52; taeyong

2.9K 293 10
                                    

Sebagai pacar Taeyong yang notabene-nya adalah ketua OSIS dengan ketampanan hakiki sehingga tampangnya tak dapat membuat berpaling sedetikpun, kamu harus ekstra sabar.

Siang itu kau tidak melihat pacarmu dengan komplotannya di kantin. Padahal kau sudah membawakan bekal kesukaannya. Kau bertanya pada Ten. Dia hanya berkata bahwa Taeyong harus berlatih menari untuk ajang besar perlombaan menari bulan depan.

Kau mengirim pesan kepada Taeyong. Dia tidak membalasnya. Dibaca pun tidak. Sepertinya dia benar-benar sibuk.

Kau berjalan menuju ruang menari. Terlihat Taeyong dan Kyla yang duduk berdua di sana tengah makan bersama. Entah darimana Taeyong mendapat kotak makan itu.

Ya, Kyla si adik kelas yang kau dengar pintar menari tapi pernah mengalami cidera sehingga ia vakum untuk sementara waktu dengan berhenti bergerak aktif yang lebih didominasi dengan duduk anteng di atas sofa sambil menonton tv dan menikmati camilan sampai larut malam yang membuat tubuhnya mengembang.

Tapi sekarang, kau melihat tubuh yang tidak terlalu kentara lagi lemak di perutnya. Hanya ada beberapa lekukan kecil yang mengganggu mata ketika ia terduduk.

"Apa kau menyukai nugget? Aku bisa membawakanmu nugget untuk makan siang setiap latihan," kata Kyla di sela kunyahannya.

"Kalau kau memaksa, aku mau." Taeyong tertawa kecil. "Ada saus di sudut bibirmu."

Taeyong mengambil tissue di sebelahnya. Kyla menyodorkan bibirnya. Taeyong malah tertawa.

"Kau harus membersihkannya sendiri." Taeyong tersenyum sambil memberikan tissue-nya.

Kyla tersenyum miring. Dia meraih tangan Taeyong untuk membersihkan bibir Kyla. Kau yang merasa terbakar cemburu pun akhirnya memilih pergi.

.

Pulang sekolah, kau tak melihat batang hidung si pria berambut cokelat gelap itu keluar kelas. Padahal kau sudah menunggu di ujung lorong kelasnya, tapi hanya sia-sia.

"Doyoung, apa kau melihat Taeyong?" tanyamu ketika teman sekelas Taeyong melewatimu.

"Kulihat dia sedang latihan menari bersama Kyla," kata Doyoung lalu melenggang pergi.

"Kyla? Lagi?"

Yang benar saja?! Ketika kau pergi ke ruang menari, kau melihat Taeyong dan Kyla sedang menari. Hanya berdua. Lagi. Tak ada orang lain. Seolah mereka sedang mengadakan kencan intim.

Apa tidak ada penari lain? Tanyamu di dalam hati.

Kau mengetuk pintu kaca itu sambil membukanya pelan. Kedua insan di dalamnya menoleh bersamaan.

"Y/n?" Taeyong tersenyum samar. Kau membalas senyumnya, samar pula.

"Kapan kau selesai? Aku ingin kita pulang bersama hari ini. Kau tahu, aku pulang naik bis selama empat hari berturut-turut kemarin."

Taeyong mengiyakan.

.

Di dalam mobil, kau seperti biasa menyalakan musik dan bernyanyi bersama Taeyong sambil memeluk lengan pria itu.

"Apa kau benar-benar lelah? Seharusnya kau tidak perlu berusaha terlalu keras toh kau akan jadi pemenangnya." Kau sedikit memijat lengan Taeyong.

"Jangan anggap enteng meskipun kau sudah menguasai bidangmu. Merendah adalah cara agar kau tetap berjuang keras dan mendapat apa yang kau impikan."

Mendengar Taeyong, kau tersenyum. "Ya, maaf. Apa kalimatku salah?"

Taeyong menggeleng. "Tentu tidak. Kau pikir akulah pemenangnya kan? Ya, aku pemenangnya. Telah memenangkan hati seorang perempuan cantik yang sedang di sampingku sekarang."

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now