bab013

153 8 0
                                    

"apa aku cari saja alamat nya sendiri ya"-pete berbicara pada angin tentunya
"Pasti di sekitar sini rumahnya"-ucap Pete lagi.

Pete berjalan menyusuri komplek perumahan elit,
Lalu bertanya pada sekeliling orang yang lewat.

"Maaf Khun apa anda tau alamat rumah dokter Vegas"-tanya Pete hati-hati

"Oh dokter Vegas, kau tinggal lurus saja lalu belok kiri. Cat rumahnya berwarna biru"-ucap pejalan kaki itu.

"Ah baik lah Khun terimakasih"

Lalu Pete berjalan ke arah jalan yang di katakan pria itu.
Dan sampai di depan rumah berlantai dua, dengan cat berwarna biru.

Pete melangkah kedepan pintu lalu menekan bel berkali-kali.

Tapi nihil, seperti tidak ada penunggunya.

*****
Vegas sedang menikmati sebatang rokok dan alkohol, dia berada di lantai dua di dalam kamarnya.

Vegas mendengar suara bel berbunyi. Ah mungkin itu ibunya yang mengunjunginya lagi. Karena sudah seminggu ini Vegas enggan masuk bekerja.

Pete mencoba membuka pintu rumah Vegas dan

Cklekk..

"Woah tidak di kunci"-seru pria manis itu berbicara sendiri.

"Apa tidak apa-apa aku masuk saja"-molongnya lagi.

Setelah menimang-nimang Pete langsung saja masuk kedalam rumah itu.

Menyusuri setiap ruangan, sangat gelap semua gordeng tidak membiarkan terbuka sedikitpun.

"Apa pria Vegas ini benar-benar introvet. Lihat sekelilingnya sangat gelap nyamuk saja tidak di biarkan masuk"-ucap nya berbicara sendiri.

Pete terus menyusuri ruangan sampai terhenti di ruang meja makan yang sangat berserakan, dengan puntung rokok dan kaleng alkohol.

"Apa pria Vegas itu sungguhan dokter"-ucap Pete entah bertanya pada siapa

"Kenapa rumah nya nyaris sama seperti tempat soothing uji nyali"-ucap nya lagi.

***
Vegas sangat haus, lalu dia turun kebawah untuk sekedar mengambil air.

Setelah menyusuri anak tangga, sampai lah ia di ruang makan. Tapi tunggu dulu siapa pria itu, apakah ada maling.

Vegas mengambil ancang-ancang dia memegang tongkat golf, untuk berjaga-jaga.

"Jangan bergerak"-ucap Vegas pada pria manis itu.

Tentu saja Pete kaget dan menjerit dengan suara cempreng nya

"AHHHHH HANTUUU"-teriak Pete tanpa menoleh ke belakang.

Pete berlari dan bersembunyi di balik gordeng yg panjang menjuntai itu.

Tapi tunggu dulu, sepertinya Vegas mengenal suara manis ini.

"Puttha"

Molong Vegas dalam hati.
Vegas menghampiri gordeng tempat Pete bersembunyi, dan menyalakan sakral Lamu agar penglihatannya tidak terganggu.

SRET..

Pete melotot ketakutan, ini manusia atau hantu.

"Tolong jangan makan aku, daging ku pahit"-ucap Pete takut-takut

Vegas tersenyum geli, puttha pria manisnya kembali.

"Dear kemarilah"-ucap Vegas lembut

Apa katanya, panggilan sayang itu. Ah mungkin pria domiant ini mengira dirinya puttha.

Pete menghirau kan ucapan Vegas, dia meringsut terus menjauhi Vegas.

"Dear ayolah jangan bermain-main, aku lelah. Kemarilah aku ingin memelukmu"-ucap Vegas lagi

"Ss..siapa yang kau panggil dear itu"-ucap Pete takut takut

"Apa kau sedang bercanda, ayo. Kemarilah"-ucap Vegas sambil menghampiri Pete.

Tentu saja Pete sangat takut.

"Tidak jangan mendekat"-ucap Pete takut

"What worng, apa kau tidak merindukanku"-tatapan Vegas marah.
Ada apa dengan pria manis nya ini.

Tanpa menunggu lama lagi pegas menarik Pete kedalam pelukanya.

Dihirup nya dalam-dalam aroma pria manisnya itu,

Pete terus memberontak, Karena meras takut ini pertama kalinya berpelukan dengan orang lain

"Tolong lepaskan aku Khun Vegas, aku bukan puttha"-ucap Pete sambil mendorong bahu kekar Vegas.

"Aku tidak mendengar mu dear"-ucap Vegas mengabaikan ucapan Pete.

"Hiks.."-isakan Pete membuat Vegas merenggangkan pelukannya

"Kenapa menangis"-vegas menangkup wajah Pete.

Memang ada sedikit perbedaan penampilan pria manisnya ini, rambut memanjang, dan perhiasan anting di telinganya, membuat nya terlihat sangat cantik.

Tapi Vegas tidak memperdulikan itu, dia hanya bersyukur puttha nya telah kembali.

Tak butuh waktu lama, Vegas Menyesap belahan ranum Pete, menyesap nya secara bergantian dari bibir atas hingga bawah.

"Ngghh..leewpasshh"-ucap Pete mendorong bahu Vegas lagi.

Pete sangat takut sekarang, mana disini tidak ada orang.

Vegas beralih menjilat dan menyesap perpotongan leher Pete, memberikan tanda kepemilikan nya di sana

"Nngghh, akhh"-desahan Pete mengalun indah di telinga Vegas.

Siapa pun tolong Pete sekarang.

Pete kalut tanpa berpikir panjang, Pete memukul kejantanan Vegas, dengan dengkul nya masa bodoh dia kesakitan atau sekarat yang penting Pete selamat.

Dan berhasil Vegas terjungkal kebelakang, memegangi aset masa depannya itu yang terasa ngilu.

Pete tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk lari sekencang mungkin.

Pete berlari mengibrit seperti di kejar hutang.

Bere berhasil keluar dari kukungan pria mesum itu.

Hufftt.. benar kata adiknya pria Vegas itu sangat mesum.

Vegas berfikir keras Kenapa kekasih manisnya ini jadi sedikit kasar, dan tidak biasanya.

***

Dokter off sedang berkutat dengan dokumen-dokumen pasen.

Tak lama kemudian pria cantik nya datang membawa sejinjing makanan,

"Selamat siang, aku membawakan mu makanan"-ucap dokter gun memperlihatkan dimpel manis ny

"Sayang kemarilah"-ucap off menepuk pangkuannya.

"Ada apa off"-heran gun

"Kau tidak bilang padaku bahwa puttha memiliki kembaran, dia datang kemari. Mencarimu"-ucap off menjelaskan.

"Lalu sekarang dia kemana"-ucap gun

"Aku menyuruhnya pulang dan menyarankan untuk datang lagi besok"-ucap off

"Ah sukur lah"-ucap gun.

Bahkan mereka tidak tau bahwa Pete nyaris di perkosa oleh pria Vegas itu.

Bersambung~~~

Sorry por typo

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang