Chapter 35

59.7K 4.5K 118
                                        

Sisil terbangun karena ia mendengar getaran ponselnya. Sudah pukul empat dini hari ketika akhirnya ia benar-benar membuka matanya. Ia bangkit menegakkan tubuhnya, sembari memegangi selimut agar nggak melorot. Mengingat di balik benda itu, nggak ada satupun kain yang menutupi tubuhnya.

Ia sempat menoleh ke samping. Tubuh Reagan yang panjang dan berotot hanya tertutup pada bagian pinggang ke bawah. Sisil meraih ponselnya dengan hati-hati. Ketika melihat nama Mamanya yang tertera di layar, Sisil langsung belingsatan.

Ya Ampun, apa sudah terjadi sesuatu dengan keluarganya? Mengapa mamanya menelepon di jam-jam yang nggak umum begini?

Sekali lagi Sisil menoleh ke arah Reagan. Pria itu sama sekali nggak bergerak. Semalam, pria itu nggak berhenti merayu Sisil. Gadis itu menemukan sisi lain dari sosok yang dulu sangat dibencinya itu.

Di dalam diri Reagan, baru semalam Sisil dapati ada kelembutan yang nggak pernah diperlihatakannya di depan siapa pun. Bahkan pada anaknya sendiri. Reagan ternyata memiliki masa lalu yang menyedihkan. Ibunya pecandu alkohol dan ayahnya yang gila kerja.

Ibu Reagan adalah seorang model berkebangsaan Denmark. Perempuan cantik yang populer pada tahun delapan puluhan. Gretchen menikah dengan James di saat usianya baru menginjak 23 tahun. Usia yang terbilang terlalu muda bagi seorang model.

Saat itu Gretchen sudah mengandung Reagan, sehingga James harus terburu-buru untuk menikahinya. Keluarga Gretchen kecewa dan nggak mau menerima putri mereka kembali.   Ditambah lagi, wanita itu kemudian harus vakum dari dunia modeling akibat perut yang kian membesar.

James meskipun mau bertanggungjawab atas kehamilan Gretchen, namun saat itu ia sering bepergian untuk urusan bisnis. Meninggalkan Gretchen yang berada dalam depresi. Begitu Reagan lahir, Gretchen langsung kembali ke dunia modeling. Ia mengabaikan bayinya dan lebih memilih untuk menyewa pengasuh.

Bisa ditebak bahwa kemudian rumah tangga itu hancur berantakan. Reagan nggak terurus dengan baik. Gretchen tenggelam dari satu pesta ke pesta yang lain. Masuk ke pelukan satu lelaki ke lelaki lainnya. Pernikahan itu akhirnya berakhir, ketika Gretchen ditemukan tak sadarkan diri di antara berbotol-botol minuman beralkohol.

Masa kecil Reagan juga terbilang nggak mudah. Karena kesibukan James, Reagan harus masuk ke sekolah berasrama yang keras. Dalam setahun, dirinya hanya 2-3 kali bertemu sang ayah. Bisa dibilang, hubungan ayah dan anak itu nggak terlalu harmonis.

Karena dalam dunianya dia nggak pernah mendapatkan contoh ideal sebuah pernikahan, ataupun kasih sayang orangtua, maka Reagan pun juga nggak tahu bagaimana caranya menjadi orangtua. Hubungannya dengan Kee juga kaku. Mendengar cerita tersebut, mau nggak mau terbit perasaan iba di hati Sisil.

***

Sisil sudah berpakaian lengkap dan mengepak barang-barangnya. Telepon  dari Ambarawa pagi itu mengatakan bahwa semalam Tara mengalami kecelakaan motor saat dalam perjalanan pulang.

Jantung Sisil seperti anjlok ke telapak kaki. It's happened again. Di saat dirinya sedang tidur dengan Reagan, ternyata adiknya sedang tertimpa musibah. Hati Sisil rasanya karut marut. Dalam diam dia melakukan semuanya. Hingga kemudian akhirnya Reagan menggeliat dan terbangun pada pukul lima.

Ekspresinya mengeras begitu melihat Sisil sudah sibuk mondar-mandir di dalam kamar mengumpulkan pakaian   Reagan yang berserakan dalam keadaan sudah rapi.

"Mau ke mana?"

"Aku harus ke Ambarawa, Re. Dapat kabar kalau adikku kecelakaan." Sisil menjawab dengan mimik tegang.

"Berapa lama?" sekarang Reagan sudah menyandarkan tubuhnya ke headboard. Matanya yang tajam terus mengawasi Sisil. Gadis itu menggeleng. Tampak keputusasaan yang bergelayut di matanya. "Aku nggak tahu."

Miss SecretaryWhere stories live. Discover now