13

13.4K 928 41
                                    

Entah sejak kapan Zayyan sudah mengacaukan seluruh alur novel itu. Bagaimana bisa terjadi hal yang tidak pernah ia duga, kedua pemeran utama pria yang harusnya terobsesi dengan pemeran utama wanita, malah terikat padanya sekarang.

Zayyan melihat Leo memegangi hidungnya yang mengeluarkan darah, karena telah berani mendekatkan bibir kepadanya.

Lelaki itu membenturkan dahinya hingga terpaksa Leo melepas dekapannya. Sepertinya kakak beradik itu punya kesamaan mencium orang sembarangan.

Jika Zayyan tidak lengah, sudah dipastikan Leo berhasil mengambil ciumannya. Mengingatnya saja kepalan tangannya bergetar karena ingin memukul lelaki itu lagi.

"Wah, kau sangat agresif. Aku suka itu."

Zayyan menoleh kiri kanan berharap ada pisau yang muncul di kamarnya. Demi apa pun ia sangat kesal karena Leo tidak tahu terima kasih. Sudah ditolong, malah bertindak kurang ajar.

"Keluar kau!" Zayyan menangkis tangan lelaki itu yang ingin menggapainya.

Leo melihat rahang Zayyan yang menegas. Terlihat sangat rupawan di bawah penerangan yang redup.

Rupanya lelaki kecil itu juga bisa melawan. Leo yakin, Sing juga pernah mendapatkan benturan di hidungnya.

"Kau punya hubungan apa dengan Sing?"

Zayyan mengkerutkan kening. "Teman."

Leo menyilangkan kakinya, menumpu tubuhnya seperti bersandar dengan kedua tangan. Memandangi lelaki itu dengan tatapan tidak percaya. "Kalian saling menyukai."

"Lalu? Itu juga bukan urusanmu!" Ah, Zayyan ingin sekali memukul tampang tengil itu dengan sepatunya.

"Apa kau ingin menjadi alat pemurnian Sing? Kau serius melakukannya?" Leo bisa melihat tampang gelisah lelaki di depannya itu. Ia tersenyum miring.

"Padahal kau tahu cuma dimanfaatkan, tapi ternyata kau sangat baik karena memberikan kekuatan itu dengan cuma-cuma." Leo menjeda perkataannya, melihat bagaimana reaksi Jayan, "oh, pasti karena cinta."

Zayyan menggertakkan giginya, mengepalkan tangan dengan kuat. "Kenapa? Kau iri dengan Sing yang memiliki-ku?"

Leo tidak suka dengan perkataan Jayan. Memiliki? Sebenarnya sudah sejauh apa hubungan mereka berdua?

Leo tanpa aba-aba menarik lelaki itu lagi hingga sekarang terduduk di pangkuannya. Tangan Jayan yang memukul dadanya itu ia kunci ke belakang tubuh lelaki itu.

Zayyan meringis merasakan sakit tangannya yang di genggam dengan kuat. Ia ingin sekali lagi menyerang hidung Leo, namun lelaki itu sepertinya sudah hapal dengan gerakkannya.

"Lepaskan! Tolong!" Zayyan berteriak, berharap ada yang datang. Ia sungguh menyesal sudah mengusir Sing.

Zayyan memalingkan wajah, karena Leo mulai menyentuh ujung matanya. "Aku tidak akan memaafkanmu, Leo. Jangan menyentuhku!"

Leo melihat mata Jayan yang mulai memerah. Emosi lelaki itu sepertinya sudah di ambang batas. "Kenapa kau tidak mau aku sentuh? Padahal aku juga seorang Edmore."

"Kau bisa bersama Cassie, Leo. Cassie menyukaimu!" Zayyan meminta maaf di dalam hati. Ia tidak tahu lagi harus berkata apa.

Leo diam. Masih menatap mata lelaki itu dengan lekat. "Setelah ini, jangan marah denganku. Kau teman pertamaku, Jayan."

Zayyan terkejut ketika Leo menutup mulutnya dengan telapak tangan. Leo mencium punggung tangannya yang menghalangi bibir mereka itu dengan mata yang terpejam.

"Kau tidak marah kalau begini, kan?"

"Orang sinting ini!"

Leo tertawa lebar mendengarnya. Ia mengangkat Jayan dan meletakkan lelaki itu ketempat bekas duduknya tadi.

Jayan or Zayyan✔️Where stories live. Discover now