59; chenle

2.6K 240 13
                                    

⚠longshoot. so, duduknya di enakin dulu ya

Chenle berjanji akan menjemputmu pulang sekolah nanti. Jadi, seharian ini kamu tidak pernah bisa fokus belajar karena selalu berharap supaya jam pulang segera tiba.

Pasalnya, Chenle baru saja kembali dari Shanghai. Sudah dua tahun kalian menjalani hubungan jarak jauh yang menyedihkan. Membuat hari-hari selalu merasa takut dan cemas.

Saat jam istirahat, Chenle meneleponmu. Kamu meminjam ruang osis kepada ketua osis yang merupakan temanmu, menggunakannya sebagai mengobrol dengan Chenle secara terus terang.

"Aku ingin kamu membawakanku es krim," katamu sambil memainkan selembar kertas yang ada di hadapanmu.

"Tidak ingin yang lain lagi?" tanya Chenle memastikan.

"Tidak. Aku hanya ingin es krim dan... kamu," ucapmu malu-malu.

"Hahaha." Chenle tertawa kecil, namun masih terdengar renyah. "Jadi, rasa kacang merah?"

"Yup. Kamu masih hafal ternyata," katamu sedikit takjub.

"Itu hanya hal kecil biasa. Hal itu terdengar berulang kali dan singgah dengan mudahnya di kepalaku."

"Oke, aku tahu kamu jenius. Ngg bel masuk sudah bunyi. Sampai disini dulu ya," katamu menyudahi panggilan, lalu menutup telepon.

. . .

Begitu keluar dari gedung sekolah di sore hari, air hujan mengecup pipimu. Kamu memandang langit yang ternyata sudah sangat mendung.

Tiba-tiba gambaran mendung itu terhalangi suatu benda. Kamu melihat sebelahmu, Chenle yang memayungimu sambil tersenyum.

"Ayo masuk ke mobil. Sebentar lagi hujannya makin deras."

Kamu langsung memeluk lengan lelaki itu. Chenle tersenyum. Ia berjalan menggiringmu ke tempat mobilnya terparkir.

Begitu masuk ke mobil, hujan langsung mengguyur deras. Kamu dan Chenle duduk di jok belakang.

"Ke rumah," ucap Chenle kepada sopir pribadinya.

"Ke rumahmu? Kenapa?" tanyamu bingung.

"Ada pesta makan di rumah untuk merayakan kembalinya aku dari Shanghai. Tetangga-tetanggaku juga akan ada disana."

"Nenek-nenek di sebelah rumahmu yang jago bermain mahjong?"

"Bukan hanya mahjong. Mereka juga jago bermain dam."

"Bukan ini yang sebenarnya aku bahas. Maksudku, kenapa kamu tidak memulangkanku dulu? Aku bau dan masih berseragam."

"Rumahmu cukup jauh untuk kembali dan pergi ke rumahku lagi. Lebih baik kita mampir ke suatu tempat dulu."

"Sauna?" tanyamu sambil mengernyit.

Chenle hanya tersenyum.

"Oh iya. Ini es krimmu." Chenle memberikan satu kantong plastik besar.

"Aku minta satu saja. Tapi kamu juga memberikan banyak snack, yogurt, pudding,.... Aku kan tidak memintanya."

"Tapi, coba lihat. Apa ada makanan yang tidak kamu sukai di dalam?"

Kamu menelisik ke dalam kantong plastik. Lalu kamu tersenyum lemah ke arah Chenle.

"Kamu memberikan semua makanan yang aku suka."

Chenle menunjuk otaknya. "Di dalam kepalaku, aku merekam semua yang kamu beli ketika kita belanja kali pertama. Kebanyakan adalah makanan ringan, yang kuduga, sebagai temanmu menonton film netflix."

nct • imagine✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang