0046

104 10 2
                                    

"bahkan sudah 5 lima tahun, tapi masih saja aku terganggu olehmu Vegas"-bisik Pete yang tengah menepuk-nepuk punggung Venice.

"Apa kau bahagia dengan pernikahanmu?"-tanya nya lagi entah pada siapa Pete berbicara.

Pada saat Pete ingin membaringkan tubuh gempal itu, tiba-tiba ponsel nya berbunyi.

'papa'

Ada apa dia menelpon malam-malam begini?

"Hallo pa"-ucap Pete seraya menyelimuti baby gebil itu

"Pete bisakah kau pulang sebentar nak, papa ingin memberi tahu sesuatu"-ucap Jackson dengan helaan nafas nya.

"Apa sangat mendesak?"-tanya Pete lagi

"Hm, pulanglah nak karena lebih baik kau melihatnya sendiri"-ucap Jackson yang membuat Pete sedikit takut.

"Papa jangan membuatku takut"-omel Pete

"Ahaha.. papa tidak bermaksud menakuti mu, dan bawa Venice papa ingin bertemu bocah nakal itu"-ucap Jackson kemudian menutup telponya.

Setelah membaringkan Venice Pete kemudian menutup pintu kamar anak itu. Lalu ia kembali ke kamar nya ia sangat lelah seharian ini.

.

.

"A-ahh"

Matanya terpejam, namun sesuatu yang lain seakan memaksa menyeruak membelah bagian tubuh nya di bawah sana.

"Peluk tubuhku"-samar terdengar bisikan Vegas, membuatnya lekas membuka mata, satu yang Pete tau ia benar-benar berada di bawah kukungan tubuh kekar itu dengan nafas tersengal.

"V-vegas nggghhh"-rintih Pete mengangkat pinggulnya, kala penis itu perlahan terdorong masuk kedalam rektum nya.

"Peluk tubuh ku Pete"-lagi, Vegas kembali berbisik lirih untuknya, memberinya kecupan-kecupan kecil di sekitar leher dan bahunya. Sebelum akhirnya menarik kedua kaki ramping itu hingga penisnya melesak masuk seutuhnya.

Hingga tiba-tiba

"Moomy"-celoteh Venice mengguncang tubuh Pete yang tengah terlelap.

"Moomy bangun na"

Masih tidak bergeming, sampai bocah itu berteriak karena ibunya tak kunjung bangun

"M-MOOMY"

Pete terbelak lebar dengan teriakan baby mungil itu. Ayolah ini tengah malam kenapa Venice teriak-teriak. Dan dia jga mengganggu mimpi indahnya. Eh

Pipi Pete tiba-tiba bersemu Kala mengingat penggalan mimpi itu. Sampai suara Venice mengalihkan atensinya.

"Apa moomy sakit? Kenapa wajah moomy sangat merah"-celoteh bocah itu

"Ada apa hm, kenapa terbangun malam-malam begini"-ucap Pete mengelus Surai itu lembut

"Venice ingin tidur bersama moomy"-ucap bocah itu sambil memilin ujung baju piama nya

"Kemarilah"-ucap Pete memangku tubuh bocah itu lalu menidurkannya di sebelah Pete.

Pete memeluk tubuh anak itu erat. Rembasan bening mulai menetes dari pelupuknya. Mimpi basahnya bersama Vegas ia baru mengalami nya lagi setelah dua tahun lalu.

"Aku merindukanmu Vegas"-bisiknya lirih.

.

.

.

Tepat setelah mengurus paspor dan tiket pesawat Pete kini sudah mendarat di bandara Bangkok.

Pete berjalan menenteng tas keperluan Venice, lalu dimana bocah gembil itu?

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now