Reagan memutuskan untuk meminta Sisil membawanya ke Semarang dalam rangka meminta restu pada orangtua Sisil.
Kehamilan Sisil yang sudah diketahui oleh keluarga Reagan, membuat mereka semua heboh. Termasuk Deviana dan hampir semua karyawan Golden Epona.
Semuanya tentu saja terkejut. Ada yang sudah menduga hal itu akan terjadi. Ada yang mendukung. Ada pula yang mencibir karena iri.
Reagan termasuk The Most Eliglible Bachelor In The Town, yang susah banget ditaklukkan. Meski dingin, dia tetap punya pesona sebagai lelaki lajang.
Meski beberapa orang juga menyayangkan karena kalau saja Reagan belum memiliki anak, sudah pasti akan ada lebih banyak perempuan bakalan antre untuk mendapatkan perhatiannya.
Hanya saja, meski tidak terbilang dekat dengan putranya, Reagan menuntut agar pasangannya kelak mau menerima keberadaan Kee sepaket dengan dirinya.
Pada akhirnya, dia merasa begitu beruntung. Sisilia Renata mau menerima dirinya yang juga sepaket dengan Keegan Theodore Aldrich.
Namun ketika Sisil seperti enggan untuk memenuhi permintaan Reagan, lelaki itu mulai semakin memaksanya. "Aku tidak ingin menunda lagi. Rasanya tersiksa tinggal terpisah sama kamu," gerutu Reagan yang malam itu mampir ke unit Sisil. "Boleh aku menginap di sini. Malam ini saja!"
"Kita kan sudah sepakat, Re. Sebelum sah, kita harus sebisa mungkin menjaga diri. "
"Memang kamu tidak kangen padaku?" Reagan mencoba menggoda Sisil dengan menciumi tengkuk perempuan itu. "Re, kamu apaan sih? Ini aku lagi goreng tempe nih. Ntar gosong tahu!"
"Tinggalkan saja tempe sialan itu," bujuk Reagan, "sofa empuk di ruang tengah itu lebih menjanjikan!" Reagan kembali melancarkan serangan bertubi-tubi. Kali ini di sepanjang garis rahang Sisil, ke tulang selangka lalu kembali ke tengkuk lagi.
"Atau kasur?" Suara Reagan sudah terdengar amat parau.
"Geli, Reagan!"
" Makanya kamu berhenti masak. Itu sudah ada ayam bakar, sama sambal terasi dan bakwan jagung. Buat apa tambah tempe lagi?"
"Karena aku mau makan tempe,"
"Tapi aku mau makan kamu!"
Sisil yang kesal akhirnya benar-benar mematikan kompornya. Kemudian ia berbalik dan menghadap Reagan. Sambil berkacak pinggang dan melotot. "Mau kamu itu apa ya? Lagi masak juga kamu gangguin melulu!"
"Oh, jadi kamu lebih mementingkan tempe brengsek itu ketimbang aku yang kangen kamu?"
"Jaga omongan kamu!" sekonyong-konyong kedua tangan Sisil ditangkupkan ke perutnya yang masih datar. "Anak kita nggak boleh dengerin kata-kata kasar begitu!"
Mata pria itu berubah sendu. Kemudian membungkuk sehingga wajahnya sejajar dengan perut Sisil. Lalu mengulurkan tangan dan membelainya. "Hey, Baby. Are you okay? Daddy's here." Tangan Reagan terus mengelus perut Sisil, sehingga membuat perempuan itu akhirnya luluh.
Dia agak terkejut dengan penerimaan Reagan pada bayi mereka. Sisil berharap dirinya bisa melahirkan anak perempuan. Supaya bisa melengkapi kehidupan mereka.
***
Mereka akhirnya memang pergi ke Semarang. Sisil mengusulkan agar mengajak serta Kee. Tentu saja usul tersebut disetujui oleh Reagan. Kee sendiri sangat antusias karena dirinya akan bepergian ke tempat yang jauh.
Sisil mengusulkan agar mereka naik kereta api supaya bisa melihat pemandangan indah di sepanjang perjalanan. Namun tentu saja Reagan menentang dengan keras opsi tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Secretary
ChickLitMenjadi sekretaris seorang Reagan Maximillian Aldrich bukan sesuatu yang mudah. Pria itu kadang nggak berbicara dan membuat Sisilia Renata susah menerjemahkan apa maksudnya. Bagi Reagan Maximillian Aldrich, kebutuhannya sudah terpenuhi dengan adany...