10

14.2K 1.1K 20
                                    

Karena Zayyan tidak jadi pulang ke akademi siang ini, lelaki itu meminta izin kepada Viscount Lefan untuk pergi ke tempat anak muda yang populer di Kekaisaran.

Teater di tengah kota menjadi tempat trend untuk menyatakan cinta. Viscount Lefan tersenyum senang karena mengira Jayan pergi ke sana untuk berkencan. Padahal jelas tidak.

Zayyan berbohong. Alih-alih mengunjungi tempat itu, Zayyan menyuruh Kusir kuda dan Ksatrianya tutup mulut. Ia memerintah untuk membawanya ke tempat Guild Informasi.

Zayyan ingin mencari informasi tentang Sing. Bagaimana pun ia masih mencurigai lelaki itu. Karena latar belakang keluarganya, Zayyan masih takut jika hanya dimanfaatkan kekuatannya.

Topeng yang pernah ia beli saat itu ia pakai. Identitas harus tertutup sempurna jika ingin pergi ke tempat itu. Bahkan tadi Zayyan memilih kereta kuda yang tidak ada lambang keluarganya.

Zayyan tiba di tempat tujuan. Bangunan yang terlihat tidak ada kehidupannya, berdiri kokoh di ujung desa. Zayyan menarik napas sebelum melangkah. Sesuai peraturan tempat itu, Ksatria pendamping dilarang ikut masuk.

Pria tinggi dengan rambut cokelatnya mengarahkan Zayyan untuk menuju sebuah ruangan berpintu merah. Terlihat sangat mencolok di antara nuansa hitam bangunan itu.

Zayyan masuk, ia disambut dengan seseorang berjubah hitam yang duduk tenang di balik meja besarnya.

Topeng hitam dengan ukiran permata biru menempel dengan sempurna di wajahnya. Zayyan sedikit canggung dengan suasana yang sunyi.

"Aku ingin kau mencari tahu informasi Sing Edmore." Zayyan akhirnya membuka mulut. Ia menunggu jawaban orang di depannya yang masih saja mengetuk-ngetuk kukunya secara berirama.

"Apa saja yang ia lakukan selama ini, bagaimana kehidupannya di kediaman Edmore, dan juga ...." Zayyan menggantung kalimatnya, merendahkan suara, "darah monster yang ada pada dirinya. Aku ingin tahu semua informasi apa pun yang bisa kau dapatkan."

Zayyan takut suaranya bergetar. Ia harus terlihat meyakinkan.

"Aku tidak bisa."

"Apa?" Zayyan tak sadar menggebrak meja di depannya.

"Sangat beresiko mencari tahu tentang keluarga Edmore, terutama lelaki yang kau sebut itu."

Zayyan mengkerutkan kening tidak mengerti. Suara berat yang menyapa pendengarannya itu dengan keras menghancurkan ekspetasinya. Zayyan sudah jauh-jauh ke sini, ia tidak bisa membiarkan begitu saja.

"Aku akan membayar berapa pun yang kau mau."

Seseorang yang Zayyan yakini pria itu memajukan tubuhnya, menumpu sikunya dengan jemari yang bertautan di depan wajah.

"Banyak orang yang sudah ke sini, menyuruhku mencari tahu informasi Sing Edmore. Aku sudah banyak mengerahkan anak buah berbakatku, tetapi tidak ada yang kembali setelah itu."

Zayyan menelan salivanya kasar. Jika seperti itu, Sing lebih berbahaya dari yang ia pikirkan.

"Pergilah, aku tidak tertarik berapa pun kau berani membayar."

Zayyan menghembuskan napas kasar. Ia segera pergi, dengan langkah lebar menuju kereta kuda yang sudah menunggu.

"Sial!" Zayyan memukul jendela dengan keras. Melepas topeng itu, membuangnya ke sembarang arah. Jika seperti ini, bagaimana Zayyan bisa menggali informasi Sing?

Zayyan memijat pangkal hidungnya. Ia segera menyuruh Kusir kudanya untuk pergi kembali menuju ke kediaman Viscount Lefan.

Di tengah lamunannya, kereta kuda mendadak berhenti hingga tubuh Zayyan hampir terjatuh dari kursinya. Zayyan segera keluar memeriksa apa yang terjadi.

Jayan or Zayyan✔️Where stories live. Discover now