0021

174 10 2
                                    

Vegas mengangkat tubuh Pete dan memasukannya kedalam mobil, KENAPA? Kenapa penyesalan ya selalu datang terlambat. Kalo saja tadi dia mengantarkan Pete sebentar pasti kejadian nya tidak akan seperti ini.

Vegas sedikit kaget melihat pantat Pete mengeluarkan banyak darah, apa silkus nya datang lagi?
Tapi tidak mungkin bahkan Pete baru saja Minggu lalu menyelesaikan siklus nya.

Vegas melajukan kendaraanya untung saja jalan malam ini tidak macet, jadi Vegas lebih cepat sampai.

Pada saat Vegas sampai di lobi rumasakit, dia berpapasan dengan gun yang akan pulang.

"Vegas apa yang terjadi"-ucap gun panik

"Dokter gun bantu aku tangani pete"-ucap Vegas kalap

Sangat terlihat jelas, di mata Kelan Vegas bahwa dokter itu sangat kawatir.

Gun memeriksa Pete dari tekanan darah sampai detak jantung, dokter gun tercengang melihat memar membiru di perut Pete.

"Vegas aku fikir pendarahan yang di akibatkan Pete dari pukulan yang sangat keras di perutnya, sehingga melukai rahim yang ada di tubuh Pete"-ucap gun dengan pemikirannya

"Aku menemukan Pete di gang sempit itu, mungkin dia dikeroyok oleh pereman yang berkeliaran di sana"-ucap Vegas

"Huh anak ini bernasib malang sekali, kenapa kau selalu berurusan dengan rumasakit Pete"-ucap gun mengelus Surai Pete lembut

"Vegas Carikan stok darah untuk Pete, pendarahannya belum berhenti"-ucap gun pada Vegas.

"Baik"
"Tunggu dulu apa kau sudah menghubungi keluarga Pete"-tanya Vegas

"Aku akan menghubunginya nanti"-ucap gun

****
Malam ini Ken dan papa nya sudah mendarat di bandara Bangkok.
Ya benar.. Ken sudah pulih dia bisa berjalan normal sekarang

Pengobatan di Amerika memang sangat bagus lihat saja dalam waktu kurun satu bulan Kaki Ken sudah bisa berjalan lagi.
Dia menepati janjinya pada Pete, adik manis nya.

Ken tidak memberi tahu orang rumah bahwa sekarang dia pulang ke thailand, dia ingin memberi kejutan untuk Pete.

"Pa aku akan mampir ke seven eleven sebentar"-ucap Ken

"Pergi lah, dan cepat kembali"-ucap papa nya

Ken memasuki toko tersebut dan membeli banyak cemilan mi instan serta susu kotak, untuk adik manis nya yang gemar makan.

"Ayo pa"-ucap Ken

Ayah dan anak tersebut masuk, masuk kedalam taxi yang sudah di pesan, jalanan Bangkok memang tidak terlihat macet jadi mereka lebih cepat sampai ke rumah.

Waktu menunjukan pukul 11 malam
Ken sangat mengantuk, tapi dia tidak tahan ingin bertemu Pete.

Tok..tok..

Cklek..

"Ken kenapa tidak mengabari akan pulang sekarang"-ucap mama nya

Kenapa mama nya belum tidur heran Ken..

"Ken ingin memberikan kejutan"-ucap papa nya melangkah dan duduk di ruang tv

"Pete sudah tidur ma"-tanya Ken

Nyonya sanghetam itu terlihat kaget.

"Tadi mama menyuruh Pete membeli daging panggang, tapi sampai sekarang dia belum pulang. Jangan kawatir pasti dia mampir ke rumah teman nya"-ucap mama nya

"Tapi ini sudah larut malam ma"-ucap Ken

Tiba tiba dering telpon rumah berbunyi, siapa yang menelpon malam-malam begini.

"Biar aku yang menerima panggilannya ma"-ucap Ken berjalan menuju meja telpon.

"Hallo"-ucap Ken

"Hallo, kami dari pihak rumasakit ingin memberitahukan bahwa telah terjadi pengeroyokan terhadap Pete"
"Sekarang Pete koma dan tidak sadarkan diri"-ucap dokter di sebrang sana.

"Baik dokter terimakasih, saya akan segera kesana"-ucap Ken

Baru saja di tinggal sebulan anak itu sudah masuk rumasakit lagi.

"Ada apa Ken"-tanya papa nya melihat raut wajah panik Ken

"Pa kita harus kerumah sakit, telah terjadi pengeroyokan pada Pete sekarang dia tidak sadarkan diri"-ucap Ken.

"Kenapa tidak besok saja, kalian pasti lelah baru pulang dari luar negri kan"-ucap mamanya

Ken tidak menyauti perkataan mamanya langsung melangkah pergi menyiapkan mobil.

*****

Dimana ini..

Pete berada di tengah-tengah Padang rumput yang menghijau, tidak lupa semilir angin dan kabut tipis mengelilingi tubuh pete.

APA PETE SUDAH MATI..

"Phi Pete"

Pete mendengar suara samar-samar dia mengenal suara ini,
Suara lembut adik manisnya.

Pete berteriak memanggil suara tersebut.

"Puttha"

Teriak Pete, dia sangat takut sekarang

"Phi lihat kebelakang"-ucap puttha pada Pete

"Puttha"-apa sekarang Pete sedang bermimpi.

"Phi sudah bisa melihat sekarang"-senyum puttha tercetak di bibir manisnya.

"Puttha, bawa aku bersama mu"-ucap Pete terisak pelan.

"Tidak phi"
"Tidakah phi berfikir kebahagiaan yang telah menanti di depan sana"-senyum puttha

BOHONG..

nyatanya Pete selalu berada dalam masalah.

"Mama selalu membenciku puttha, aku tidak tahan"-ucap Pete terisak pelan.

"Tidak phi, percayalah padaku semuanya akan berakhir. Dan aku percaya phi bisa menjaga dokter mesum itu."
"Bukan tanpa alasan aku memberikan kedua mataku pada phi Pete"-ucap puttha

"Apa maksud mu"-tanya Pete

"Agar aku dapat melihat Vegas walaupun aku tidak lagi di sisinya, phi berbahagialah. Dan percayalah padaku"
"Setelah kau bangun kau akan melihat kilasan masa depan, walaupun samar"-ucap puttha bersamaan menghilang di balik kabut dan semilir angin.

"Puttha" teriak Pete adiknya menghilang begitu saja..

****

Pete menggerakkan jemarinya, tapi enggan membukakan matanya.

Ken terlihat sedang terjaga, memandang wajah manis itu kini terlihat penuh memar.

Waktu sudah menunjukan pukul 3 dini hari, tapi pemuda bernama Ken itu tidak memiliki rasa kantuk nya sedikitpun.

"Pete cepat bangun, phi sudah membawakan mu banyak makanan. Phi juga membelikan mu ponsel"-ucap Ken mengelus tangan yang Ter tancap jarum infus tersebut

Setelah berbicara demi kian, Ken terlihat menghubungi seseorang.

"Hallo big, cari tau siapa orang yang membuat Pete babak belur"-ucap ken

"Baik Ken"-ucap big di sebrang sana

Ken bersumpah akan mencabik cabik orang yang sudah membuat adiknya terbaring seperti ini...

Bersambung...

Sorry for typo..

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now