bab17

171 10 3
                                    

"dokter gun bawa bocah ini kerumah mu, aku tidak mau merawatnya"-ucap Vegas malas, ayo lah dia masih ingat dengan tendangan yg di lakukan Pete pada selangkangan nya itu.

"Tidak Vegas, aku ada janji dengan orang tua off. Mana mungkin aku meninggalkan Pete di rumah sendirian"-ucap dokter gun

"Lagian ibunya Pete juga tidak memperdulikan apapun, dengar Vegas kau rawat Pete nanti aku yang bilang ke orang tuanya dia menginap di rumah ku"-ucap dokter muda itu

"Bagai mana kalau dia marah marah padaku lagi"-ucap Vegas mengingat betapa pemarahnya Pete

"Tidak akan, aku yang menjamin"-ucap gun
"Yasudah aku pulang dulu, urus dengan benar bayi besar itu hm"-ucap dokter gun meninggalkan Vegas.

Vegas kembali ke dapur untuk mengganti air hangat yang ada di baskom.

Tubuh Pete penuh dengan peluh, Vegas sedikit membalikan tubuh Pete dan bercak darah nya belum berhenti.

Vegas menggoyangkan tubuh Pete, untuk memberinya obat yang di berikan dokter gun.

"Pete, wake up"-ucap Vegas pelan

"Hnn.."-pete menggumam pelan

"Telan obat ini"-vegas memasukan pil itu kedalam mulut Pete.

Setelah berhasil tertelan, Pete sedikit membuka mata nya.

"Shh.. saya dimana"-ucap Pete menelisik ke seluruh ruangan itu.

"Kau ada di rumah ku"-ucap Vegas

"Saya mau pulang, nanti mama marah"-ucap Pete yang memaksa terduduk

"Tidak Pete, dokter gun sudah meminta izin pada ibu mu"-ucap Vegas memberi tahu.

"Mmm.. baiklah"-ucap Pete
"Dokter celana saya terasa tidak nyaman, sepertinya basah karena darah"-ucap Pete pada Vegas

"Asal kau tau Pete, aku tidak memiliki pembalut"-ucap Vegas

"Lalu ini bagai mana"-ucap Pete panik

"Aku akan membersihkan nya dengan air hangat, itu pun kalau kau tidak keberatan"-ucap Vegas

"Dengan saya bertelanjang, di hadapan dokter begitu"-ucap Pete memastikan

"Hmm"-ucap Vegas malas

"Saya tidak mau, biarkan seperti ini saja"-ucap Pete

"Membiarkan nya seperti itu dan kau mengotori kasur ku"-ucap Vegas mengingatkan.

"Dokter sangat cabul"-ucap Pete bersungut-sungut

"Terserah kau saja"-ucap Vegas meninggalkan Pete

Vegas melangkahkan kakinya ke luar rumah dan, menyalakan mesin mobilnya.

Vegas terhenti di sebuah mini market 
Seven eleven, dia terpaksa membuang rasa malunya untuk membelikan Pete pembalut. Tak lupa juga dengan cemilan karena mengingat di rumahnya tidak ada makanan.

Vegas mengambil pembalut itu dan menuju kasir, untungnya penjaga kasir nya pria. Dan keadaan mini market itu jga sedang sepi.

Vegas kembali menancapkan gas nya menuju rumahnya.
Tidak butuh waktu lama Vegas sudah sampai di kediamannya.

Vegas langsung memasuki rumah tersebut dan berjalan ke kamarnya

Vegas melempar, barang belanjaan la arah Pete.
Membuat Pete terlihat sangat marah.

"Tidak bisakah dokter memberikanya secara sopan"-ucap Pete marah.

"Bersihkan dirimu dan pakai itu"- ucap Vegas pada Pete

Vegas kembali meninggalkan Pete menuju ruang makan, bahkan dia melupakan kopi nya yang sudah mendingin.

****
"Aii pol kenapa Pete ku belum kembali juga"-ucap tankhun uring-uringan.

"Mungkin Pete langsung pulang Khun NU"-ucap pol menenangkan.

Setelah mendengar jawaban pol tankhun melanjutkan menonton series nya lagi.

****
Pete turun ke lantai bawah, disana melihat Vegas yang sedang berkutat dengan laptop nya tak lupa kecamata yang bertengger di hidung mancungnya.

"Emm dokter saya mau pulang"-cicit Pete pelan.

"Ini sudah malam, menginap saja"-ucap Vegas tanpa menoleh ke arah Pete

"Tapi nanti mama marah"-ucap Pete takut

"Bukankah sudah ku bilang dokter gun sudah mengizinkan mu pada ibu mu"-ucap Vegas lagi

Oh iya Pete lupa..
Tapi Pete sangat lapar..

"Dokter Vegas"-cicit nya pelan

"Apa lagi Pete, saya sedang bekerja"-ucap Vegas geram kenapa anak ini selalu menyulut emosinya.

Betakan keras vegas membuat Pete takut.

Pete kini terisak pelan dia menangis.

"Hiks"

Vegas menoleh ke arah Pete, dia menangis.

"Ada apa hm"-ucap Vegas lembut kenapa tangisannya mengingatkan nya pada mendiang kekasihnya.

"Kenapa dokter berteriak kepada saya, padahal saya ingin mengatakan saya lapar hiks"-ucap Pete sambil menyedot ingusnya.

Vegas menghela nafas nya pelan, kenapa puttha dan Pete sangat berbeda sekali.

"Pete ingin makan apa"-ucap Vegas lembut.

"Saya ingin mie pedas"-ucap Pete berbinar.

"Baik lah tunggu sebentar"-ucap Vegas beranjak dari duduk nya.

Vegas mengadap ke dapur guna untuk merebuskan mie instan untuk Pete.

Entah kenapa hatinya sedikit menghangat, walau pun Pete sangat pemarah..

Bersambung~~~

Up lagi🤣🤣

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now