61; hechan

2.3K 251 1
                                    

Haechan pernah bilang padamu untuk menjaga pola makanmu. Tetapi kamu selalu mengabaikannya, hingga sekarang harus tiduran di UKS setelah minum obat.

"(Y/n)!" Haechan mendobrak pintu UKS, sehingga berhasil membuatmu hampir terkena serangan jantung. Beruntung hanya ada kamu yang ada di bilik itu.

Haechan menghampirimu dengan tatapan tajam. "Kenapa kamu melewatkan sarapan pagi ini?"

Kamu menyibak selimut lalu terduduk. "Aku akan terlambat jika sarapan dulu pagi ini!"

"Ya kamu bisa membawanya ke sekolah dan menghabiskannya disini!" Haechan menaikkan nada bicaranya.

"Aku terburu-buru dan banyak yang harus kukerjakan selain makan!"

"Aku tidak ingin berdebat lagi dan istirahatlah kembali." Haechan menghentakkan sekotak susu ke atas meja di sebelahmu, lalu menidurkanmu pelan dan menyelimutimu hingga ujung kepala.

"Aku pergi. Telepon aku kalau ada sesuatu yang kamu butuhkan." Haechan memeringatkanmu sambil menepuki jidatmu.

. . .

Setengah hari kamu berbaring di atas ranjang UKS. Akhirnya kamu beringsut dari bilik pengap itu. Kamu meminta Herim, temanmu, untuk menemanimu makan di kantin.

Dengan senang hati Herim mengantrikan piringmu. Kamu tinggal duduk manis sambil menunggu perempuan itu tiba.

Kamu melihat Haechan berjalan ke kantin bersama Jisung dan Jeno. Mereka terlihat bercanda tawa. Haechan menatapmu tanpa sengaja lalu mengadakan tangannya. Lelaki itu menepuk pundak kedua temannya lalu berjalan ke arahmu sambil tersenyum.

"Sudah baikan?" tanya Haechan mengambil tempat duduk tepat di sebelahmu.

Kamu mengangguk lemah. Haechan memegang dagumu, memutar-putar kepalamu. Dahinya mengerut samar.

"Tapi wajahmu seperti hantu. Pucat."

Kamu berdecak sambil menggenggam tangan laki-laki itu. "Aku juga belum memakai make-up. Nanti juga segar lagi."

"Agar wajahmu segar tak perlu pakai make-up. Kami bisa menyiram mukamu dengan segelas lemonade."

Kamu memukul lengannya. Lelaki itu tertawa kecil.

"Babiku." Haechan memegang bahumu.

Kamu menepis tangannya dengan muka cemberut. "Panggilan apa barusan?!"

"Itu panggilan sayangku padamu," jawab Haechan menjengkelkan. Kamu memasang muka cemberut sedangkan Haechan tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Aku tahu kamu butuh pizza dan cola malam nanti. Dengan netflix tentunya," celetuk Haechan mengagetkanmu.

Kamu tersenyum. "Kalau begitu...."

"Tapi kau baru saja mengalami masalah lambungmu, kan? Jadi aku akan mengantar buah saja ke rumahmu," lanjut Haechan semakin membuatmu terkejut.

"Apa-apaan?!"

Herim datang. Dia melempar senyuman kepada Haechan.

"Kamu teman baiknya babiku kan?" Haechan menunjukmu. Herim hanya mengerutkan keningnya bingung. "Nanti malam temani dia menonton film di rumah. Aku belikan salad buah untuk kalian."

"Hoi! Haechan!" Kau meneriaki lelaki yang baru saja beringsut dari tempat duduknya.

Haechan melengos. Dia memutar badannya menghadapmu lalu mengusap ujung kepalamu sambil tersenyum.

"Hei kamu!" Haechan melihat Herim yang memalingkan diri dari momen tadi. Herim sontak menoleh. "Kau, jaga babiku baik-baik."

Herim menunjukkan jari sebagai isyarat 'ok' lalu Haechan melenggang pergi tanpa menghiraukan teriakanmu.

A/n: soon johnny sama jaemin update bareng😘

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now