7🔞

32.4K 1.3K 18
                                    

WARNING!🔞

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sing melihat Jayan mendongakkan kepalanya, hingga Jayan menumpu tubuhnya dengan kedua lutut.

Sing menurunkan tangan, meremas pelan paha lelaki itu. Jayan duduk kembali ke pangkuan Sing karena tidak tahan dengan remasan tangan itu. Sing melepas tiga kancing kemeja Jayan dengan sekali tarikan.

Zayyan kembali mendesah ketika Sing menghisap kuat dadanya, memberikan gigitan kecil hingga tubuhnya melengkung ke depan.

"Sing, ahh!"

Zayyan terkejut ketika Sing menggerakkan pinggulnya maju mundur. Zayyan bisa merasakan dengan jelas benjolan di celanannya bertabrakan dengan kepunyaan Sing, walaupun masih berlapis kain.

Sing menggeram di tengah sibuk tangannya memaju-mundurkan pinggul Jayan. Ia kembali melumat bibir Jayan yang bengkak.

Zayyan tak sanggup membalas, badannya terhentak-hentak dengan mulut yang terbuka.

"Ahh!" Zayyan memeluk erat leher Sing ketika lelaki itu mempercepat gesekannya. Zayyan tanpa sadar juga ikut menggerakkan pinggul.

Panas, Zayyan tak sanggup menahan gejolak dari dalam dirinya yang ingin meledak. Keringat membanjiri pelipisnya.

Zayyan mengejang, tatapan matanya kosong. Suara kecil disertai deru napas yang terputus-putus membelai pendengaran Sing.

"Ahh!" Zayyan menggigit bahu Sing kuat menahan desahannya, ia berhasil mencapai puncak kenikmatan.

Sing masih saja memaju-mundurkan pinggul Jayan. Tubuh lelaki itu bergetar karena pelepasan. Sedangkan Sing masih mencari kepuasaan. Ia meremas pinggul Jayan dengan kuat, mengisap puting Jayan yang menegang.

Zayyan mendesah lemah merasakan permainan Sing yang mulai kasar. Sing mengambil tangan Jayan, menuntunnya untuk menyentuh miliknya yang menyesakkan celana itu.

"Usap itu Jayan." Suara rendah Sing yang membuat Zayyan merinding, menghipnotisnya untuk mengikuti perintah itu.

Sing mendongakkan kepala merasakan tangan Jayan menyentuh area sensitif itu dengan lembut.

Zayyan memijat perlahan benda keras itu dan mulai menggosoknya. Sing tersentak, ia menggeram dengan tangan yang terkepal kuat di sisi tubuhnya.

Sing menengadah, bersandar pada rak buku menopang tubuhnya yang kian melayang. Zayyan melihatnya juga ikut terangsang kembali.

Zayyan berinisiatif menciumi leher Sing, Sing merasakan libidonya makin naik. Permainan lidah Jayan yang kaku itu makin membuat celananya sesak.

Sing menghembuskan napas kasar, menarik tengkuk Jayan dan kembali menyatukan bibir mereka. Menciumnya dengan menuntut hingga Jayan mulai kehabisan napas.

Zayyan terus menggosok tonjolan besar itu hingga bahu Sing naik turun. Sing menjilat dengan kasar permukaan bibir Jayan. Ia menangkup tangan lelaki itu, mempercepat gesekan panas di selangkangannya.

Zayyan merasakan tangannya basah dan hangat. Sing akhirnya ikut mencapai kepuasan. Zayyan kelelahan, ia bersandar di dada bidang Sing tak bertenaga.

Sing memeluknya, beberapa kali memberikan kecupan di bahu terekspos Jayan.

***

Zayyan meraba dadanya yang terlihat banyak bekas merah hingga keunguan. Darahnya berdesir memutar kembali ingatannya di perpustakaan tadi siang.

Jayan or Zayyan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang