bab01

547 18 1
                                    

Matahari pagi menyeruak menampilkan sinar nya yang mengintip malu malu ke celah jendela kamar pemuda cantik bernama Pete,

Ini sudah pagi, dia menyandarkan punggung nya ke kepala ranjang guna mengumpulkan segenap nyawanya

Tiba-tiba terdengar suara pintu di buka, siapa yg datang pagi-pagi ke kamar Pete.

"Pete kau sudah bangun"
Ucap pria itu duduk di kasur sebelah Pete

"Phi Ken, ada apa"
Ucap Pete pada phi nya itu

"Phi ingin mengajak mu ke suatu tempat"
Ujar Ken sambil tersenyum, walaupun Pete tidak bisa melihat senyum nya itu.

"Kemana phi"
Tanya nya penasaran

"Ini rahasia, pasti kau akan suka"

Ujar Ken sambil mengelus Surai hitam Pete.
Ken akan membawa Pete ke rumah kucing karna Ken tau adik manis nya itu sangat suka kucing.

"Baik lah phi, aku akan mandi sebentar"
Ucap pete pada phi nya

"Apa perlu phi bantu"
Ujar Ken kawatir

"Tidak phi aku sudah besar"
Omel adik manis nya marah..

"Baik lah phi menunggu di bawah"

Lalu Ken keluar dari kamar Pete, dia sangat menyayangi adiknya itu, apa lagi Pete tidak bisa melihat.

Ken juga heran kenapa mama nya juga sedikit sinis pada Pete,

Ken menghampiri kedua orangtua nya dan adik kembaran Pete,

"Ken kau membangunkan anak itu lagi"

Ucap mama nya sinis

"Pete memang sangat pemalas"
Ucap nya lagi

"Ma hentikan"
Ucap Ken tidak suka

"Puttha phi akan pergi ke suatu tempat bersama Pete, apa kau ingin ikut"
Ujar Ken pada puttha adik kembar Pete.

"mmm.. sepertinya tidak aku ada meeting di kantor"
Ucap puttha pada Ken

"Ah baiklah, phi hanya memberi tau barang kali kau ingin ikut"
Ucap Ken

Setelah acara mandi selama 20 menit Pete turun kebawah berpegangan pada penyangga tangga.

"Selamat pagi ma pa"
Ucap Pete pada orang tuanya.

"Hm"

Ucapan Pete hanya dibalas deheman papa nya, entah dimana kesalahan Pete sehingga mereka memperlakukan Pete demi kian.

"Phi Pete tidak memberiku selamat pagi juga"
Ucap puttha cemberut

"Haha.. selamat pagi puttha"
"Kerja lagi"
Ucap Pete bertanya

"Hm iya phi aku ada meeting"
"Padahal aku ingin ikut bersama phi Pete dan phi Ken"
Ucapnya penuh sesal.

"Ya sudah lain kali saja ya"
Ucap Pete

"Sudah lah sayang, biarkan Pete kluyuran dia kan memang tidak ada kerjaan"
Sindir mamanya,

Ini alasan Pete tidak pernah mengikuti sarapan di tengah-tengah keluarganya, walau pun ada Ken yg selalu membelanya.

"Ma jangan mulai lagi"
Ucap Ken pada mama nya

"Loh memang benar kan Pete"
Ucap mamanya tajam

"I..iya ma saya minta maaf karna banyak merepotkan mama dan papa"
Bukan tanpa alasan Pete berbicara pormal pada orang tuanya, hanya saja mereka tidak terlalu dekat seperti kedekatan Ken dan puttha

"Sudahlah ayo makan"
Ucap Ken lembut

"Hm terimakasih phi"

Setelah acara sarapan yang penuh kecanggungan itu sih bagi Pete.

Akhirnya Pete berhasil dari zona ketidak nyamanan itu.

Ken menggandeng tangan Pete dia berada di sisi kiri jalan,

"Phi tidak akan menjualku kan"
Ucap Pete curiga

"Astaga Pete apa phi terlihat seperti penculik"
Ucap Ken sambil mencubit gemas pipinya.

"Tentu saja aku curiga, dari tadi kita berjalan terus"
Gerutu Pete mana cuaca sangat panas lagi.

"Sebentar lagi sampai kita hanya tinggal menyebrang"
Ucap Ken pada adik nya

"Phi aku ingin minum"
Pete tidak bohong ini sangat panas

"Ya sudah kau tunggu di sini jangan kemana-mana phi akan membeli minum sebentar"
Ucap Ken meyakinkan

Kini Pete berdiri di tepi jalan banyak sekali orang yang berlalu lalang ini sangat ramai.

Pete takut..

"Hey minggir jangan menghalangi jalan" -ucap pejalan kaki

Pete takut sekarang tanpa sadar Pete berjalan ke tengah jalan raya

Tangan nya melambai lambai dia sangat takut apa lagi kendaraan sangat ramai hari ini

"Phi Ken hiks.."

Pete menangis dimana phi nya itu kenapa sangat lama.

"PHI KEN"

Pete berteriak dia sangat ketakutan sekarang.

Ken baru saja kembali dari swalayan membawa satu botol akua dan cemilan manis untuk adiknya.
Tapi Pete tidak ada di tepi jalan itu

Keman adiknya nya, jantung Ken berdetak dengan keras dimana adik nya dia sangat kawatir, apa lagi Pete tidak bisa melihat.

"PETE"
teriak Ken memanggil Pete dia benar benar kacau sekarang.

Mata Ken menjelajahi seluruh jalan dan di sana tepat di tengah jalan Ken melihat Pete sedang melambaikan tangannya karna memang Pete tidak pembawa tongkat.

Ken berlari ke arah Pete tanpa sadar ada laju mobil ke arah Pete.

"PETE AWAS"-teriak Ken

Ken mendorong Pete ke sisi kiri jalan sehingga

BRAKK..

Ken terpental sangat jauh yang mengakibat kan pelipis nya berdarah
Dan bunyi tulang lutut Ken yang sangat nyaring, mungkin kaki pria itu patah.

"Phi Ken hiks"
"Aku takut phi dimana"

Ken nsudah tidak sadarkan diri dan seketika arus jalanan macet karna kecelakaan itu.

Bagai mana jika orang tuanya tau Ken menyelamatkan Pete yang cacat ini.

Bersambung ..

Sumpah ya ide lagi ngalir..

Sorry por typo

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα