42; jeno

3.9K 385 4
                                    

Kau terus menarik ujung baju Jeno saat dia tidak memberikan tugas matematikanya. Dia hanya diam dan mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Kode."

"Ah iya." Kau baru ingat kalau nomer absen Jeno adalah angka ganjil, sementara nomor absenmu angka genap. Tugas matematika yang diberikan berkode dan membuatmu kesulitan untuk mengerjakan tugas itu karena si jenius berbeda soal darimu.

Kau pun akhirnya hanya tertunduk lemas di atas meja. Pria sebangkumu itu tidak akan peduli dan akan tetap begitu.

. . .

Kau menatap tajam ke arah papan tulis. Tak satupun tulisan dapat kau lihat.

"Ah, apa ya itu tulisannya?" kau bertanya-tanya sendiri.

Jeno hanya melirikmu dan berdecak. Dia merampas bukumu dan menuliskannya. Kau hanya menatap nanar ke arah Jeno tanpa berkata-kata.

"Lain kali bawa kacamatamu. Atau pakai softlens." Kata Jeno.

Kau tersenyum senang mendengarnya.

. . .

Saatnya istirahat. Kau segera mengikuti Jeno yang mengambil makanan di kantin. Kau berjalan tepat di belakangnya dan ikut duduk di meja yang sama.

"Wah, apa ini benar-benar kebetulan? Lihat, makanan kita sama." Katamu sambil sedikit tertawa.

"Kenapa kau makan udang?" tanya Jeno sambil mengernyit.

"Tidak boleh? Aku- aku juga suka udang. Selera kita pasti sama. Lihat, kita juga mengambil udang ini."

Kau melahap udangnya dengan percaya diri dan mengunyahnya dengan semangat, lalu menunjukkan suara renyahnya pada Jeno.

"Kau dengar itu? Kress kress!" kau tersenyum.

Jeno menghembus napas kasar, "terserah."

. . .

Kau tidak bisa belajar tenang di kelas dan akhirnya memilih untuk berlari ke kamar mandi.

"Nekad sekali usahanya." Kata Jeno lalu menyusulmu ke kamar mandi perempuan.

Awalnya Jeno ragu, tapi lalu meyakinkan dirinya untuk masuk disana dan memeriksa keadaanmu. "(Y/n), apa kau tidak apa-apa?"

"Jeno? Kenapa kau menyusulku kemari?"

"Aku disuruh untuk memeriksa keadaanmu."

"Kenapa tidak perempuan lain saja? Kemana mereka?" tanyamu.

"E.. apa kau tidak apa-apa? Bagaimana keadaanmu? Kau gelisah di kelas tadi. Apa kau sakit?" tanya Jeno mengalihkan perhatian.

"Aku alergi sesuatu." Katamu.

"Aku antar pulang saja." Kata Jeno refleks.

"Baiklah, ayo." Kau segera keluar dari kamar mandi.

. . .

Kau terbaring di ranjang setelah minum obat alergimu. Begitu terbangun, seseorang duduk di samping ranjangmu, mengerjakan sesuatu sambil menikmati camilan.

"Jeno?" kau terduduk.

"Kau baru bangun? Kupikir kau akan mati. Ini sudah hari kedua tidurmu yang telah kau akhiri dengan tersadar seperti itu. Kau juga melewatkan banyak pelajaran." Kata Jeno dengan jelas.

"Ah, seperti itu? Tolong ambilkan aku segelas air." Katamu.

"Ambil sendiri." Jawab Jeno sambil menuliskan sesuatu di bukunya. "Setelah pekerjaanku ini selesai, aku akan pulang dan mengabari ibumu kalau kau sudah sadar."

"Tidak bisa, ini sedang hujan." Katamu khawatir.

"Kenapa? Ini hanya hujan air." Jawab Jeno santai lalu memberesi buku-bukunya.

"Ibu kan sedang keluar, dan ini juga hujan. Kau tidak boleh pergi dari sini. Aku takut petir. Tolong temani aku sampai hujannya reda, ya?" pintamu.

"Tidak mau. Nikmati saja harimu." Jeno bangkit berdiri dan keluar dari kamarmu.

Kau langsung terkejut ketika sebuah kilat muncul tiba-tiba. Kau terpejam sambil memegangi sprei kasurmu. Tiba-tiba sepasang tangan menutupi telingamu bersamaan dengan suara petir yang teredam. Kau membuka mata dan mendapati Jeno yang telah mengikis jarak di antara kalian, sehingga dia sangat dekat di depanmu.

"Aku... tidak bisa meninggalkanmu." Kata Jeno setelah melepas tangannya dari telingamu.

Kau hanya terdiam. Tiba-tiba Jeno memelukmu.

"Hei, kulkas dingin. Kenapa kau jadi begitu hangat sekarang?" tanyamu heran.

"Aku tidak bisa menahannya. Aku sangat mencintaimu. Tolong, aku tidak bisa berbohong lebih jauh lagi dan membiarkanmu menderita." Jelas Jeno sambil memelukmu lebih erat.

"Jeno, terima kasih atas semuanya. Terima kasih telah jujur padaku." Kau membalas pelukan Jeno dan menepuki punggungnya.





A/n : aku double update :"

nct • imagine✔️Where stories live. Discover now