bab09

162 8 0
                                    

Suasana di dalam ruangan semakin terasa tegang.
Mama puttha terlihat mondar mandir tak henti-hentinya memanjatkan doa.

Suasana di dalam ruang oprasi tidak ada yang berani mengeluarkan suara.
Terkecuali suara layar monitor EKG.

Hingga tiba-tiba suara dari suster yang bertugas menjaga layar monitor EKG bersuara ribut mengalihkan atensi para dokter yang sedang bekerja.

"Dokter gun detak jantung pasen melemah"-ucap suster tersebut

"Berikan Aku pacemaker"-ucap dokter gun

Dokter gun menyentuhkan alat itu ke jantung puttha setelah di jahit.
Satu kali puttha bergerak lalu kedua kali, dan hingga ketigakali.

"Dokter pasen tidak bernafas"-ucap suster

Tung..tung..tung..
(Suara layar monitor EKG yg mau meninggal)

"Periksa tekanan darahnya"-ucap dokter gun

"Tekanan darah rendah nadi nya juga tidak berdetak"-ucap suster tersebut

Dan layar monitor EKG menampilkan garis lurus..

Oprasi puttha gagal..

"Apa yg kalian lakukan CEPAT LAKUKAN SESUATU"-ucap Vegas berteriak.

"Hentikan Vegas, puttha sudah meninggal"-ucap doktergun menenangkan

"TIDAK PUTTHA MASIH HIDUP"-ucap Vegas tidak percaya.

"Dear kau dengar aku"-ucap Vegas dengan suara parau
"Kau berjanji padaku untuk sembuh"-ucapnya lagi.

"DOKTER OFF CEPAT LAKUKAN SESUATU"-teriak Vegas lagi

Kemarahan nya sudah tidak bisa di kontrol lagi.
Vegas berteriak-teriak di ruangan yang seharusnya sunyi itu.

"HENTIKAN VEGAS JANGAN MELANGGAR KODE ETIK KEDOKTERAN, PUTTHA SUDAH TIADA"-teriak dokter gun.

Vegas terdiam tubuhnya merosot kelantai.

Tes..tes..
Airmata membasahi pipi tirus pria berjas dokter itu.
Dia kehilangan cintanya, dan tidak akan pernah kembali lagi.
Bagaimana kehidupan Vegas nantinya .

Setelah perdebatan antara dokter gun dan Vegas, kini dokter gun keluar ruangan guna memberi tahu keluarga pasen.

"Dokter bagai mana anak saya"-ucap mama nya puttha.

"Maaf kan kami nyonya, kami tidak bisa menyelamatkan puttha, dan kami nyatakan oprasi ini gagal. Anak anda sudah meninggal"-ucap dokter gun pada keluarga tersebut.

"Tidak..TIDAK MUNGKIN"-mama nya puttha menangis histeris betapa hati nya begitu teriris, atas kehilangan buah hati yang satu-satunya adalah harapan nya.

"Pa anak kita pa"-ucap nya lagi

"Tenangkan hati mu ma, kita tidak bisa menentang takdir"-ucap suami nya menenangkan.

Ken tidak berucap apa-apa pria itu menangis dalam diam, dia kehilangan adiknya.

****

Disini di masih di hadapan kamar ruangan oprasi.

Mereka sedang membicarakan perihal donor mata yang memang permintaan puttha.

"Bagai mana ma"-ucap Ken pada mama nya.

"Terpaksa, mama harus menyetujui apa yang puttha inginkan. Setelah puttha pergi memang harus memberikanya pada Pete agar anak itu tida merepotkan ku"-ucap nya tajam.

"Panggil dia kemari Ken"-ucap mama nya lagi.

***
Setelah membicarakan perihal donor mata, datanglah dokter gun.

"Maaf nyonya apakah puttha memberi tahu anda tentang donor mata"-tanya dokter gun

"Iya puttha memang memberi tahu saya, tapi saya mohon dokter rahasiakan oprasi ini pada dokter Vegas"-ucap mama nya puttha entah apa alasannya.

"Baik nyonya, saya akan menjadwalkan oprasinya nanti malam"-ucap dokter gun.

Setelah kepergian dokter gun datanglah Pete dengan bibi nam asisten ruma tangganya.

Mata Pete sudah begitu sembab.

"BI tunjukan phi Ken dimana"-ucap Pete pada bibi nam.

"Baik Khun Pete"-ucap bibi nam lalu menuntun Pete ke dekat Ken.

"Phi"-ucap Pete parau.
"Phi kenapa puttha meninggalkan kita phi"-ucap Pete lagi

"Kita tidak bisa menghindari ini Pete, puttha sudah berjuang"-ucap Ken

Tiba tiba mama nya menghampiri Pete dan Ken yang sedang menangis.

"Seharus kau yang mati Pete"-ucap mama nya tajam
"Kenapa harus puttha anak ku"-ucap nya lagi.

Tolong beri tahu Pete dia anak siapa, bukan kah Pete dan puttha adalah kembaran. Tapi kenapa Pete selalu tidak terlihat.

"Maafkan saya ma"-hanya itu yang keluar dari mulut Pete, rasanya hatinya sudah kebas.

"Puttha akan memberikan mata nya padamu , jadi setelah bisa melihat kau jangan pernah merepotkan ku lagi"-ucapan mama nya tajam.

Kenapa ibunya selalu menyakiti Pete apa kesalahan Pete sebenarnya.

"Saya tidak menginginkan mata itu ma"-ucap Pete menolak.

"APA KAU AKAN SELALU MEREPOTKAN KU HAH.. SUDAH CUKUP KAU ADALAH AIB UNTUK KELUARGAKU PETE. JANGAN MENENTAG KU AKU SUDAH MUAK"-teriak mama nya.

"Hiks"-isakan Pete mengalihkan atensi papanya.

"Hentikan ma, Jagan menyalahkan Pete terus menerus"-ucap Ken marah.

Pete memeluk bibi nam erat dia sangat takut sekarang.

***
Kini Pete sudah di tempatkan di ruang rawat inap karena nanti malam akan melakukan oprasi.

Pete sendiri di ruangan itu, karna Ken dan orang tua nya sudah Pulang, karena memang di rumah banyak para pelayat.

Cklek..

Suara pintu terdengar menampilkan sosok dokter gun.
Dokter itu tertegun memang benar mirip astaga bahkan tidak ada bedanya hanya saja Pete lebih peminim dan wajahnya cantik

"Phi Ken"-ucap nya menebak nebak.

"Ini aku Pete dokter gun"-ucapnya memberi tahu.

"Ah maafkan saya dokter"-sesalnya

"Puttha benar, aku benar-benar kaget"-ucap dokter gun

"Saya tidak mengerti apa yang dokter bicarakan"-ucap Pete.

"Puttha bilang aku akan kaget saat melihat mu dan memang benar"-ucap dokter itu.

"Dokter fikir aku hantu air"-omel Pete

Lihat kenapa Pete sangat cerewet.

"Tidak hanya saja kau cantik Pete"-ucap dokter gun

"Tapi kata phi Ken aku pria gagah"-ucap Pete lagi.

"Haha.. baiklah kau memang pantas di gagahi"-canda dokter gun.
"Aku jadi kawatir padamu, bagai mana jika kau bertemu dokter mesum itu"-ucap nya lagi

Entahlah...

Bersambung~~

Sorry for typo

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now