56; renjun

2.7K 260 7
                                    

Kamu membuat kimbap untuk Renjun. Membawanya ke kampus sebelum kelas pagi kekasihmu itu dimulai.

Renjun sudah menunggumu di taman. Dia terlihat sedang membaca bukunya sambil mendengarkan musik.

Kamu berjalan menghampiri lelaki itu dari punggungnya. Lalu kamu diam-diam menutup matanya.

"Hey. Soo An, jangan begitu."

Renjun melepas tanganmu. Kamu terkejut mendengar nama perempuan lain diucapkan lelaki itu.

Renjun menoleh ke belakang dan terbelalak karena melihatmu, bukan perempuan yang ia katakan.

"(Y/n)?"

Bekal yang menggantung di tanganmu pun terjatuh ke rerumputan. Kamu berjalan pergi tanpa berbicara sepatah katapun. Renjun berlari meraihmu.

"Hey, hey. Aku akan jelaskan ini."

"Jelaskan apa?" Nadamu menahan tangis. Tanpa menoleh ke belakang, kamu berhenti melangkah.

"Aku sedang ada janji diskusi dengan Soo An tentang artikel kelompok. Kamu sendiri tahu aku dan dia hanya berteman. Kukira dia datang lebih awal untuk menepati janjinya."

"Tapi, kamu—" Kamu berusaha mengedipkan mata dengan cepat supaya tangis tidak terjun ke pipimu.

Tiba-tiba Renjun memelukmu dari belakang. Dia meletakkan dagunya ke pundakmu. "Jangan salah paham. Aku tidak ingin kita bertengkar. Maafkan aku."

"Kamu.... Hiks hiks. Hee...." Tangismu tiba-tiba meledak seperti anak kecil.

Renjun melepas pelukmu, lalu membalik tubuhmu dan memegangi kedua bahumu.

"Hiii.... Aku sudah mem- buat- kanmu kimm- baapp. Tapi kamu malah me- nyebut o- rang lain dan berkata ka- lau kamu akan ber- diskusi dengan- nya. Huuuu...."

Renjun memelukmu sambil mengelus punggungmu. Dia tersenyum. "Maaf. Maaf. Aku terlalu memberatkan pikiranku ke artikel itu karena sulit sekali."

Kamu masih menangis sesenggukan dan mencoba berbicara lagi, "sesulit ap- apun itu, jangan panggil orang la- in di hadap- anku. ATAUPUN DI BELAKANGKU. Huuu...."

"Iya, iya. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

Renjun melepas pelukannya karena beberapa orang mulai memerhatikan kalian. Dia menghapus air mata di pipimu. "Oke, sekarang tenang. Kamu mau es krim?"

Kamu hanya mengangguk lemah. "Ayo kita beli di sebelah kampus."

Renjun menggandeng tanganmu menuju gerbang depan. Tapi kamu berhenti melangkah.

"Kenapa?" tanya Renjun bingung.

"Kimbap nya jatuh di bangku tadi," katamu sambil berusaha menghentikan tangis.

"Oh oke oke. Cup cup...."

Renjun menghapus lagi air matamu yang kembali jatuh dan putar balik ke bangku tadi.















. parody

Kamu berjalan menghampiri lelaki itu dari punggungnya. Lalu kamu diam-diam menutup matanya.

"ALLAHUAKBAR! KENAPA DUNIA TIBA-TIBA GELAP? APA AKU BUTA? ALLAHUAKBAR!"

Kamu menarik tanganmu pergi dari sana karena menyangka Renjun sudah gila.

a/n : maap ya telat, soalnya sambil belajar buat try out. tapi aku update 2 kok sama si jeno. baca juga yaa

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now