0043

129 6 2
                                    

Pagi sudah menjemput, terlihat dua pria muda yang masih bergelung di bawah selimutnya, sinar matahari seakan tak mengusik tidur keduanya.

Sampai pada akhirnya, tangan kekar itu semakin erat merengkuh pinggang pria cantik, yang kini mulai terusik dari mimpi indahnya.

"Mmhh,, se-sak"-omel Pete di sela tidurnya.

Vegas semakin terkekeh mendengar suara lembut itu, dan semakin mengeratkan lagi rengkuhanya.

.

.

"Pa, tuan pong mengundang papa datang ke kantornya"-ucap Ken menatap pria paruh baya itu.

"Untuk apa dia mengundang ku"- tanya Jackson heran

"Entahlah, mungkin ada hal penting yang ingin di bicarakan"-ucap Ken lagi.

"Baiklah papa akan menemuinya nanti"-ucap Jackson

.

.

Ya sekarang Jackson, dan pong sedang saling berhadapan. Mengapa pertemuan ini terasa mendebarkan.

"Aku tidak suka berbasa-basi jadi aku akan langsung ke intinya saja"-ucap pong seraya menyesap kopi nya.

"Jauhkan Pete dari Vegas"-ucap pong

"Kenapa? Bahkan mereka saling mencintai. Tolong jangan jauhkan Pete dari Vegas lagi, putraku sangat menderita"-ucap jackson

"Kalau alasanya karena kejadian malam itu, aku sungguh meminta maaf. Tapi kali ini tolong jangan jauhkan Pete lagi"-ucap jackson memohon

Ia tak bisa membayangkan kejadian dimana Pete kembali menutup dirinya dari orang lain, bahkan keluarganya sendiri.

"Siapa kau, berani mengatur?. Aku sungguh belum menerima semuanya. Putraku nyaris terenggut nyawanya karena putramu"-ucap pong

"Aku juga sudah menyiapkan pernikahan Vegas, aku akan menjodohkan nya. Jadi sebelum aku yang menjauhkan Pete dengan cara ku. Kau fikirkan itu dari sekarang"-ucap pong seraya meninggalkan Jackson.

Apa yang harus ia lakukan?

Bahkan ia tidak tau harus berbicara apa pada putranya kelak. 

.

.

"Dokter kau harus berjanji padaku, untuk tidak meninggalkanku lagi"- ucap Pete menatap mata pemuda itu

"Bagai mana mungkin aku meninggalkan mu Pete, sedangkan tubuh mu yang sintal dan nikmat ini sekarang sudah menjadi canduku"-ucap Vegas menatap nakal Pete

Wajah bocah itu bersemu terlihat cantik di mata Vegas, ketika Pete menahan malu.

"Ugh dokter sangat mesum"-pete mencebikan bibirnya sebal.

"Uumm nanti sore antarkan aku pulang ya, aku merindukan papa"- ucap Pete

"Hm, mama juga menyuruhku pulang ke rumah utama"-ucap Vegas

Pete masih dengan nyaman berbaring di paha Vegas, bocah itu menatap dalam mata Vegas lalu menarik tengkuk pemuda itu dan..

Entah keberanian dari mana, Pete mencium Vegas dengan sangat panas.

Di sesap nya bibir tebal itu secara bergantian.

"Dokter aku ingin bermain lidah"-ucap Pete menatap Vegas sayu.

"Apa kau sedang menggodaku?"- ucap pegas demi apapun wajah Pete sekarang terlihat sangat menggoda.

Tak butuh waktu lama, Vegas langsung menyesap belahan ranum inti, lalu melesakan lidah panas nya kedalam mulut Pete,

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now