0042🔞🔞

176 6 0
                                    

"Ken bukankah ini waktunya Pete pulang"-ujar Jackson dari arah ruang tv.

"Ah papa benar"-sahut Ken yang memang tengah mengambil cuti dari pekerjaannya. Ia beralih cepat memasuki kamarnya, mencari kunci mobil dan sekedar mengganti pakaiannya.

Namun tiba-tiba ponsel Jackson berbunyi, jelas yang tertera di layar ponsel itu adalah no baru.

Siapa?

"Hallo"-sapa Jackson

"Hallo paman ini aku Vegas"-ucap pemuda tersebut.

"Yak Vegas, kau kah itu? Bagai mana keadaanmu sekarang"-ucap Jackson dengan nada kawatir.

"Aku baik-baik saja paman, oh ya aku membawa Pete ke rumah ku."-ucap Vegas memberi tahu.

"Ah syukurlah nak, bocah nakal itu bersama mu sekarang? Oh baru saja Ken akan menjemputnya"-ucap Jackson

"Ya Pete bersamaku, kalo begitu aku tutup telponya. Selamat malam paman"

Vegas menutup sambungan tersebut.

"Vegas sudah kembali pa"-ucap Ken sambil memainkan kunci mobil.

"Hm, dia sudah kembali. Dia juga membawa Pete"-ucap Jackson.

.

.

Masih saja kedua tangan kecil itu melingkar di perut sedikit ke atas, karena Pete tau ia tak ingin menekan luka di perut Vegas.

"Tak, apa ini hn"-vegas menekan dagu pete, membuat bocah itu menatap ke atas.

"Membawaku ke kamar, dan memeluk ku seperti ini. Apa yang kau rencanakan hn?"-goda pria dokter itu.

Ya memang pada saat mereka sampai di kediaman dokter itu, Pete selalu menggeleng ribut jika di dudukan di sofa.

Vegas mengikis jarak, menyatukan kening keduanya, hingga Pete bisa merasakan nafas hangat itu.

Pete hanya menatap sayu, meskipun pemuda itu, berulang kali menggodanya, ia tak peduli. Selama dirinya bisa menyentuh kembali bahkan merengkuh, hangat tubuh Vegas untuk dirinya sendiri.

Pete menunduk, beralih berjinjit dan merangkul leher Vegas, seerat mungkin hingga Vegas limbung. Dan jatuh terhempas ke atas kasur.

"Pete?"

Kembali tak terdengar sahutan apapun, kecuali wajah yang terbenam di kedalamannya. Hingga kebas yang mengalir di sini. Jadi tau Pete kembali menangis.

"Berhentilah menangis, atau aku akan memakan mu!"-kekeh Vegas, sambil mengusap punggung sempit di atas tubuhnya.

"Tck, baiklah jika ini mau mu"

Vegas beralih cepat memutar keduanya, hingga membuat Pete terlentang. Di bawahnya. Vegas menatap wajah pasi itu dengan di penuhi air mata.

Ia kembali mengikis jarak, sedikit menjilat airmata di sudut mata Pete. Sebelum akhirnya memberikan kecupan di bibir kecil itu.

"Kau"-vegas menjeda ucapanya, untuk memandangi wajah pias itu. "Jelek sekali"-lirihnya kemudian.

Pete mendelik, seharusnya ia berteriak jengkel seperti sebelumnya. Melihat Vegas kembali membuat lelucon tentangnya.

Tapi rasanya..

Kali ini, hatinya terlalu berat..

Apapun yang Vegas lakukan.. tak masalah untuknya.

.

.

"Sshh.. harusnya kali ini aku tidak bisa melakukanya!"-vegas mulai melepas satu bajunya.

"Tapi kau benar-benar sengaja menggodaku hn?"-lanjutnya lagi sebelum akhirnya menyergap perpotongan leher Pete.

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now