0032🔞🔞

185 7 2
                                    

Setelah menghabiskan makan malam nya tiba-tiba klien dari Rusia menyuruh Ken dan Jackson berangkat lebih cepat.
Mau tidak mau mereka harus pergi meninggalkan Pete.

Tapi Jackson sudah menelpon Vegas dan untungnya, Vegas selesai shift pukul 8 malam. Dan di sini Vegas telah sampai di kediaman sangetham

"Vegas tolong jaga Pete, untuk ku"-ucap Jackson pada Vegas.

"Paman tenang saja aku akan menjaganya"-ucap Vegas dengan senyumnya yang tercetak di bibir tebal itu.

"Baiklah Pete jangan nakal, jangan membuat dokter Vegas kerepotan"-ucap Jackson layaknya menasehati anak kecil

"Hm baik pa, papa dan phi Ken hati-hati"-ucap Pete memeluk Jackson dan Ken secara bergantian.

****
GREB~~

Vegas tiba-tiba saja merengkuh pinggang Pete, dan mulai mendekati telinganya.

"Sekarang hanya ada kau dan aku"-bisik Vegas setengah mendesah

Wajah baby face itu seketika memerah padam. Pete melepas rengkuhan Vegas, dan berlari kacau menuju kamarnya. Membuat Vegas semakin menyimpul seringai tajam penuh arti.

CKLEK~~

"Kenapa kau menghindariku Pete, paha yang terendam kelopak mawar itu. Apa kau sengaja menggodaku"- Vegas memaksa masuk kedalam kamar Pete, dan mengunci pintu itu dalam sekali gerakan.

"Do..kter mau apa?"-seru Pete gusar sembari menyembunyikan tubuhnya di bawah selimut tebalnya.

"Kau ingin aku pergi?, baiklah aku pulang"-ucap Vegas sembari berjalan mengendap-ngendap ke sisi kanan ranjang Pete.

"T-tunggu bukan itu yang ku-" Pete membulatkan matanya lebar begitu tak melihat Vegas, di depan pintunya.
Mungkinkah pria itu benar-benar pergi, dengan panik Pete menyibak selimut dan berteriak keras

"DOKTER"

"Hm"

Namun betapa terkejutnya Pete begitu mendengar suara dalam Vegas, bahkan rasanya terlalu dekat, Pete menoleh kesamping dan..

CHUP~~

Seketika itu pula kecupan lembut mendarat di bibir kecilnya, tak pelak wajah itu pun berangsur merona. Bahkan terlalu manis dengan bibir bawah yang di gigit itu.

"Kau takut jika aku pergi"-kekeh Vegas sambil mengikis jarak dengan pria manis itu.

"Jangan di cium, dokter harus menikahi saya dulu"- ucap Pete mencebikan bibirnya lucu.

"Berapa kali ku katakan, aku mencintaimu Pete"- ucap Vegas menatap lekat pria manis itu.

"Bohong"-ucap Pete mendelik tajam

"Jadi aku harus benar-benar membuktikannya padamu? Baik dengan senang hati Pete"

Vegas menghempas paksa tubuh kecil itu di ranjang, hingga membuat Pete terlentang tanpa bisa berkutik. Tapi jeritanya pecah seketika begitu Vegas menenggelamkan kepalanya di cerik leher Pete.

"Ngghh.. apa yang dokter lakukan"- ucap nya setengah mendesah

"Apa lagi? Tentu saja memberi bukti padamu"- jawab Vegas Santai sembari mengecup garis leher Pete. Membuat bocah nakal itu panik bukan kepalang
Dan meronta-ronta payah di bawahnya.

"Angh.. ahn aku percaya"- teriak Pete sambil mendorong jidat Vegas dengan kudua tangannya "ahhnn sangat percaya dokter tak perlu membuktikannya"

Vegas hanya menatapnya dingin, membuat Pete semakin mengerejap gelisah. Dan berusaha meraba-raba tepian ranjang ingin mencari pegangan untuk bangkit, tapi nihil kepala ranjang itu tak kunjung di temukan karena ranjang Pete sudah di sulap oleh Ken.

"Aku ingin menonton tv saja"-gugup Pete seraya mendorong dada Vegas. Lalu melompat dari ranjang.

Namun belum sempat kakinya memijak lantai, Vegas telah lebih dulu menangkap perutnya hingga membuat Pete terduduk di atas pangkuan pria kekar itu.

"Bukankah lebih baik menikmati waktu berdua saja"-bisik Vegas sembari mengendus tengkuk Pete.

Pete meremang, dan meremas kuat-kuat lengan yang kini masih memeluk perutnya. demi apapun itu
Vegas benar-benar membuat tubuhnya gila jika menyentuhnya seperti ini.

"Nnghhh.. tunggu jangan macam-macam adahh bibi namhhh aammfthhh"-pete terbelak lebar, begitu Vegas memalingkan wajahnya dan meraup bibirnya dari belakang. Apapun itu tubuh Pete benar-benar lunglai. Kala belahan merah itu melumat bibir atas dan bawahnya dengan intens dan menuntut.
Bahkan Pete tak sadar, tangan kokoh itu perlahan turun ke bawah dan menurunkan ziper celananya dengan perlahan.

Pete berjengit terkejut berusaha mendorong, dada Vegas namun Pete lemas dan melenguh keras. Begitu Vegas mengeluarkan penis Pete dari celah celananya dan meremasnya lembut. Vegas beralih melepas tautan bibir keduanya. Membuat Pete bersandar di pundak kokoh itu dan mendesah sensual dengan kepala mendongkak ke atas.

"Aahnn.. apa yang dok..terhh lakukan aahhhh"-jerit Pete panik, seraya menatap horor tangan yang masih meremas penisnya itu.

Sial Pete terjebak.!!

Dan Vegas tentu menikmati waktu berdua seperti ini.

"Pejamkan matamu, dan nikmati ini Pete"-bisik Vegas sembari mengurut penis itu lebih intens dan lebih kuat.

Dan benar saja Pete semakin kuat melenguh dengan mata terpejam, bahkan tubuh kecil itu pun kian menggigil di atas pangkuan Vegas.

"Aahnn.. dokterhh Aakkh"-pete menggeleng prustasi, ingin berontak namun remasan Vegas terlampau hebat melupakan akal sehatnya.
Membuat Pete mendesah tak terkendali hingga membuatnya reflek membuka lebar kedua kakinya, membuat Vegas makin liar mengerjai tubuh lemasnya. Bahkan Pete tak tau kapan Vegas menanggalkan celana piama nya. Hingga hanya menyisakan celana dalamnya saja.

"Lihat ke depan Pete"-bisik Vegas sembari menggigit telinga pria manis itu.

Pete yang masih mengadah di atas pundaknya, berusaha payah untuk menegakan wajah dan melihat kedepan. Hingga..

BLUSH~~

Wajah sayu itu merona hebat, begitu melihat pantulan dirinya dari sebuah cermin. Bahkan Pete tak percaya itu dirinya. Duduk di pangkuan seseorang dengan kaki mengangkang lebar, Dan tubuh sekebas itu karena peluh. Tapi bukan itu yang membuatnya berdebar melainkan pada penisnya yang menyeruak keluar dari celah celana dalam nya, dan diremas penuh sensual oleh Vegas di belakangnya. Seolah Vegas tengah memeras percum yang mulai merembas dari ujungnya.

"Jangan menggodaku dengan wajah seperti itu, atau"-vegas menarik penis kecil itu tanpa peringatan dan..

"AAAHHH"-pete menjerit binal

"Aku akan benar-benar memakan mu Pete"- lanjut Vegas lagi, sembari menjilat pundak Pete yang mulai melorot. Vegas benar-benar tak menyisakan kesempatan, ia bergerak cepat memutar posisi dan membuat pria kecil itu terlentang pasrah di bawahnya.

Pete memalingkan wajah kesamping, tak sanggup menahan debaran gila itu kala melihat Vegas kini yang menduduki pahanya. Sial lagi-lagi Pete tak bisa melawannya apa yang salah dengan dirinya kali ini? Bukankankah sudah jelas gerak gerik semua itu. Tapi mengapa seakan tubuhnya takluk begitu saja dengan sentuhan Vegas.

Bersambung~~
Sorry for typo.

Gua bakalan bikin ini cerita sad ending ya🤣🤣

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now