini, yaitu setiap sekolah hanya bisa mendaftarkan satu peserta per satu bidang studi. Jadi, untuk pemilihan peserta olimpiade nasional ini, minggu depan akan diadakan tes sesuai bidang studi masing-masing. Pastikan kalian belajar dan mengerjakan tes ini dengan sungguh-sungguh ya. Lawan berat kalian nanti adalah SMA Nusantara yang juga terpilih sebagai perwakilan provinsi"

Suara Pak Dani membuat seluruh siswa menegang. Tidak seperti tahun kemarin yang mengizinkan maksimal tiga siswa per bidang studi, tapi tahun ini hanya dibatasi satu siswa. Persaingan pasti akan semakin ketat. Ditambah lagi SMA Nusantara yang tahun kemarin sempat vakum juga akan ikut dalam olimpiade tahun ini. Sekolah elit itu pasti akan banyak memborong medali setelah istirahat setahun lamanya.

"Dari penjelasan Bapak tadi, ada yang ingin ditanyakan?"

Seluruh siswa kompak menggeleng, tanda mereka sudah paham.

"Baik, sekian untuk pertemuan hari ini. Minggu depan kita berkumpul lagi di sini jam dua siang. Terimakasih dan selamat siang" Pak Dani pun pamit meninggalkan ruangan diikuti semua siswa yang juga berhamburan keluar.

"Nggak ke kantin?" Cindy sebenarnya bertanya kepada Raja, tapi Ken yang kebetulan duduk di belakangnya juga ikut menoleh.

Raja menggeleng "Ada latihan basket, duluan aja"

Cindy mengangguk paham "Oke, duluan ya" pamitnya kemudian melangkah pergi bergabung dengan Dini dan Kayla yang menunggunya di luar.

Ken menarik sudut bibirnya. Suatu rencana baru tiba-tiba terlintas di kepalanya.

Unperfect PrincessWhere stories live. Discover now