bab015

168 8 1
                                    

Setelah mampir dari cafe Pete bergegas untuk pulang, karena memang waktu sudah menunjukan pukul 3 sore.

Sesampainya di rumah Pete langsung menghampiri bibi nam.

"BI mama belum pulang"-tanya Pete pada bibi nam

"Sudah Khun Pete, nyonya sedang membeli sesuatu di luar"- jelas bibi nam.

Ya sudah Pete naik saja ke kamarnya, dia ingin mandi.

Setelah menyelesaikan acara mandinya, Pete kini sedang bercermin.

Disana di leher Pete ada tanda keunguan yang sangat kontras di kulit putih Pete.

"Dokter sialan, leherku jadi merah-merah begini"-ucap nya berbicara sendiri.

****

Vegas sedang melamun di ruang kerjanya mengingat kejadian tadi pagi entah hatinya terasa menghangat.

"Dear kau bilang, kau menyuruhku untuk mencintai orang lain. Apakah Pete adalah jawabannya"-molong Vegas berbicara sendiri.

Setelah acara melamunya Vegas dipangil dokter off karena ada pasen yang keadaanya darurat.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, kini Pete dan mama nya sedang menikmati makan malam bersama.

"Ada apa dengan lehermu Pete, apa kau sekarang menjadi jalang"- ucapan mamanya tajam.

"Ti..dak ma ini hanya salah faham"-ucap Pete takut
"Semasa puttha masih hidup dia menyuruh saya memberikan kotak kecil pada dokter itu. Lalu saya mendatangi rumahnya dan dia mengira saya adalah puttha, saya sungguh tidak melakukan apapun"-ucap Pete menjelaskan

"Lalu kau diam saja ketika dokter itu melecehkan mu hah"-tanya mamanya melotot.

"Saya sudah memberontak tapi dokter itu sangat kuat"-ucap Pete

"Dengar ya Pete didalam perut sialanmu itu terdapat sebuah rahim, kalau kau sampai merepotkan ku dan membuatku malu. Kau angkat kaki dari sini"-ucap mama nya

"Ma, apa ini kesalahan saya"-tanya Pete berani menatap kedua mata ibunya.
"Jika puttha yang bernasib seperti saya, apa mama akan sama memperlakukan puthha sama seperti ini"-tanya pete lagi

Mama nya terdiam.

"Saya juga tidak ingin seperti ini, tapi ini takdir ma."
"Saya akan menjaga diri saya sendiri. Saya juga akan mencari uang sendiri agar tidak merepotkan mama dan papa"-ucapnya lagi

"Saya sudah kenyang"-ucap Pete meninggalkan mamanya

Pete naik ke kamarnya, sambil terisak entah kenapa mood nya buruk sekali

Setelah sampai di kamarnya, perut nya merasa tiba tiba sakit.
Apa ini waktunya siklus itu..

***
Pagi ini pol di buat pusing oleh bosnya itu, karena pria yang bernama Pete tidak datang lagi ke cafe nya.

"Pol kau harus mencari kan informasi alamat rumahnya, aku ingin mempekerjakan Pete di sini"-ucap tankhun

"Tapi Khun NU aku bagai mana cara nya, ini akan sulit"-ucap pol bingung

"Kau sangat tidak berguna pol"-ucap tankhun lagi.

****
Setelah melewati malam panjang sakit perut Pete sedikit mereda, dia memakai pembalut. Walau darah yang keluar tak banyak tapi Pete jaga jaga saja. Tidak lucu kan celananya tiba-tiba terdapat noda darah.

Pete berencana untuk mendatangi dokter gun.
Sesampainya di rumasakit Pete langsung keruangan dokter muda itu

Cklek..

"Pete apa yang membawamu kemari"-ucap dokter gun

"Eemm itu, aku mendapatkan siklus nya hari ini dokter"-ucap Pete malu malu.

"Apa perutmu terasa sakit"-tanya dokter gun

"Hm pada malam hari aku tidak bisa tidur, perutku terasa sakit"-ucap Pete

"Aku akan meresepkan obat untuk mu"-ucap dokter gun.
"Oh ya apa kau kemarin mendatangi rumah Vegas"-tanya dokter gun

"Dokter tau dari mana"-ucap Pete kaget

"Vegas sialan itu yang mengatakan nya, dia mengira kau itu puttha"-ucap dokter itu

"Apa dokter tau dia dokter mesum itu hampir memperkosaku"-ucap Pete bersungut-sungut.

"Dia memang mesum Pete, kau harus berhati-hati"-ucap dokter gun.

Tiba tiba pintu ruangan terbuka menampilkan sosok dokter yang sedang mereka bicarakan.

"Dokter gun aku ingin mengambil dokumen pasen yang pulang kemarin"-ucap Vegas pada dokter gun.

DEG..

Vegas melihat pria itu lagi, ya Pete yang mengingatkan nya pada mendiang kekasihnya.

"Kau yang menendang selangkangan ku kemarin bocah"-ucap Vegas menunjuk Pete.

Pete berlari ke belakang punggung dokter gun.

"Tapi dokter yang memulai duluan, bahkan dokter meraba raba saya"-ucap nya tidak terima.

"Ya aku yang salah, aku fikir kau itu dia, tapi tetap saja kau menendangku terlalu keras."-ucap Vegas tajam

"Tapi dokter masih bisa berjalan kan dan seperti nya baik-baik saja"-ucap Pete lagi

"Sshhh.. kau ini"-ucap Vegas geram

"Sudah lah Vegas jangan membuatnya takut, dokumen nya di meja ku ambilah"-ucap gun

Setelah mengambil dokumen itu, Vegas melirik kepala yg menyembul di belakang punggung gun dia terlihat ketakutan.

Bersambung..

Sorry por typo

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now