0019

164 9 1
                                    

Pete pulang kerumah dengan tergesa, dia ingin cepat mandi, rasanya tubuhnya sangat lengket.

Saat ia membuka pintu, sudah di hadapkan dengan kemarahan mama nya

"APA SEKARANG KAU AKAN MENJADI JALANG, KENAPA HARUS MENGINAP DI RUMAH ORANG LAIN. APA KAU SUDAH TIDAK PUNYA RUMAH"-teriak mamanya pada Pete

menggelengkan kepalanya, dia sangat  takut sekarang.

"Tidak ma, perut ku sangat sakit jadi aku tidak bisa pulang. Dan dokter gun yang merawat ku hiks"-isak pilu Pete

"PETE, SEHARUSNYA KAU SADAR RAHIM SIALAN YANG TUMBUH DI PERUTMU ITU ADALAH AIB"-teriak mama nya lagi.

"Lalu apa yang mama inginkan sekarang"-isak Pete.

"Diam dan jangan pernah berkeliaran keluar rumah"-ucap mamanya tajam

Ibunya Pete menyered Pete menuju kamar mandi

BYUR..

entah sudah keberapa kali siraman air itu, rasanya tubuh Pete sangat menggigil.

Pete hanya bisa terisak pelan.
Setelah menyiram Pete layaknya tanaman, ibu nya langsung mengunci kamar mandi.

Andai phi Ken ada di sini mungkin dia akan merasa terlindungi.
Pete terduduk sambil memeluk lututnya.

Kenapa disaat Pete dilahirkan Pete tidak mati saja, atau kenapa malah puttha yang meninggalkan nya kenapa bukan Pete saja.

****

Vegas baru saja pulang kerumah nya, hari ini rencana nya dia akan mengunjungi cafe tankhun, sejujur nya dia ingin bertanya apa benar Pete bekerja di sini.

Vegas bergegas mandi, untuk membersihkan dirinya. Dia akan segera ke cafe tankhun.

Perjalanan menuju cafe tersebut tidak memakan waktu lama, sekarang Vegas sudah sampai di tujuanya.

Ting..

"Khun Vegas, selamat datang"-ucap pol sambil melebarkan senyumnya

"Americano dingin satu"-ucap dokter itu

"Baik Khun, silahkan duduk pesanan akan segera di antar"-ucap pol.

Pada saat Vegas memainkan ponselnya, tankhun datang dan menghampiri Vegas.

"Vegas sedang apa kau disini"-ucap tankhun

"Membeli kopi tentu saja"-ucap Vegas

"Tidak biasanya kau datang langsung, biasanya delivery saja"-ucap tankhun

"Apa dia bekerja di sini"-ucap Vegas yang membuat tankhun bertanya-tanya apa yang di maksud adik sialanya ini.

"Siapa yang kau maksud"-ucap tankhun

"Pete"-ucap Vegas datar

"Hm, jangan berani-berani menyentuh Pete ku"-ancam tankhun

Membuat Vegas menghela nafas nya, dia harus mendapatkan Pete karena tentu saja wajahnya yg mirip dengan mendiang kekasihnya.

****

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.

"Bibi nam, aku akan keluar sebentar tolong bukakan kamar mandi yang aku kunci"-ucap nyonya besar tersebut

"Baik nyonya"-ucap bibi nam

Setelah menerima suruhan nyonya besar itu, bibi nam melangkah cepat ke arah pintu kamar mandi. Dan membuka pintu tersebut.

Cklek..

Pertama yang bibi nam lihat adalah mata sembab bibir yang sudah membiru dan tubuh Pete yang menggila.

"Astaga Khun Pete"-ucap bibi nam panik

Bibi nam langsung membawa Pete menuju kamarnya, tak lupa ia menggantikan baju pria manis tersebut dan menyelimuti nya dengan selimut tebal.

"Sebentar saya akan mengambilkan obat dan air hangat"-ucap bibi nam.

Setelah mengambil apa yang di butuhkan nya bibi nam kembali ke kamar Pete.

"Khun Pete makan bubur nya sedikit lalu minum obat demam nya ya"-ucap bibi nam.

Pete hanya menuruti apa yang di katakan bibi nam, lalu menegak obat demam nya.

Bibi nam dengan telaten mengompres pete agar demam nya cepat turun, sambil menempelkan handuk ke jidat Pete bibi nam terisak pelan.

"Nnhh.. kenapa bibi menangis"-ucap Pete parau.

"Bibi hanya menyesal tidak bisa membantu banyak saat nyonya melakukan itu pada Khun Pete"-ucap bibi nam.

"Tidak apa-apa BI, aku baik-baik saja"-ucap Pete

"Tidurlah Khun Pete, bibi akan menemani di sini"-ucap bibi nam sambil mengelus Surai lembut tersebut.

***

Pagipun sudah menjemput, Vegas terlihat sedang berjalan di koridor rumasakit. Tak lupa senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya.

Pada saat akan masuk ke ruanganya, dia berpapasan dengan dokter gun.

"Vegas berhentilah tersenyum sendiri, apa kau sudah mulai gila"-sindir gun

"Jangan mencampuri hiduupku"-ucap Vegas.

"Tentu saja aku akan mencampuri kehidupan mu, karena kau menganggap Pete adalah puttha kan"-ucap gun

"Jangan dekati anak itu Vegas, dia bukan puttha"-ucap gun lagi.

BENAR..

kenapa Vegas kemari repot sekali mengurus Pete sampai membelikan anak itu pembalut.
Sangat berlebihan..

Vegas tidak menjawab perkataan gun, pria itu langsung masuk ke ruanganya.

****
"Aii pol kenapa Pete belum datang juga"-ucap tankhun uring-uringan

"Mungkin sebentar lagi Khun NU"-ucap pol menenangkan.

Telat pada saat itu bibi nam datang ke cafe tankhun, dia akan memberi tahu bahwa Pete tidak akan bekerja lagi di sini.

"Permisi"-ucap bibi nam

Pol membukakan pintu untuk orang tua tersebut.

"Selamat datang Bibi, mau pesan apa"-ujar pol.

"Maaf sebelumnya, saya datang kemari untuk memberi tahu kan bahwa Khun Pete tidak bisa bekerja lagi di sini"-ucap bibi nam

"Memang nya kenapa apa Pete akan pindah rumah"-ucapan pol yang sedikit masuk akal.

"Tidak, Khun Pete hanya harus banyak istirahat dia sedang sakit"-ucap bibi nam

"Tapi tidak harus berhenti bekerja juga BI, pasti Khun NU akan memberikan izin cuti pada Pete"-ucap pol.

"Maaf tapi Pete harus berhenti, sebaiknya saya permisi dulu"-ucap bibi nam meninggalkan cafe tersebut.

Bagai mana jika tankhun tau kalau Pete berhenti bekerja ..

Versambung~~~

Sorry for typo

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang