bab03

204 13 0
                                    

"hiks"
Entah sudah beberapa kali Pete menangisi ken.

Dan Ken merasa kebingungan harus dengan cara apa lagi dia menenangkan adik manis nya ini.

"Pete phi baik baik saja sungguh"
"Kalau Pete menangis terus seperti ini phi jadi sedih"
Ucap Ken penuh drama agar adik nya berhenti menangis.

"Tapi phi Ken jadi tidak bisa berjalan lagi karena aku"
Ucap Pete penuh sesal.

"Tidak Pete melihat mu baik baik saja membuat phi sangat bahagia"
Ucap Ken sambil mengelus Surai hitam milik Pete.

Setelah sekian lama membujuk Pete akhirnya adik manis nya tidak menangis lagi.

"Sekarang Pete makan dulu, dari pagi belum makan apa-apa kan"
Ucap Ken lagi.

"Hm baik phi"

Di sisi lain..

Puttha sangat senang sekarang dia akan mengantarkan pakaian ganti Pete, sambil membawa makanan untuk kekasih nya.
Ya kekasih puttha bekerja di ruma sakit ini.

Tok tok..

Cklek..

"Sayang kau di sini"
Ucap Vegas terkejut bagai mana tidak ini sudah larut dan arah rumah sakit dengan rumah puttha sangat jauh.

"Iya aku membawakan mu makanan"
Ucap nya sambil tersenyum.

"Hey tidak usah repot-repot, kau sengaja kemari untuk mengantarkan ini"
Ucap Vegas bertanya

"Tentu saja tidak"
"Phi Ken di rawat di sini"
Ucap puttha pada kekasihnya

"Oh aku tidak tau, apa dia sakit"
Ucap Vegas bertanya

"Tidak phi mengalami kecilakaan saat menyelamatkan phi Pete"
Ucap puttha

"Phi Ken mengajak phi Pete ke rumah kucing, pada saat akan menyebrang phi Pete merasa haus jadi phi Ken menyuruh phi Pete menunggu di tepi jalan untuk membeli air minum"
"Tapi keadaan di sana sangat ramai entah bagai mana bisa tiba-tiba phi Pete menghilang dari tepi jalan itu dan phi Pete ada di tenga-tengah jalan "

"Lalu"
Ucap pegas singkat

"Lalu ada sebuah mobil yg melaju kencang dari arah depan"
Dan phi Ken berlari untuk menyelamatkan phi Pete"
"Kau tau mama semakin marah pada phi Pete"
Ujar puttha merasa gagal karna tidak bisa berbuat banyak ketika melihat kedua phi nya sekarang cacat.

"Kenapa Pete tidak lari saat mobil itu melaju ke arah nya"
Ucap Vegas bertanya

"Phi Pete buta dia tidak bisa melihat Vegas"
Ucap nya sambil menundukkan kepalanya.

"Ya sudah kembali lah kesana Pete pasti menunggumu"
Ucap Vegas sambil mengelus lembut Surai hitam puttha Vegas sangat mencintai pria ini.

"Hm jangan lupa di makan ya"
Ucap puttha lagi

Chup~~

Puttha mengecup sekilas bibir Vegas lalu berlari keluar karena malu.

Setelah sampai di ruang rawat Ken puttha langsung masuk.

"Phi Ken dimana phi Pete"
Ujar puttha bertanya.

"Ada di balkon"
"Mungkin sedang mencari udara segar, kau kesini sendiri"
Ucap Ken bertanya.

"Iya phi mama dan papa tidak bisa kesini katanya ada rapat mendadak"
Ucap puttha lagi

"Selarut ini"
Tanya Ken

"Hm"

"Ya sudah temui Pete sana"
Ken menyuruh puttha menemui Pete.

Puttha berjalan gontai menemui Pete dia duduk di kursi sebelah Pete.

"Phi sedang apa malam malam begini"
Ucap nya pada Pete

"Puttha kau kemari, apa bersama mama"
Tanya nya was was

"Tidak phi aku kesini sendiri mama sedang menemani papa ada rapat mendadak"
Ucap nya pada Pete.

"Puttha kenapa mama membenci ku, apa karna aku buta"
"Dan sekarang aku membuat phi Ken tidak bisa berjalan mama semakin marah pada ku, aku takut puttha"
Ujar Pete terisak

"Phi maafkan aku aku tidak bisa berbuat banyak, aku takut menentang mama"
Ucap puttha

"Andai aku bisa memilih aku tidak ingin di lahirkann puttha"
Ucap Pete menyalahkan takdir.

"Jangan bicara seperti itu phi aku yakin Tuhan punya rencana lain untuk kebahagian phi Pete"
"Sekarang ayo masuk angin malam tidak baik untuk tubuh"

Lalu kedua kakak beradik itu masuk kedalam kamar rawat inap Ken.

"Apa yg kalian bicarakan hm kenapa sangat lama"
Ujar Ken pada kedua adik nya.

"Tidak ada phi kami hanya mengobrol"
Ucap puttha sambil menuntun Pete menuju sofa

Andai phi Ken dan phi Pete tau, setiap malam aku selalu melawan rasa sesak ini.
Entah berapa lama lagi jantung ini berdetak~~

Puttha membatin di dalam hati.

"Apa phi Pete ingin makan sesuatu"
Tanya puttha pada Pete,

"Tidak puttha phi sudah kenyang"
Ucap Pete yakin

"Apa kau akan menginap di sini"
Tanya Lete lagi.

"Tidak Phi aku akan segera pulang besok ada pekerjaan"
Ujar puttha penuh sesal

"Ya sudah pulang sana ini sudah larut"
Ucap Ken pada puttha

"Baiklah phi aku pulang dulu"

Setelah kepergian puttha, Pete menghampiri Ken dan duduk di kursi yang di sediakan.

"Phi kenapa mama membenciku"
Tanya Pete pada Ken
"Apa karena aku buta phi"

"Jangan bicara seperti itu Pete"
"Phi akan selalu ada, jadi Pete jangan kawatir HM"
Ujar Ken pada Pete

"Jika puttha yang buta apa mama akan  memperlakukan sama seperti ku phi"
Ujar Pete sambil terisak.

Ini sangat menyakitkan untuk ken dia tidak bisa membayangkan bagai mana kalau Ken meninggalkan Pete. Apa adik manis nya akan baik baik saja.

"Kemari"
Ucap Ken pada Pete

Ken memeluk erat tubuh ringkih Pete. Dia sangat menyayangi adiknya.
Ken juga tidak tau kenapa mama nya memperlakukan Pete secara berbeda.

Ken harap suatu saat Pete mau menerima donor mata nya.
Karena Ken sadar dia sudah tidak bisa berjalan dia tidak bisa melindungi adik manis nya ini.

Bersambung..

Tadi gue tuh udah nulis panjang banget di part dua tapi ilang separo 😭

Sorry por typo gais

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now