32; lucas

3.3K 371 14
                                    

Malam itu hujan deras. Petir menyambar, dan kau masih terperangkap di rumah Heiwong. Sedangkan sang pemilik rumah belum pulang entah kemana.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan rumah. Kau membuka pintu, melihat Doyoung membukakan pintu mobil jok tengah dan membantu membopong Heiwong yang sedang mabuk. Kau menghampiri mereka sambil membawa payung dan meneduhi dua pria itu.

"Apa yang terjadi padanya?" tanyamu ketika sudah berada di teras rumah.

"Dia mabuk. Minum terlalu banyak padahal dia lemah."

"Dasar bodoh." Makimu pada Heiwong. "Terima kasih, oppa. Hati-hati di jalan."

Doyong beringsut pergi. Kau dan Heiwong berjalan masuk ke rumah.

"(Y/n)-ya! Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Heiwong setengah sadar.

"Aku menjawab pun tak ada gunanya karena kau sedang tidak sadar sekarang."

Kau membawa Heiwong kedalam kamar. Saat kau mengambrukkannya ke atas ranjang, Heiwong menarik bajumu, sehingga kau ikut jatuh dan meninidihnya.

"Jangan pergi. Dingin." Katanya sambil memelukmu tanpa dosa.

"Hei, kau! Lep- pas!" Kau akhirnya bisa melepas tangannya yang melingkar di pinggangmu.

Kau menaikkan kakinya ke atas ranjang dan menyelimutinya. Setelah itu kau mengelus pipinya, lalu menamparnya pelan membuatnya sedikit menggerutu.

"Lalu apa yang harus kulakukan?" gumammu.

Heiwong menepuk tempat kosong di sampingnya. Kau menunjukkan ekspresi jijik.

"Aku tidak mau tidur bersama pria mabuk sepertimu."

"Aku tidak mabuk." Dia berkata lalu tersenyum aneh masih sambil terpejam. Kau terkekeh dan pada akhirnya tetap tidur di samping Heiwong dengan tangannya yang memelukmu.

















,parody

  "Lalu apa yang harus kulakukan?" gumammu. 

"Panggilin author suruh kelonin gue."

a/n : muehehhehe *ketawa jahat

btw, malam guys <3 

nct • imagine✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt