bab14

158 10 0
                                    

Pete berlari tergesa-gesa sambil melirik kebelakang, takut takut kalo Vegas mengejar kan.

Pete berhenti di sebuah cafe yang terlihat di ujung jalan, Pete berjalan kesana. Sepertinya es coklat adalah yang terbaik di siang bolong nan panas seperti ini.

Ting..

Saat Pete masuk lonceng cafe nya berbunyi tanda ada pelanggan datang.

Pete menghampiri kasir dan memesan minuman.

"Es coklat satu, banyakin es nya ya"-ucap Pete menawar.

"Silahkan duduk nona, pesanan mu akan segera kami antar"-ucap pol pelayan cafe itu.

Pete melotot tidak suka bagai mana bisa pria tinggi ini memanggilnya nona.

"Apa maksud mu-"ucap Pete marah

"Apa"-ucap pol lagi tidak mengerti

"Siapa yang kau panggil nona"-tanya Pete tajam.

"Tentu saja kau, walaupun kau tidak memiliki dada besar"-ucap pol tanpa dosa, pol pikir Pete tomboy kan.

"Sialan, aku seorang pria. Apa kau tidak lihat betapa gagah nya aku"-tanya Pete bersungut-sungut

"Apa, kau sungguhan pria."-tanya pol tidak percaya

Pete tidak menjawab ia sangat sebal dengan pria jangkung ini.

Tiba tiba suara kematian datang..

"Aii pol ada apa ribut-ribut, kau mengganggu ketenangan ku"-ucap tankhun sambil mengipas ngipas lehernya kepanasan.

"Ah tidak ada Khun NU ini hanya salah faham"-ucap pol

Lalu tankhun melirik Pete dan langsung terpesona melihat wajah cantik Pete.

"Astaga manis sekali, siapa nama mu hm"-ucap tankhun menguyel-nguyel pipi tembam Pete.

"Aii pol coba lihat, andai aku memiliki adik semanis ini, pasti aku tidak akan kesepian"-ucap tankhun mengelus lembut rambut Pete

"Silahkan duduk nong kau pasti kelelahan kan"-ucap tankhun lagi.

Pete pun duduk di bangku dekat jendela yang mengarah ke pemandangan jalan kota Bangkok tersebut.

****

Vegas tak berhenti tersenyum, melihat kotak jam tangan dengan berisikan sebuah note kecil.

Pete menjatuhkan nya ketika dia di lecehkan oleh Vegas tadi, Pete mungkin tidak menyadarinya.

Hari ini Vegas memanggil tukang bersih-bersih rumahnya.
Vegas akan mulai bekerja lagi setelah seminggu pria itu tidak masuk kerja.

***
Vegas berjalan di lorong rumasakit banyak dokter lain dan juga perawat yang menyapa Vegas, Mereka bersukur Vegas bisa masuk kembali seperti biasa.

Vegas langsung menuju ruangan dokter off karena selama Vegas tidak masuk dokter off lah yang menggantikan shif jaga malam Vegas.

Cklekk..

Disana ada dokter gun juga rupanya.

"Dokter off aku ingin mengambil dokumen riwayat pasen, selama seminggu ini"-ucap Vegas pada dokter off

Off memandang Vegas dari atas sampai bawah.

"Ku fikir kau sudah membusuk di rumah mu dokter Vegas"-ucap dokter off tajam.

"Ayo lah dokter, aku hanya menenangkan diri"-ucap Vegas menimpali.

"Dengan meminum-minum alkohol dan juga merokok, right"-ucap gun terus mendesak Vegas.

Bagai mana bisa tau kalo Vegas akhir-akir ini mabuk-mabukan..

Vegas membuka lembar demi lembar dokumen pasen selama seminggu ini, senyuman hangat nya tak pernah luntur di bibir Vegas. Hingga ejekan dokter gun mengalihkan atensi nya.

"Dokter Vegas kau seperti pria mesum yang aku temui di angkot kemarin. Ada apa sebenarnya dengan wajahmu, idiot"-ucap gun tajam.

Hingga tiba-tiba dokter off dengan mulut embernya berbicara.

"Vegas apa kau tau puttha memiliki kembaran"-ucap dokter off yang membuat Vegas sedikit kaget.

"Apa maksud mu off, aku baru saja bertemu dengan puttha tadi pagi. Dia kembali dia masih hidup"-ucap Vegas sambil tersenyum

Tentu saja membuat gun terlonjak kaget apa Pete mendatangi rumah pria mesum ini.

"Tunggu dulu,maksudmu Pete mendatangi rumahmu"-tanya gun lagi

"Tidak itu puttha pacarku"-ucap Vegas meten.

Ayolah apa gun harus teriak teriak sekarang.

"Vegas jangan gila itu Pete, yang mendatangi mu Pete. Dia mengantarkan kotak kecil berisi jam tangan kan"-ucap gun lagi

"Tapi Pete buta gun mana mungkin dia bisa sampai ke rumahku"-ucap Vegas mengelak.

"Vegas dengarkan aku, Pete baru saja selesai oprasi donor mata, dan yang menemui mu itu kembaran puttha"-jelas dokter off

"Tapi puttha tidak pernah bilang padaku kalau dia memiliki kembaran. Dia hanya bilang padaku punya dua kakak"-jelas dokter Vegas.

"Itu kau tidak tau"-ucap gun
"Apa yang kau lakukan pada Pete, kau tidak macam-macam kan"-hun menatap Vegas curiga.

"Apa jelas-jelas dia menendang penis ku dengan dengkul nya sangat keras"-ucap Vegas marah.

"Haha Pete memang melakukan yang terbaik"-ucap gun.

Vegas terdiam, jadi yang datang tadi pagi itu bukan puttha, tapi kembaranya.

Takdir macam apa ini...

Bersambung~~

up lagi🤣

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now