0035

140 8 1
                                    

Vegas masih enggan beranjak dari bar tersebut, yang ia takutkan ini benar terjadi. Vegas tida ingin berpisah dari Pete.

Ia sungguh sangat mencintai anak itu.
Bahkan ia sudah berjanji akan menikahinya.

Vegas masih setengah sadar, jadi ia masih bisa menyetir sampai rumah Pete, pertama Vegas memasuki rumah itu ia melihat Pete sedang tertidur di sofa ruang tamu. Rupanya Pete menunggunya pulang.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Vegas sedikit mengguncang pelan tubuh ringkih itu.

"Sayang"-ucap nya pelan seraya menepuk pipi gembil itu.

"Ngghh"-pete menggeliat pelan
"Dokter, kenapa lama sekali"-ucap nya sebal sambil memeluk tubuh Vegas erat.

"Maafkan aku"-ucap Vegas mengelus Surai hitam Pete.

Tunggu dulu, Pete mencium bau alkohol di tubuh Vegas. Apa dokter ini mabuk.

"Dokter mabuk"-ucap Pete dengan mata menghunus curiga.

Vegas hanya diam, enggan memberi jawaban pada bocah itu.

"Pete aku sangat mengantuk"-ucap Vegas beranjak naik ke kamar Pete mengabaikan bocah itu dengan seribu pertanyaannya.

Ada apa sebenarnya dengan dokter itu, bisa-bisanya dia mengabaikan Pete.

Pete pun akhirnya mengikuti Vegas kekamarnya, ketika Pete memasuki kamar itu, ia melihat Vegas terbaring bahkan belum mengganti pakaiannya.

Pete mengguncang tubuh Vegas dengan keras ia tidak puas atas jawaban Vegas mabuk karena mengantuk.

"Dokter bangun"-ucap Pete mengguncang tubuh kekar itu.

Vegas berdecak keras ayolah kepalanya sekarang sedang pusing dan sekarang apa lagi ini. Vegas hanya ingin tidur.

"Tck, ada apa Pete"-ucap Vegas dengan decakan nyaring nya.

What, apa Pete tidak salah dengar bahkan Vegas baru saja berdecak padanya.

"Vegas katakan ada apa hah, kenapa kau bersikap dingin padaku"-ucap Pete marah dengan mata berkaca-kaca.

"TIDAK BISAKAH KAU MEMBIARKAN AKU TIDUR PETE. APA KAU TAU AKU SANGAT LELAH"-ucap Vegas dengan bentakan nya. 

Pete sungguh tidak percaya apa yang Vegas katakan sekarang. Lalu dimana suara lembut itu yang selalu Pete dengar. Bahkan semalam Vegas mengajaknya menikah.

"Dok..Ter membentak ku"-ucapnya dengan suara bergetar, bahkan air mata itu siap lolos kapan saja.

Vegas memandang tajam Pete, dan mencengkram kedua bahu kecil itu yang bergetar.

"KAU TAU PETE, ORANG TUA KU AKAN MENIKAHKAN KU.  SEKARANG AKU HANYA INGIN TIDUR DAN KAU MEMBUATKU KESAL DENGAN PERTANYAAN BODOH MU ITU"-teriak Vegas kalap, Pete sudah benar-benar terisak tubuh kecil bocah itu kini bergetar hebat.

Seharusnya Vegas tidak seperti ini ya walaupun Vegas dipengaruhi minuman alkohol itu.

"APA INI SALAHKU VEGAS, KENAPA KAU BERTERIAK PADAKU. DIMANA JANJI MU YANG AKAN MENIKAHI KU. DOKTER GIN BENAR SEHARUSNYA AKU TIDAK BOLEH PERCAYA PADAMU HIKS"-teriak bocah itu dengan tubuh bergetar hebat.

Pete berlari keluar meninggalkan Vegas yang sedang memijit pelipisnya.
Apa yang sudah dia lakukan. Tidak seharusnya ia membentak bocah itu

Diluar sedang hujan deras...

****
Sambil mengusap mata sembabnya, Pete berlari terengah. Terlalu kecewa hingga tak sadar dirinya berlari cukup jauh meninggalkan Vegas. Entah pria kekar itu akan peduli mengejarnya atau tidak.

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now