8

17.7K 1.2K 22
                                    

"Aku bertemu Ibumu ketika sedang menangani masalah penyakit menular di desa yang penduduknya paling banyak waktu itu."

Viscount Lefan memandang pohon besar itu, seolah menerawang masa lalu. "Awalnya aku sangat menentang keputusan Kaisar yang memberikan tugas, karena saat itu aku baru saja kembali dari penaklukan wilayah."

"Duke Richard yang harusnya menangani masalah di desa itu, malah sibuk mengurus puluhan wanita simpanannya."

Zayyan diam mendengarkan. Pantas saja Ayahnya itu sangat membenci keluarga Edmore.

"Tapi, lewat cara itulah aku bertemu dengan Ibumu. Bahkan aku bersyukur menggantikan Duke Richard."

"Ibumu dengan tubuh rampingnya gesit merawat seluruh pasien yang terhitung banyak jumlahnya." Viscount Lefan tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagumnya.

"Disaat melakukan penyelidikan mencari tahu sumber penyakit itu, aku tidak sengaja melihat Ibumu yang sedang mengobati pasien dengan sinar terang di telapak tangannya."

"Apa itu cahaya putih?"

Viscount Lefan mengangguk. "Tidak pernah aku melihat kekuatan cahaya putih sebesar itu selama hidupku. Ibumu terkejut bukan main ketika aku mendapatinya. Ia memohon agar tidak membeberkan rahasia itu."

"Aku berjongkok saat itu, menenangkan Ibumu dan berjanji untuk menjaga rahasia." Viscount Lefan tersenyum mengingat manik emerald hijau cantik wanita itu yang tergenang air mata.

"Entah bagaimana kami berteman hingga aku menaruh hati padanya. Lelya ternyata mencintaiku juga."

Zayyan terkekeh melihat wajah sombong pria itu.

"Kami memutuskan menikah, pesta digelar di mansion dengan mewah. Ibumu yang semula rakyat biasa mendapat gelar Viscountess."

Ekspresi Viscount Lefan yang semula lembut kini berubah. Zayyan dengan jelas bisa melihat rahang itu mengeras.

"Kecantikan Ibumu terdengar hingga ke telinga Duke Richard. Dia sangat bajingan, mencoba menggoda Ibumu."

Zayyan tercengang. Demi apapun ia baru mengetahui fakta itu.

"Keluarga Edmore punya rumor, mereka punya darah monster yang harus dimurnikan dengan cahaya putih. Tapi aku tahu itu bukan sekadar rumor."

Pantas saja Sing selalu mengungkit kekuatannya. Zayyan tiba-tiba merasa sesak ketika berpikir bahwa Sing mendekatinya hanya untuk memanfaatkan.

"Duke Richard yang merasakan kekuatan Ibumu memohon denganku untuk menukarnya dengan tunangannya sendiri." Viscount Lefan menggelengkan kepala, tidak menyangka ada manusia sebejat itu.

"Hingga ketika Leyla mengandungmu, dia masih belum menyerah. Aku melaporkan kepada Kaisar tentang Duke Richard yang selalu mengganggu Ibumu."

Viscount Lefan menoleh menatap Zayyan. "Mansion kita dilindungi ksatria istana, tidak ada pergerakan dari Duke Richard setelah itu. Sampai tak terasa Leyla melahirkanmu."

"Semua berjalan lancar. Kami membesarkanmu dengan penuh cinta." Viscount Lefan menghela napas.

"Ibumu sering membantu siapa saja yang sakit di mansion ini. Sakit ringan maupun berat, ia tidak pernah sungkan."

Zayyan iri sekali mendengar Jayan punya orang tua sebaik itu. Zayyan memaksa senyumnya.

"Waktu berlalu hingga umurmu 7 tahun, tiba-tiba penyakit cacar menyerang desa yang sama. Ibumu bersikeras pergi ke sana, karena desa itu kampung halamannya. Aku pergi menemaninya, langit bergemuruh disertai hujan lebat menemani perjalanan kami."

Jayan or Zayyan✔️Where stories live. Discover now