bab011

156 8 0
                                    

Setelah mendekam di ruang oprasi selama satu jam, akhirnya dokter gun keluar juga.

Sungguh hari ini sangat melelah kan di tambah lagi sudah dua hari Vegas tidak masuk bekerja.

"Dokter bagai mana dengan oprasinya"-tanya Ken pada dokter gun Ken datang ke rumasakit sendiri, karena orang tuanya masih melayani tamu.

"Semuanya berjalan lancar, oprasinya berhasil. Pete masih dalam pengaruh obat bius jadi masih tidak sadarkan diri"-ucap dokter gun

"Ah syukurlah"-ucap Ken

"Kami akan memindahkan Pete keruang inap setelah Pete sadar nanti. Perban mata nya akan dibuka limahari kemudian"-jelas dokter gun

Setelah berbicara pada Ken dokter gun berjalan keruangan off.

Cklek..

Dokter off menoleh, terlihat jelas Dimata off jika kekasih nya begitu kelelahan.
Apa lagi si sialan Vegas itu sudah dua hari tidak ada kabar.

"Sayang apa oprasinya berjalan lancar"-tanya dokter off

"Hmm aku sangat bekerja keras hari ini"-ucap gun pada kekasihnya.

"Setelah jam kerjamu selesai, pulanglah malam ini aku yang akan menggantikan shif malam Vegas"-ucap off menghampiri kekasihnya.

****

Tak butuh waktu lama sekarang Pete sudah sadar dari pengaruh obat bius.
Pete sudah di pindahkan ke ruang rawat inap.

Di sana ada Ken yang sedang menyuapi Pete buah melon.

"Pete phi sangat senang akhirnya kau bisa melihat, phi tidak akan terlalu cemas saat di Amerika nanti karna kau sudah bisa melindungi dirimu sendiri"-ucap Ken mengelus punggung tangan Pete

"Hm aku akan berhati-hati, ku harap phi cepat pulih agar bisa berkumpul lagi"-ucap Pete lagi.

"Apa kau tak apa nanti bersama mama"-tanya Ken

"Aku baik-baik saja phi, ada bibi nam juga kan"-ujar Pete

"Jangan sungkan jika kau butuh uang telpon phi saja"-ucap Ken

"Setelah aku sembuh mungkin aku akan mencari pekerjaan phi"-ucap Pete.

"Baik lah jangan terlalu lelah hm"-ucap Ken sambil tersenyum

****
Kediaman Vegas sekarang seperti tidak berpenghuni.
Sinar matahari tidak dibiarkan megas masuk ke celah jendela, karena pria itu menutup rapat semua gordeng.

"Biarkan seperti ini sampai aku benar-benar terbiasa dear"-ucap Vegas berbicara sendiri.

Tak lama kemudian rumah yang seharusnya sunyi dan senyap, kini terdengar suara nyaring yang membuat Vegas nyaris membunuh pemilik suara itu.
Ketenangan nya terusik.

"VEGASS CEPAT BANGUN AKU MEMBAWA MAKANAN, KALAU KAU TIDAK BANGUN AKU AKAN MEMBAKAR RUMAH INI"

Lihat kan betapa berisiknya kakak nya ini.

Vegas langsung menghampiri tankhun karena masih sayang dengan telinganya sebelum tankun teriak teriak lagi.

"Kalau kau berteriak lagi aku akan membunuhmu phi"-ucap Vegas mengancam.

"Aii Vegas coba lihat dirimu, kau seperti paman paman mesum. Lihat bulu-bulu yang tumbuh di sekitar bibir mu itu"-ucap tankhun pada adik kesayangan nya itu.

"Pergilah phi aku ingi sendiri"-ucap Vegas malas

"Kau mengusir ku, asal kau tau aku juga malas jika mama tak memaksaku kemari"-omelnya lagi.

"Baiklah Vegas aku akan pulang.. jangan lupa dimakan ya kau seperti zombi sekarang"-ejek tankhun.

Setelah kepergian kakanya yang sangat berisik Vegas kembali lagi ke kamar.

***

"Baiklah mari kita buka perbanya, jangan tegang ya Pete"-ucap dokter gun

Disana sudah ada Ken dan orang tuanya.
Pemakaman puttha sudah selesai jadi orangtuanya terpaksa datang kemari.

Dokter gun membuka perlahan perban mata Pete dengan hati-hati karena takut membuat Pete kesakitan.

"Buka matamu Pete"-ucap dokter gun

Pete mencoba membuka matanya

"Mataku sakit dokter"-adu Pete

"Tidak kau harus membukanya pelan-pelan,"-titah dokter gun

Pete pun menurut, Pete membuka matanya pelan bias cahaya langsung menyerang indra penglihatan Pete.
Pete belum terbiasa.

Di lihat sekeliling nya, pertama yang di lihat adalah dokter gun.
Lalu yang di kursi roda oh itu phi Ken dia sangat tampan, dan..
Manusia yang sudah berumur itu mama dan papa nya.
Pete menunduk melihat mama nya yang menatap tajam.

"Baiklah saya permisi dulu, Pete jangan lupa diminum obatnya"-ucap dokter gun

Setelah kepergian dokter muda itu mamanya menghampiri Pete.

"Setelah ini jangan pernah merepotkan ku, kau sangat menjijikan Pete"-ucapan mamanya tajam.

Setelah berbicara demi kian kedua orang tua itu meninggalkan Pete dan Ken.

"Phi.. hiks"-pete terisak pelan

"Jangan dengarkan mama"-ucap Ken menenangkan.

Pete pun mengangguk.
Pete akan menjaga baik baik mata ini Pete akan melindungi dirinya setelah phi Ken ke Amerika.
Pete berjanji.

Bersambung...

Sorry por typo

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Where stories live. Discover now